Pembunuhan di Subang
Polisi Kembali Periksa 7 Orang, Anak Mimin dan 2 Temannya Ikut Dipanggil Jadi Saksi Kasus Subang
Para saksi akan diminta menyesuaikan keterangan sebelumnya dan akan diminta memberikan keterangan tambahan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Mimin sendiri sempat menjadi saksi yang paling banyak diperiksa oleh pihak kepolisian bersama dengan Yosef.
Namun, ia belum pernah lagi diperiksa sejak hampir dua bulan lalu.
Pemanggilan Mimin merupakan panggilan lanjutan setelah pihak Polda Jabar memeriksa sekitar 12 saksi pada Kamis (25/11/2021).
Empat orang saksi termasuk Yosef, Yoris, dan Danu diperiksa di Polda Jabar dan delapan lainnya diperiksa di Polres Subang.
"Belum tahu agendanya apa BAP lagi atau gimana kita tunggu saja, tempatnya di Polres. Cuma dari undangannya tetap dari Polda Jabar," tambahnya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.