Terkini Daerah
Pakar Kejiwaan Sebut HW Punya Ciri-ciri Psikopat: Ada Potensi Ulangi Kesalahan di Masa Depan
Dengan karakter tersebut, dia menyebut bahwa HW memiliki potensi untuk mengulangi kesalahanya di masa depan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
"Intervensi psikis tidak hanya dilakukan sekitar peristiwa itu terjadi, tetapi diperlukan pendampingan sepanjang hidupnya, meliputi mengembangkan strategi koping, terapi perilaku, psikoterapi, latihan keterampilan sosial dalam lingkungan yang aman," tambahnya.
Diketahui sebelumnya, HW merupakan guru di pesantren yang ada di Cibiru, Kota Bandung.
Dirinya diduga merudapaksa dan mengeksploitasi 21 santriwati di tempatnya selama bertahun-tahun.
Bahkan, ada sekitar 7 sampai 8 santriwati yang sudah memiliki anak akibat perbuatannya.
Satu korban berusia 14 tahun bahkan sudah memiliki dua anak.
Kata Orangtua Korban
YY (44), yang merupakan orang tua korban memberikan pesan kepada para orang tua lain agar anaknya terhindar dari tindakan asusila.
"Cukup saya yang menjadi korban, cukup. Imbauannya untuk para orangtua jangan mudah percaya, jangan kena dengan iming-iming tak karuan," ujarnya saat dihubungi, Senin (20/12/2021).
Dirinya mengimbau agar orangtua memberikan pengawasan kepada anaknya meski sedang bersama orang yang dipercayai.
Jika anak sedang melakukan pendidikan yang jauh dari rumah, ia menyarankan agar orangtua secara rutin menjenguk anak.
"Jangan seperti saya, buktinya ini saya menjadi korban, pesan saya harus hati-hati, pengawasan harus diperketat," ucapnya.
YY sendiri baru mengetahui anaknya menjadi korban saat anaknya tersebut sudah melahirkan dan usia bayi kini 1,5 tahun.
Pasalnya, YY mengaku percaya dengan HW yang menjadi guru agama dari anaknya.
Karena itu, dirinya sangat hancur ketika anaknya tersebut menjadi korban dari orang yang dipercayainya itu.
Dia juga menceritakan bahwa dirinya tak curiga meski pesantren yang dikelola HW memiliki aturan yang ketat.