Pembunuhan di Subang
Masih Ada Mobil Saksi Terparkir di Dalam, Lihat Penampakan Terkini TKP Kasus Subang
Terbengkalai dan tak terurus, begini penampakan TKP kasus Subang setelah tidak ada lagi keluarga ataupun kerabat yang mengurus TKP.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sudah 100 hari berlalu, masih belum diketahui siapa pelaku dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Hingga Jumat (3/12/2021), pihak kepolisian masih terus memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti.
Sedangkan tempat kejadian perkara (TKP) nampak terbengkalai karena tidak ada yang mengurus.

Baca juga: 3 Kali Disumpah Alquran, Yosef Bongkar Perlakuan Kuasa Hukum saat Awal Kasus Subang: Saya Ditekan
Pada Rabu (1/12/2021), wartawan TribunJabar.id mengecek langsung bagaimana kondisi terkini TKP Kasus Subang.
Berdasarkan pengamatan, rumah tersebut masih terpasang garis polisi.
Kemudian tumbuhan dan rumput yang ada di halaman nampak sudah meninggi.
Kondisi rumah saat malam tiba nampak gelap gulita, diduga karena listrik rumah tersebut telah padam.
Sedangkan di bagian halaman, masih terparkir mobil milik seorang saksi kasus Subang yakni milik Yoris yang juga berstatus sebagai kakak dari Amalia dan anak dari Tuti.
Karangan bunga juga nampak tak terurus di TKP.
Selama kasus terungkap, TKP dipastikan tidak bisa ditempati untuk sementara waktu.
Di sisi lain, Yosef bercerita, seusai Tuti dan Amalia tewas, dirinya pernah berpikir untuk tinggal bersama Yoris yang merupakan anak sulungnya.
Namun rencana tersebut dibatalkan oleh Yosef sendiri.
Pengakuan ini disampaikan Yosef saat melakukan wawancara dengan YouTuber Misteri Mbak Suci, Selasa (30/11/2021).
Yosef bercerita, saat itu dirinya dibujuk oleh sang adik agar tidak numpang tinggal bersama Yoris.
"Pas waktu kejadian saya langsung dibawa adik," kata Yosef.
"Tadinya mau ke anak saya tapi kan mungkin ada bisikan-bisikan," sambungnya.
Menurut Yosef, ditakutkan rumah tangga Yoris akan terganggu.
"Jadi takutnya terganggu rumah tangganya, jadi lebih baik kita di adik saja," kata Yosef.
Yosef juga menegaskan bahwa dirinya dan Yoris sebenarnya tidak memiliki masalah.
"Saya dengan Yoris juga baik, enggak ada permasalahan," kata Yosef.
Kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik juga berharap agar polisi bisa segera menangkap pelaku supaya kesalahpahaman antara kliennya dan Yoris tidak berkepanjangan.
Pada segmen sebelumnya, Yosef mengaku lebih berat saat ditanyai oleh pengacaranya sendiri.
Bahkan Yosef mengaku sempat tiga kali disumpah menggunakan Alquran oleh pengacaranya.
"Masih lebih keras pendamping atau pengacara kepada saya dibanding penyidik," kata Yosef.
"Saya ditekan betul-betul sampai ditanya."
Kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik mengiyakan bahwa para pengacara Yosef memang sempat menanyai Yosef seputar Kasus Subang sebelum menjadi kuasa hukum kliennya.
"Jadi sebelum menerima kuasa itu saya sidang (ditanya-tanya) dulu," kata Fajar.
"Terutama dengan Pak Rohman," sambung Yosef.
Fajar pun menjelaskan, tujuan pengacara menanyai Yosef agar jangan sampai ada informasi yang justru bocor dari pihak lain.
Selanjutnya Yosef kembali menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus pembunuhan di Subang.
"Saya tidak pernah melakukan dan tidak pernah menyuruh orang, itu saya sampaikan," kata Yosef.
"Sampai tiga kali (disumpah) pakai Alquran," lanjutnya.
Pernyataan Kapolda Jabar
Menyoroti kasus tersebut, sejumlah warga mengaku percaya bahwa polisi bisa mengungkap kasus ini karena berpegang dengan pernyataan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana.
