Terkini Daerah
Lihat Awan Panas Semeru di Atas Kepala, Lasiati Salawat hingga Azan saat Berlindung di Rumah
Terakhir diketahui ada 14 orang meninggal dunia dalam musibah erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Lasiati adalah satu dari banyak pengungsi erupsi Gunung Semeru yang kini tinggal di Balai Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Hingga Senin (6/12/2021) sore, total ada 15 korban jiwa dan 2,970 rumah rusak.
Lasiati sendiri mengaku berhasil selamat setelah bersembunyi di sebuah rumah sambil berdoa.

Baca juga: Kisah Haru Jasad Berpelukan, Korban Pilih Temani Ibu dibanding Kabur saat Gunung Semeru Meletus
Cerita ini disampaikan oleh Lasiati dalam acara Kabar Siang tvOne, Senin (6/12/2021).
Lasiati bercerita, awalnya ia mencari rumput untuk pakan ternak.
Saat sedang mencari rumput ia melihat awan panas sudah mengepul di atas kepalanya.
"Saya dapat rumputnya terus asap itu mengepul di atas kepala saya," kata Lasiati.
Ia saat itu mengaku langsung berlari sekuat tenaga hingga akhirnya menemukan sebuah rumah untuk bersembunyi.
Rumah yang digunakan Lasiati untuk bersembunyi adalah rumah sederhana berukuran kecil, beratapkan genteng seperti rumah lainnya.
Lasiati bercerita, total tiga orang termasuk dirinya yang berlindung di rumah tersebut berhasil selamat.
"Yang lain-lain rumah itu runtuh semua, pohon-pohon roboh," kata Lasiati.
"Alhamdulillah saya baca salawat, istigfar, azan di rumah itu."
Menurut pengakuan Lasiati, saat itu kondisi sudah gelap gulita tak terlihat apa-apa.
"Di sebelah saya jalannya lavanya, dekat, enggak jauh," ungkap Lasiati.
"Saya enggak tahu hidup atau mati waktu itu," tuturnya.
"Saya cuma bisa berdoa, baca salawat sama azan, saya pasrah sama Allah SWT."
"Alhamdulillah saya diberi keselamatan karena Allah," kata Lasiati.
Lasiati mengatakan, saat berlindung di dalam rumah ia juga mendengar hujan batu berukuran sedang mengenai genteng.
Salah satu hal yang dilakukan oleh Lasiati agar bisa bertahan hidup saat berlindung adalah menggunakan mukena sebagai masker agar bisa bernapas.
Dalam musibah bencana alam ini, Lasiati kehilangan delapan anggota keluarganya, dua ditemukan meninggal, sedangkan enam lainnya tidak diketahui keberadaannya.
Pengakuan Warga
Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Dilansir TribunWow.com, seorang warga, Sinten (60) dan cucunya, Dewi Novitasari (17), selamat dari ganasnya erupsi.
Sinten menceritakan, dia dan cucunya sempat berlari ke tempat lebih aman sebelum awan panas menyapu rumahnya hingga luluh lantak.
Menurut Sinten, sebelum letusan terjadi, Dusun Curah Kobokan diguyur hujan abu bercampur batu.
Sinten dan warga sekitar pun sempat mendengar suara gemuruh.
Sadar Gunung Semeru erupsi, Sinten langsung berlari menuju kamar cucunya, Dewi.
Ia pun menggedor pintu cucunya.
Saat itu, Dewi yang sedang tidur di kamarnya langsung terperanjat.
Seusai membuka pintu, Dewi langsung ditarik oleh Sinten dan berlari menyelamatkan diri.
"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," ujar Sinten, dikutip dari TribunJatim.com, Minggu (5/12/2021).
Sesampainya di luar rumah, Sinten dan Dewi menengok ke arah Gunung Semeru.
Kata dia, terlihat Gunung Semeru mengeluarkan asap abu-abu tebal ke udara.
Baca juga: Detik-detik Erupsi Gunung Sinabung Keluarkan Awan Panas, Capai Tinggi 5.000 Meter
Baca juga: Suasana Kalut Penambang Pasir di Kaki Gunung Kabur di Detik-detik Merapi Erupsi, Petugas: Ayo, ayo!
Suhu udara langsung terasa panas.
"Saya tak sempat menyelamatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas," ungkap Sinten.
"Lima motor hangus dan rumah saya roboh."
"Lalu, kami berjalan lagi hingga ke Dusun sebelah, Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer. Napas sudah ngos-ngosan. Selama dua jam, kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur."
"Setelah itu, kami dievakuasi menggunakan pick up ke Desa Sumbermujur," sambungnya. (TribunWow.com/Anung/Tami)
Baca artikel lain terkait
Artikel ini telah diolah dari TribunJatim.com dengan judul Cerita Warga Soal Detik-detik Gunung Semeru Erupsi, Gedor Pintu Kamar Cucu: Nafas Sudah Ngos-ngosan, dan Kompas.com dengan judul Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Relawan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru, Temukan Jasad Ibu dan Anak Berpelukan"