Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Tanggapi soal Kesaksian Danu, Praktisi Hukum Sebut Oknum Banpol Harus Ikut Diselidiki, Ini Alasannya

Oknum Banpol yang sempat menjadi sorotan dalam kasus pembunuhan di Subang, menurut praktisi hukum, harus ikut diselidiki untuk membuktikan kebenaran.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dokumentasi Danu via TribunJabar.id
Sosok diduga oknum Banpol (Bantuan Polisi) yang mengajak Muhammad Ramdanu alias Danu memasuki TKP kasus Subang dan menyuruhnya membersihkan bak mandi di lokasi pada Kamis (19/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM – Dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23), sosok Bantuan Polisi (Banpol) sempat menjadi pembicaraan beberapa minggu lalu.

Hal itu menyusul pernyataan seorang saksi kunci kasus tersebut, yakni Muhammad Ramdanu alias Danu (21), yang juga menimbulkan polemik.

Pihaknya membeberkan bahwa sempat memasuki Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan yang terjadi di Subang, Jawa Barat tersebut, lantaran diajak oleh sang oknum Banpol.

Dede Sunarya tokoh masyarakat di Subang sekaligus praktisi hukum saat ditemui Tribun, Senin (15/11/2021).
Dede Sunarya tokoh masyarakat di Subang sekaligus praktisi hukum saat ditemui Tribun, Senin (15/11/2021). (Tribun Jabar / Dwiky)

Baca juga: Sudah Banyak Klarifikasi, Yoris Masih Yakin Yosef Masuk ke TKP Kasus Subang dan Ambil Barang

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Yoris Sebut Yosef Terobos TKP Subang Lewat Pintu Belakang lalu Bawa Benda Ini

Tak hanya itu, Danu juga mengaku diminta membersihkan bak mandi di lokasi pada 19 Agustus, tepat satu hari seusai jasad Tuti dan Amalia ditemukan.

Beberapa pihak sudah ikut memberikan tanggapan soal pernyataan kontroversial Danu tersebut.

Kali ini, seorang tokoh masyarakat sekaligus praktisi hukum di Subang, Dede Sunarya, turut menanggapi soal keberadaan oknum Banpol dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Kalau saya lihat di sini kan ada pengakuan dari saksi D yah sudah mengakui bahwa dengan dia masuk dari TKP melakukan kegiatan-kegiatan itu disuruh oknum Banpol," kata Dede Sunarya di Subang, Rabu (17/11/2021), dikutip TribunWow.com dari TribunCirebon.com.

Menurutnya, kepolisian perlu menyelidiki sosok Banpol yang hingga kini masih misterius tersebut.

Lantaran, agar tidak terjadi simpang siur pemberitaan yang beredar secara luas di masyarakat, sekaligus mengetahui kebenaran dari pernyataan keponakan Tuti, yaitu Danu.

"Jika ini benar yah seharusnya si oknum Banpol-nya itu ikut juga dimintai keterangan, jadi diundang oleh polisi apa keterangan dari D itu benar atau tidak, karena ini benar atau tidaknya kan harus disinkronkan dengan saksi lainnya," tegasnya.

Kasus pembunuhan atas Tuti dan Amalia, diketahui terjadi pada 18 Agustus lalu.

Keduanya ditemukan dalam keadaan tewas di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Hingga kini, masyarakat sekitar masih merasa resah karena pelaku yang secara keji menghabisi nyawa ibu dan anak tersebut belum juga ditemukan oleh kepolisian.

Meskipun, pihak berwenang menuturkan sudah memeriksa sebanyak 55 saksi untuk dimintai keterangan soal kasus tersebut.

Lamanya proses pengungkapan kasus Subang, juga sempat dikomentari oleh Dede Sunarya.

Disebutkan oleh Dede, kepolisian hingga kini masih sangat berhati-hati dalam bekerja untuk mengungkap tersangka.

Hal itu lantaran kasus tersebut sudah menyangkut nyawa manusia.

Dede menilai masih ada satu alat bukti yang belum ditemukan oleh penyidik yang bisa dijadikan dasar untuk menetapkan tersangka.

"Memang di peristiwa pidana ini sampai hari ini kalau saya lihat belum ditemukan satu alat bukti yang jelas keterangan dari saksi-saksi," kata Dede kepada Tribun di Subang, Senin (15/11/2021).

Pihaknya menduga, kepolisian baru memiliki satu alat bukti saja dan masih membutuhkan satu alat bukti lain.

"Jadi penyidik mungkin baru memegang satu alat bukti yah, kemungkinan hasil dari autopsi yang kedua yang menjadi alat bukti utama," ujarnya.

Untuk memperoleh alat bukti tersebut, polisi masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap para saksi guna mendapatkan keterangan tambahan.

Baca juga: Hampir 3 Bulan Tak Terungkap, Kasus Subang Diduga Sudah Direncanakan hingga Sosok Pelaku Profesional

Baca juga: Bawa Mobil dari TKP, Ada Pengakuan Yoris yang Buat Kapolres Subang Syok

Informasi yang didapatkan dari saksi yang diperiksa, kata Dede, digunakan untuk menyatukan yang nantinya dapat mengarah kepada tersangka.

Dede juga menambahkan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia sangat kompleks karena tidak ada saksi yang melihat atau pun mendengar langsung kejadian.

"Alat bukti lainnya mungkin dari informasi saksi-saksi, karena dalam kasus ini tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian," katanya.

Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tewasnya Tuti dan Amalia.

Perkara pembunuhan ibu dan anak yang menghebohkan warga Desa Ciseuti itu sudah bergulir selama tiga bulan.

Beberapa pihak mengaku, kasus pembunuhan atas Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) sangat kompleks.

Pelaku yang masih berkeliaran, tak ayal membuat masyarakat sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjadi was-was.

Tak hanya itu, lamanya proses pengungkapan tersangka oleh pihak berwenang juga masih terus menjadi perbincangan masyarakat, yang menanti setiap informasi soal perkembangan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Dilansir dari TribunJabar.id, hal serupa juga diungkapkan oleh masyarakat di Kabupaten Subang sendiri yang ikut memberikan komentarnya.

Dinyatakan oleh seorang warga Kabupaten Subang, Ihsan, kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut menurutnya sangat kompleks.

Ihsan juga menyebut bahwa apa yang dilakukan pelaku sangatlah keji dan bahkan membuat polisi kesulitan.

"Saya sih menilai memang kasus ini sudah sangat lama juga yah, hampir mau tiga bulan kalau tidak salah, pelakunya saya akui sangat profesional bikin pusing polisi," tutur Ihsan, Selasa (16/11/2021).

Ihsan menilai pelaku sudah merencanakan aksinya dengan matang.

Menurutnya, itu terbukti dari fakta bahwa hingga saat ini kepolisian belum juga bisa mengungkap sosoknya.

"Ya jelas, polisi susah sekali mengungkapnya, sepertinya si pelaku juga sudah merencanakannya dari awal," ujarnya.

Terlebih lagi, katanya, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia tak hanya melibatkan Polres Subang saja.

"Apalagi kan sekarang Polres Subang saya mendengar dibantu juga sama Polda Jabar terus Mabes Polri,” kata Ihsan.

“Harapan saya ya mudah-mudahan cepat terungkap, saya juga salah satu masyarakat yang turut menantikan," tambahnya. (TribunWow.com)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Artikel ini telah diolah dari TribunCirebon.com dengan judul 3 Bulan Lebih Kasus Subang Belum Terungkap, Praktisi Hukum Sebut Oknum Banpol Harus Diperiksa Polisi dan TribunJabar.id dengan judul Kasus Subang Belum Terungkap, Pelaku Disebut Bikin Pusing Polisi, Sudah Rencanakan dari Awal

Tags:
PembunuhanSubangDanuYosefYorisAmalia Mustika RatuTuti SuhartiniBanpol
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved