Pembunuhan di Subang
Prediksi Kasus Subang Meleset, dr Hastry Tersenyum Akui Dengar Bisikan-bisikan
Dokter Hastry menceritakan dari mana dirinya mendapat info untuk memprediksi kasus pembunuhan di Subang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Dan sepertinya memang terjadi hal yang penting, tapi mungkin memang belum waktunya dibagikan ke kita semua," lanjutnya.
Baca juga: Mahasiswa yang Viral Tiba-tiba Tegur Dedi Mulyadi Kini Minta Maaf, Bantah Pansos dan Telanjur Panik
Simak videonya mulai menit ke-4.40:
Periksa Jari hingga Kuku Jasad Tuti dan Amalia
Sebelumnya diberitakan, dr. Hastry sempat ikut serta melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas dibunuh pada Agustus 2021 lalu.
Ia mengatakan, hasil autopsi pertama sebenarnya sudah bagus namun dilakukan autopsi ulang sebagai pelengkap.
Seperti yang diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan tewas mengalami sejumlah luka dan ditemukan tersimpan di bagasi mobil Alphard milik mereka.
Saat melakukan autopsi ulang, instansi yang terlibat di antaranya adalah tim forensik Polres Subang, Polda Jabar dan Mabes Polri pada Sabtu (2/10/2021) sore.
Kepada Tribunnews.com, dr. Hastry menyebut jasad korban menyimpan petunjuk emas.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."
Menurut penjelasan dr. Hastry, autopsi pertama telah membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian hingga penyebab tewasnya Tuti dan Amalia.
Baru selanjutnya pada autopsi kedua dilakukan pencocokkan dengan sejumlah bukti yang telah dikumpulkan penyidik.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
Salah satu bagian tubuh korban yang diperiksa saat autopsi ulang adalah jari dan kuku.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.