Breaking News:

Terkini Internasional

India Sambut Kembali Wisatawan, Taj Mahal Justru Diselimuti Kabut Asap di Tengah Krisis Polusi Udara

India mengalami permasalahan polusi udara parah dalam beberapa pekan terakhir, bahkan Taj Mahal yang sudah mulai dikunjungi wisatawan diselimuti kabut

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AFP/Sajjad Hussain
Meskipun tingkat polusi udara di India berbahaya, sejumlah orang tetap memberanikan diri mendatangi Taj Mahal, Selasa (16/11/2021). India mengalami permasalahan polusi udara parah dalam beberapa pekan terakhir, bahkan Taj Mahal yang sudah mulai dikunjungi wisatawan diselimuti kabut asap. 

TRIBUNWOW.COMIndia telah membuka kembali perbatasannya seusai sempat melarang perjalanan karena pandemi Covid-19, pada Senin (15/11/2021).

Namun, masalah polusi udara yang parah bisa menjadi penghalang kunjungan para turis ke beberapa objek wisata di India, termasuk Taj Mahal.

Dilansir dari AFP, di sekitar taman megah Taj Mahal, kualitas udara memburuk setiap musim dingin.

Kabut asap tebal yang berbahaya, menyelimuti Taj Mahal, India.
Kabut asap tebal yang berbahaya, menyelimuti Taj Mahal, India. (AFP/Sajjad Hussain)

Baca juga: Polusi Udara Makin Parah, India Tutup Sekolah Sepekan hingga Batasi Aktivitas Warga dan Konstruksi

Baca juga: Kecanduan Konten Dewasa, 2 Anak Bunuh Gadis 6 Tahun di India seusai Tolak Lakukan Hubungan Seksual

Kabut asap tebal yang berbahaya, menyelimuti bangunan putih tersebut.

Permasalahan polusi udara juga terjadi di seluruh wilayah India Utara.

Pembakaran limbah pertanian terus berlanjut, ditambah dengan emisi kendaraan serta pabrik, yang membuat seluruh kota diselimuti kabut gelap.

Namun, sejumlah orang tetap memberanikan diri mendatangi Taj Mahal, Selasa (16/11/2021).

Meskipun, jumlah pengunjung monumen tersebut turun dari 20 ribu kunjungan setiap hari sebelum pandemi.

"Kita semua tahu bahwa India dapat sedikit tercemar dan kualitas udaranya (bukan) yang terbaik," kata seorang warga Australia, Lachlan Mazzer.

Dia meluangkan waktu di akhir perjalanan bisnisnya untuk mengunjungi Taj Mahal sebelum kembali ke rumah.

"Tapi saya bahkan tidak pernah menganggap polusi sebagai alasan untuk tidak datang."

Beberapa hari ini, polusi udara di India termasuk yang terburuk.

Menurut data pemerintah, tingkat partikel polutan terkecil dan paling berbahaya, PM 2.5, di India sudah mencapai 160 mikrogram per meter kubik pada Senin (15/11/2021).

Jumlah tersebut lebih tinggi 10 kali lipat dari batas aman yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dua hari yang lalu, polusinya sangat buruk sehingga saya tidak bisa melihat Taj Mahal dari jarak 10 meter," kata salah satu penjaga bangunan itu, Shaman, kepada AFP.

Pada Selasa saat menjelang fajar, Taj Mahal yang terdaftar sebagai salah satu Warisan Dunia itu sedikit lebih terlihat melalui kabut.

"Polusi ada di mana-mana, saya rasa," kata Shweta Gupta, yang mengunjungi monumen itu dari rumahnya di ibu kota New Delhi.

"Ketika Anda berada di kota-kota kecil (India), polusi lebih banyak di sana."

Para dokter di India memperingatkan ada lebih banyak anak dirawat di rumah sakit akibat masalah pernapasan karena tingkat polusi di New Delhi, Rabu (17/11/2021).

Di sisi lain, pemerintah menutup lima pembangkit listrik dan memperpanjang penutupan sekolah untuk mencoba mengatasi krisis.

Paparan polutan yang berkepanjangan, termasuk timbal, dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

Otoritas Delhi menutup sekolah sampai pemberitahuan lebih lanjut dan memaksa orang untuk bekerja dari rumah.

Selain itu, truk selain yang membawa barang penting, dilarang memasuki ibu kota India karena tingkat polusi udara yang berbahaya hingga 21 November mendatang.

Di sisi lain, India telah membuka kembali perbatasannya setelah penutupan selama 20 bulan karena pandemi pada Senin (15/11/2021).

Di sekitar taman megah Taj Mahal, kualitas udara memburuk setiap musim dingin.
Di sekitar taman megah Taj Mahal, kualitas udara memburuk setiap musim dingin. (AFP/Sajjad Hussain)

Baca juga: Seorang Nenek di India Lahirkan Anak Pertama pada Usia 70 Tahun, Gunakan Prosedur Bayi Tabung

Baca juga: Wabah Virus Zika Kembali Merebak di India, 89 Orang Positif, Termasuk Anak-anak dan Ibu Hamil

Negara itu mengizinkan masuknya pengunjung dari hampir 100 negara dengan pengaturan perjalanan bolak-balik.

Selama menerapkan kebijakan ketat pencegahan penyebaran Covid-19, India sudah menutup berbagai objek wisatanya, termasuk Taj Mahal.

Bangunan yang didirikan pada abad ke-17 itu ditutup untuk waktu yang lama, mulai Maret 2020 karena gelombang infeksi Covid-19.

Protokol sanitasi ketat tetap diberlakukan di lokasi.

Pengunjung diinstruksikan untuk tidak menyentuh permukaan marmer di Taj Mahal.

Pemandu wisata Nitin Singh mengatakan, dia dan rekan-rekannya tidak sabar untuk menyambut kedatangan wisatawan asing.

Singh juga menyebut bahwa dia baru bekerja selama hampir dua tahun.

"Semua bisnis lain, semua orangnya sudah mulai bekerja, tetapi industri perhotelan masih sangat menderita," katanya

"Saya sangat berharap keadaan akan segera membaik."

Meskipun India sudah kembali membuka perbatasannya, tetapi operator tur mengatakan jumlah kunjungan masih sangat sedikit.

Hal itu dikarenakan harga tiket yang tinggi dan pembatasan yang masih berlaku di China, Inggris, dan negara-negara lain. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait India lain

Tags:
IndiaTaj Mahalpolusi udaraKabut AsapCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved