Terkini Daerah
Sosok Robo Lahma, Kakek Beragama Islam yang Sumbangkan Tanah untuk Dibangun Gereja
Inilah sosok Robo Lahma (71), seorang kakek beragama Islam di Minahasa Selatan yang memberikan tanahnya untuk dibangun gereja.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Inilah sosok Robo Lahma (71), seorang kakek beragama Islam di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara yang memberikan tanahnya untuk dibangun gereja.
Ia merupakan warga Desa Arakan, Kecamatan Tatapan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Kisah kakek itu diunggah oleh seorang Pendeta di Jemaat Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM) Efrata Rap-Rap bernama Welly Pudihang di akun Facebook miliknya.
Baca juga: Sosok Niryono, Ayah Bripda Randy Bagus yang Viral, Bukan Anggota DPRD, Ini Pekerjaan Sebenarnya
Dalam unggahan tersebut terlihat ada beberapa foto.
Di antaranya Robi Lahma saat memberikan surat tanah kepada Pendeta Welly Pudihang disaksikan Wakil Bupati Minahasa, Petra Rembang, dan pendeta serta jemaat di gereja tersebut.
Selain itu, terlihat juga foto surat yang dihibahkan ditandatangani Robo Lahma dan beberapa saksi.
Postingan tersebut mendapat respons positif oleh publik.
Wakil Bupati Minahasa Selatan, Petra Rembang, membenarkan unggahan hibah tanah tersebut.
Petra mengatakan, ia menjadi satu di antara saksi penyerahan surat tanah itu.
Hal itu terjadi saat Petra, yang juga seorang pendeta, memimpin ibadah perayaan menyambut Natal di Gereja GMIM Efrata Rap-Rap.
"Betul, saat itu saya yang memimpin ibadah sekaligus menyaksikan penyerahan surat tanah," kata Petra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).
Menurut Petra, apa yang dilakukan Robo Lahma adalah suatu sikap terpuji.
"Orang ini berbuat baik dengan tidak memandang agama. Dia berbuat baik kepada semua orang apalagi ini fasilitas umum."
"Melihat itu sebagai panggilan iman. Ini contoh dan teladan bagi semua orang di Minahasa Selatan khususnya," ungkapnya.
Baca juga: Fakta Viral Video Barang-barang Dilempar dari Apartemen Thamrin, Bukan karena Pertengkaran Sejoli
Sementara dalam unggah Welly Pudihang mengatakan, di Desa Arahan dan Desa Rap-Rap, Robo Lahma lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo.
"Dari bahasa tubuhnya terpancar kerendahan hati," kata Welly dalam ungggahannya.
Saat memberikan surat tanah, kata Welly, Pa Ade Robo menyampaikan sepenggal kalimat kepadanya yang sangat menyentuh hati.
"Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for gereja basar (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk gereja besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Besar.
Sungguh suatu prinsip hidup yang sangat luar biasa di saat manusia di jagad ini terpolarisasi dengan gaya hidup "Sapa Ngana Sapa Kita".
Apa jadinya dengan dunia kita ini, sekiranya semua orang menerapkan teori Darwin, bahwa hanya yang "Kuat" dan yang "Licik" bukan yang "Benar" yang mampu Survive.
Dan betapa luluh-lantak dunia ini sekiranya seperti kata Nietzhe, "Mereka yang kecil dan lemah mesti rela jadi makanan yang besar dan kuat, sebab begitulah ketentuan Hukum Kehidupan," tulis Welly dalam unggahannya.
Welly mengatakan, Pa Ade Robo telah mengajarkan untuk belajar menjadi "manusia sesungguhnya".
"Kerendahan hatinya membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang Muslim taat namun dibalik ketaataannya ia sangat mengenal ajaran Kristus, "Kasihilah Sesamamu Manusia, maklum Pa Ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani," jelasnya.
Baca juga: UB Kaget Mahasiswinya Viral Tewas saat Pacari Oknum Polisi, Kampus Ungkit Kasus Lama Korban
Tak Bedakan Keyakinan untuk Berbagi
Iswhati Lahma (34), salah satu anak dari kakek Robo Lahma mengaku bangga dengan yang dilakukan ayahnya.
Menurut dia, ayahnya bisa menjadi contoh bagi orang lain.
"Saya merasa bangga, karena bapak saya melakukan hal yang patut dicontohi banyak orang, tidak membedakan keyakinan mana pun untuk berbagi," katanya lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Dikatakan Iswhati, meski hanya seorang petani, tapi ayahnya suka memberi kepada orang lain.
"Beliau orang yang bijaksana, sering berbagi dengan sesama dan baik terhadap semua orang," terangnya.
Sikap toleransi yang ada pada diri Robo Lahma membuatnya sangat dikenal di desa tempat tinggalnya.
"Beliau sangat dikenal di desa saya (Arakan) maupun desa sebelah (Rap-Rap) Minahasa Selatan," bebernya.
Di desa Arakan, Robo Lahma termasuk salah satu tokoh Muslim taat.
Pada 2005, Robo Lahma pernah menjadi ketua pembangunan Masjid An Nur di Desa Arakan.
"Bapak pernah menjadi ketua pembangunan hingga tahun 2005, beliau mengundurkan diri kena faktor usia," ucapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kakek Beragama Islam Sumbangkan Tanah untuk Dibangun Gereja, Sosoknya Sangat Dikenal Warga Setempat