Breaking News:

Terkini Daerah

Bantah Keluarga Tak Tanggung Jawab, Ayah Sebut Bripda RB Sempat Ingin Nikahi NW tapi Tak Tahu Kapan

Ayah kandung Bripda RB, Niryono, akhirnya buka suara terkait kasus yang kini membelit putranya.

youtube tribun jateng
Foto mahasiswi inisial NW (kanan) semasa korban hidup. NW diketahui meninggal karena menenggak racun setelah mengaborsi kandungannya sebanyak 2 kali hasil hubungan di luar nikah dengan seorang oknum polisi Bripda Randy Bagus alias RB (kiri). 

TRIBUNWOW.COM - Ayah kandung Bripda Randy Bagus alias RB, Niryono, akhirnya buka suara terkait kasus yang kini membelit putranya.

Dilansir TribunWow.com, Bripda RB telah ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam praktik aborsi kekasihnya, NW.

Diketahui Bripda RB telah dua kali menemani NW melakukan aborsi akibat hamil di luar nikah.

Saat ditanya, Niryono menyebut putranya itu sudah memiliki rencana menikahi NW.

Baca juga: Beri Bantahan, Ayah Bripda RB Sebut Anaknya Serius Mau Nikahi sang Mahasiswi: Orangtua NW juga Oke

Baca juga: Sering Tidur di Makam Ayah, Mahasiswi Kekasih Bripda RB Selalu Menolak saat Disuruh Pulang

Rencana itu bahkan sudah diungkapkan Niryono kepada orangtua mahasiswi yang ditemukan tewas di atas makam ayahnya tersebut.

"Kami juga sudah ke rumahnya (NW) di Sooko, Mojokerto," ucap Niryono, dikutip dari SURYA.co.id, Senin (6/12/2021).

"Saya sudah menanyakan ke orangtuanya, dan saat itu orang tua NW jawabannya juga oke."

Namun, saat ditanya soal kapan rencana Bripda RB menikahi NW, ia mengaku tak mengetahuinya.

Menurut Niryono, hal tersebut merupakan urusan pribadi Bripda RB dan kekasihnya.

"Iya kalau kapan pernikahannya silakan saja tanyakan ke Randy dan NW. Kalau orangtua hanya mengikuti saja, yang menentukan ya mereka," ungkapnya.

"Lagipula, NW kan masih sekolah (kuliah) belum lulus."

Mewakili keluarganya, Niryono mengungkapkan pernyataan bela sungkawa atas kematian NW.

Namun, ia membantah jika keluarganya sempat enggan bertanggungjawab atas kehamilan NW dulu.

"Saya sebagai orangtua sekaligus mewakili sekeluarga besar keluarga Bripda Randy, saya minta maaf sebesar - besarnya ke publik atas kejadian yang terjadi dan membuat gaduh publik," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Viral Bripda RB Minta Mahasiswi Aborsi, Awal Pacaran hingga Nasib Pelaku

Baca juga: Nasib Bripda RB seusai Diduga Terlibat Kematian Pacarnya, Terancam Dipecat hingga Kena Pasal Aborsi

Awal Perkenalan

Korban dan Bripda RB diketahui memiliki hubungan spesial.

Keduanya saling kenal saat datang di acara Klik Post Launching distro baju di Malang, pada Oktober 2019 silam.

Saat itu, Bripda RB dan korban sepakat saling bertukar nomor ponsel dan akhirnya menjalin asmara.

Bripda RB dan korban akhirnya melakukan hubungan suami istri di hotel dan sebuah rumah kos di Malang pada 2020 dan 2021.

Sebelum korban meninggal, korban sudah melakukan aborsi dua kali bersama Bripda RB.

Korban diduga meminum obat penggugur kandungan yang dibeli di Malang.

Aborsi pertama dilakukan saat usia kandungan korban menginjak usia beberapa minggu.

Aksi itu dilakukan korban di sebuah rumah kos.

Tak lama berselang, korban hamil untuk kedua kalinya.

Korban kemudian menggugurkan kandungan saat kehamilannya menginjak usia empat bulan.

Baca juga: Fakta Kematian Mahasiswi di Mojokerto: Bripda RB Terlibat 2 Kali Aborsi yang Dialami Korban

Bripda RB diduga membeli obat penggugur kandungan seharga Rp 1,5 juta dan meminta korban meminumnya sebelum pulang ke Mojokerto.

Di perjalanan pulang, korban mengalami pendarahan di warung sate sekitar wilayah Kabupaten Mojokerto.

"Selama pacaran Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021 sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," terang Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, dikutip dari TribunJatim.com, Sabtu (4/12/2021).

Meski memaksa aborsi, Bripda RB disebutnya tak pernah melakukan tindakan kasar terhadap korban.

"Sampai hari ini kami tidak mendapatkan itu, karena mereka berpacaran mulai Oktober 2019 sampai kemarin pada saat (Korban) sebelum meninggal, mereka hepi-hepi saja," katanya.

Diduga mendapatkan rekanan dari Bripda RB, korban akhirnya mengalami depresi hingga nekat mengakhiri hidup dengan menenggak racun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan mengakhiri hidup, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(TribunWow.com)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Artikel ini diolah dari TribunJatim.com yang berjudul Wakapolda Jatim: Bripda RB Hamili dan Terlibat Aborsi Mahasiswi yang Meninggal di Mojokerto , dan Surya.co.id dengan judul Orang Tua Bripda Randy Angkat Bicara, Bilang Soal Tanggung Jawab dan Pernikahan

Tags:
MahasiswiBerita ViralBripda RBOknum polisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved