Terkini Internasional
Curi Dana Bantuan Covid-19 Rp 229 Miliar, Pasangan Ini Pilih Kabur Tinggalkan Surat untuk 3 Anaknya
Pasangan ini telah mencuri dana bantuan Covid-19 hingga senilai Rp 229 miliar dan memilih untuk kabur dari rumah meninggalkan surat untuk ketiga anak.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM – Pasangan suami dan istri asal California, Amerika Serikat (AS), dicari oleh kepolisian setempat hingga libatkan Biro Investigasi Federal (FBI).
Keduanya menjadi buruan otoritas keamanan seusai mencuri dana bantuan Covid-19.
Dilansir dari Mirror, Richard Ayvazyan dan istrinya, Marietta Terabelian, memilih untuk meninggalkan ketiga anak mereka dan pergi dari rumah.

Baca juga: Bosan selama Lockdown Covid-19, Pria Ini Bangun Pagar 5,65 Meter hingga Dapat Protes dari Tetangga
Baca juga: Curiga Kurir Antar Barang hingga 30 Menit, Seorang Istri Justru Pergoki Perilaku Suami dari CCTV
Pasangan itu terancam hukuman penjara atas penipuan besar-besaran yang mereka lakukan.
Ayvazyan dan Terabelian memotong gelang pelacak elektronik mereka sebelum pergi dari rumah yang terletak di California dan meninggalkan catatan untuk tiga anaknya.
Berdasarkan pernyataan FBI, keduanya telah menjadi buruan pihak berwenang sejak September.
Mereka telah mencuri dana bantuan Covid-19 senilai hingga lebih dari Rp 229 miliar dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Selama ini, identitas palsu digunakan oleh Ayvazyan dan Terabelian untuk membeli vila mewah, perhiasan, emas, dan bahkan sepeda motor Harley Davidson.
Menurut media lokal KTLA, dana yang telah dicuri oleh pasangan tersebut diberikan oleh pemerintah di bawah skema Paycheck Protection Program dan Economic Injury Disaster Loans.
Untuk melakukan penipuan itu, para tersangka mencuri lusinan identitas dan menghasilkan identitas palsu, yang mereka gunakan untuk mengajukan klaim.
Mereka sering mencuri identitas warga lanjut usia dan orang yang sudah meninggal, serta identitas mahasiswa asing yang hanya tinggal sebentar di AS.
Dana itu seharusnya digunakan untuk membantu pemilik bisnis yang berjuang karena dampak pandemi.
Namun, para tersangka justru menghabiskan uang itu untuk membeli rumah-rumah mahal di lingkungan kelas atas di Los Angeles dan lokasi lain di California, seperti Glendale dan Palm Desert.
Mereka juga menghabiskan uang hasil curiannya untuk membeli sejumlah barang mewah, termasuk perhiasan dan sepeda motor Harley Davidson.
"Para terdakwa menjalani gaya hidup mewah dengan menipu pemerintah, dengan mengorbankan usaha kecil dan pembayar pajak Amerika yang sudah menghadapi kesulitan keuangan dan terkait pandemi,” kata Kristi K. Johnson dari Kantor Lapangan FBI Los Angeles.