Virus Corona
Muncul Dugaan soal Asal Usul Covid-19, Wanita yang Bekerja di Pasar Wuhan Disebut Jadi Kasus Pertama
Perdebatan soal asal-usul virus corona masih terus bergulir. Seorang ahli menduga pasien pertama Covid-19 adalah wanita yang bekerja di pasar Wuhan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
Worobey mengatakan dia menganalisis kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit, sebelum adanya peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan.

Baca juga: Jurnalis China yang Ditahan karena Laporkan Covid-19 Mogok Makan, Keluarga Sebut Hampir Meninggal
Baca juga: Imbauan Pemerintah China Buat Bingung saat Pandemi, Warga Panic Buying Cari Biskuit hingga Kubis
Kasus-kasus yang didapatkannya juga disebut sebagian besar terkait dengan pasar itu, termasuk sejumlah kasus yang secara geografis tidak berpusat di sana.
"Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan lokasi seluas lapangan sepak bola itu," kata Worobey kepada New York Times.
"Tentu sangat sulit untuk menjelaskan polanya, jika wabah itu tidak dimulai dari pasar."
Selain itu, kritik lain yang dilayangkan terhadap teori tersebut, didasarkan pada fakta bahwa kasus pertama yang diidentifikasi tidak ada hubungannya dengan pasar di Wuhan.
Namun, Worobey kemudian menyoroti laporan WHO yang mengklaim bahwa pria yang teridentifikasi sebagai pasien nol telah sakit sejak 8 Desember.
Menurut Worobey, pria tersebut sebenarnya tidak sakit hingga 16 Desember 2019.
Argumen itu didasarkan pada penelitian yang dilakukannya, di mana Worobey menemukan wawancara video serta kasus yang dijelaskan dalam artikel ilmiah dan catatan medis rumah sakit yang cocok dengan pria berusia 41 tahun itu.
Sehingga, keseluruhan penemuan itu membuat Worobey menyimpulkan bahwa kasus pertama Covid-19 adalah wanita yang bekerja di pasar, di mana dia jatuh sakit pada 11 Desember.
Di sisi lain, seorang ahli penyakit yang ikut dalam tim investigasi WHO, Peter Daszak, mengatakan dia yakin dengan analisis Worobey.
"Tanggal yang menyatakan kasus awal adalah 8 Desember, itu jelas adalah kesalahan," katanya kepada The Times. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Virus Corona lain