Sejak kasus ini beralih ditangani oleh Kepolisian Daerah, ia tambah yakin bahwa kasus ini akan terungkap.
"Sebelumnya Kapolda Jabar Irjen Suntana menginstruksikan agar kasus di Subang supaya cepat terungkap, jadi itu merupakan tanggung jawab dari Polda Jabar sekarang," kata seorang warga bernama Ade Rahmat (57) di Subang, Kamis (2/12/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Menurut dia, pihak kepolisian bisa dengan jelas terlihat sedang berupaya melakukan pengungkapan kasus ini.
Polisi, katanya, memang harus bertindak dengan profesional dan harus benar-benar yakin ketika mengungkap pelaku.
Ia juga memaklumi jika pihak kepolisian tidak banyak mengabarkan perkembangan terkini dari kasus Subang.
"Polisi sudah bekerja secara profesional, bahkan melalui ahli forensik Polri yang saat ini masih bekerja keras dan memang terdapat sifatnya yang harus dirahasiakan oleh penyidik," katanya.
Menurutnya, sebagai warga masyarakat dia hanya bisa memberikan dukungan kepada pihak kepolisian.
"Kita sebagai masyarakat Kabupaten Subang berharap kasus ini segera terungkap, mendukung dan memotivasi Polisi sebagai penyelidik maupun penyidik segera terungkap, sudah itu saja," ujar Ade.
Baca juga: Yosef Bahas Nasib Hubungannya dengan Yoris Jika Pelaku Kasus Subang Ditangkap
Kasus ini berawal ketika warga di Desa Jalancagak, Subang digegerkan dengan penemuan jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat.
Hingga kini sudah 55 orang diperiksa oleh pihak kepolisian bahkan dengan alat pendeteksi kebohongan.
Pemeriksaan forensik pun melibatkan Laboraturium Puslabfor Mabes Polri di DKI Jakarta.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntanya menyampaikan bahwa kini petugas masih berupaya dalam pengungkapan kasus yang menewaskan petinggi yayasan pendidikan di Subang, Jawa Barat.
Pihaknya, tengah memeriksa ulang para saksi, bahkan terhadap saksi yang sudah lama tidak dipanggil.
"Kita masih memeriksa saksi-saksi yang mengumpulkan barang bukti yang diperlukan," katanya, dikutip dari Youtube tvOneNews, Kamis (30/11/2021).
Sejak kasus dilimpahkan kepada Polda Jawa Barat, penyidik memang memanggil kembali sejumlah saksi tak hanya saksi yang dianggap saksi kunci seperti Yosef, Yoris, dan Danu.
Disampaikan juga, penyidik memang memilik untuk memeriksa ulang sejumlah saksi untuk menggali petunjuk.
"Kita mengulangi beberapa pemeriksaan terhadap beberapa saksi, mohon doa restunya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap," katanya.
Suntana juga menegaskan bahwa di mata penyidik semua saksi berstatus sama dan tidak ada yang dianggap saksi kunci.
Sebagai informasi, sejumlah orang dianggap saksi kunci oleh masyarakat karena mereka merupakan saksi yang paling banyak dipanggil atau diperiksa penyidik.
Semua saksi, kata Suntana, diperlakukan sama dan keterangannya masing-masing dianggap penting.
Baca juga: Tegaskan Tak Terlibat Kasus Subang, Anak Mimin Sebut Ada 2 Saksi yang Perkuat Alibinya
"Kami memperlakukan semua saksi sama saja, dan tidak ada perlakuan khusus atau dibeda-bedakan. Kami juga tidak bilang itu saksi kunci atau lainnya," kata Suntana.
Terkait temuan yang didapat dari pemeriksaan saksi, hal itu disebut masih menjadi konsumsi internal penyidik.(TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Kasus Subang Hari Ke-106, Warga: Ini Tanggung Jawab Kapolda Jabar, akan Terungkap dalam Waktu Dekat dan Respon Warga Subang Atas Kinerja Polisi Ungkap Pelaku Perampasan Nyawa Amalia dan Tuti serta TribunnewsBogor.com dengan judul Kasus Subang Masih Misteri, Kondisi TKP Pembunuhan Tuti dan Amel Mencekam, Intip Foto Penampakannya