Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Ahli Hukum Curiga Ada Saksi Pembunuhan di Subang yang Tak Jujur karena Tujuan Tertentu

Seorang praktisi hukum mencurigai adanya saksi yang menyembunyikan sesuatu dari polisi karena alasan tertentu.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
YouTube tvOnenews
Yosef (kanan) dan Danu (kiri) memberikan penjelasan terkait pembunuhan di Subang, Jawa Barat. Ditayangkan dalam acara Telusur tvOne, Senin (4/10/2021). Terbaru, Yosef dan Danu adalah dua dari beberapa saksi yang intens diperiksa polisi. 

TRIBUNWOW.COM - Sejak kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat, terjadi pada 18 Agustus 2021, diketahui ada sejumlah saksi yang terus menerus jadi sorotan polisi.

Para saksi tersebut memiliki hubungan sangat dekat baik dengan korban Tuti Suhartini (55) maupun korban Amalia Mustika Ratu (23).

Seiring kasus ini berjalan, sempat ada saksi yang memberikan keterangan tidak konsisten kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Diceraikan dan Dipolisikan Suami Pemabuk, Istri di Karawang Masih Dimintai Harta Gono Gini

Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Janda di Gresik, Pelaku Habisi Korban karena Tak Mau Diajak Balikan

Dikutip dari TribunJabar.id, hal ini mengundang rasa kecurigaan dari tokoh masyarakat sekaligus praktisi hukum di Subang, Dede Sunarya.

"Keterangan saksi harus konsisten, dengan keterangan saksi yang berubah-ubah pada saat diperiksa ini, kan, memperlihatkan inkonsistensi," kata Dede di Subang, Senin (15/11/2021).

Dede menduga ada alasan tertentu mengapa saksi yang bersangkutan tidak konsisten ketika ditanyai oleh pihak kepolisian.

"Dengan keterangan saksi yang berubah-ubah, patut diduga dia menyembunyikan sesuatu atau mempunyai motif lain, jadi itu harus dikembangkan oleh penyidik apa motifnya dia memberikan keterangan yang berbeda," ungkap Dede.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Muhammad Ramdanu alias Danu (21) yang mengaku melihat dua sosok misterius di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang menjadi polemik.

Itu karena baru-baru ini, satu di antara saksi kunci kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu, mengganti kesaksiannya.

Tim kuasa hukum Danu, melalui Achmad Taufan Soedirjo, membeberkan alasan di balik tindakan kliennya itu yang sering kali mengubah keterangannya.

Awalnya, Danu mengatakan keluar rumah untuk membeli nasi goreng sekitar pukul 03.00 WIB pada hari penemuan jasad Tuti dan Amalia, Rabu (18/8/2021).

Kesaksian itu diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Ki Anom Al Aziz.

Berdasarkan keterangannya, keponakan Tuti tersebut terpaksa harus kembali ke rumah karena tempat yang ditujunya ternyata tutup.

Warung nasi goreng yang disebut buka 24 jam itu, terletak tak jauh dari lokasi kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia, di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Mengutip pengakuan Danu, Ki Anom mengatakan bahwa pria berusia 21 tahun itu kemudian memutarbalikkan motornya untuk pulang.

Dalam perjalanan, Danu pun melewati rumah Tuti dan Amalia.

Saat itulah, dia menyebut melihat sosok laki-laki dan perempuan sekitar 25 meter sebelum melewati rumah TKP kasus Subang.

"Danu kemudian memutarbalikkan motor hampir 20-25 meter ke arah TKP. Dan di situ Danu mengutakan, kalau dia melihat sosok wanita dan laki-laki dan jelas melihat siapa orang tersebut," kata Ki Anom mengulang pernyataan Danu, sebagaimana dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id.

Diperjelas oleh Ki Anom, bahwa peristiwa itu terjadi pada 18 Agustus lalu.

Danu juga dikatakan menyebut usia kedua sosok yang dilihatnya itu sekitar 25 tahun.

Lantaran meyakini apa yang dilihatnya, Danu bahkan sampai berani bersumpah di hadapan Ki Anom dan Kepala Desa Jalancagak saat membeberkan pengakuannya itu.

"Danu bersumpah kepada kami, demi Allah, kalau dia melihatnya. Tidak ada tekanan sama sekali dari kami dan Pak Kades," ucap Ki Anom.

Tetapi, baru-baru ini ketika Danu menjalani pemeriksaan lanjutan oleh kepolisian, pernyataan tersebut diganti olehnya.

Dia menyebutkan bahwa pada saat Tuti dan Amalia diduga terbunuh, dia sedang terlelap tidur.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh pihak kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, yang juga mengaku keterangan kliennya diperkuat oleh pernyataan orangtua-nya.

Ketika ditemui oleh tim Youtuber Misteri Mbak Suci, Achmad Taufan memberikan klarifikasinya.

Dia menyebut Danu tidak keluar rumah pada pukul 03.00 WIB di hari penemuan jasad Tuti dan Amalia, sebagaimana diberitakan sebelumnya.

"Kalau sampai saat ini Danu meyakini pada hari H itu tidur selaras dengan jawaban ibu dan bapaknya," katanya.

Achmad Taufan menyebut bahwa alasan di balik plinplan-nya kesaksian Danu, dipengaruhi oleh kondidi psikis kliennya yang terguncang.

Terlebih lagi, mengingat usia Danu yang baru berusia 21 tahun dan harus menyaksikan sepupunya, Amalia, serta bibinya, Tuti, terbunuh secara keji dalam kasus Subang.

Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terkuak ketika kedua jasadnya ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Diakui oleh Achmad Taufan, pihaknya memaklumi sikap Danu tersebut.

"Kami dari kuasa hukum memaklumi, bahwa Danu ini masih sangat muda. Tapi di usia muda ini dia mengalami kejadian yang sangat luar biasa,” katanya.

“Sehingga dalam BAP, dia ingat ini ya dia sampaikan.”

Danu juga disebutkan sangat terguncang karena baru pertama kali diperiksa di kantor polisi.

“Masuk kantor polisi pun mungkin baru kali ini,” jelas Achmad.

Tak ayal, menurut sang kuasa hukum, jawaban dan pengakuan Danu terkadang berubah-ubah.

"Keadan psikologis dia ini yang mungkin membuat beliau sempat dari pemeriksaan yang lama dan hari ini sempat berbeda-beda. Danu sudah mengakui yang harus diluruskan," ujarnya.

Kades Jalacagak Tak Paksa Danu

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim memberikan tanggapannya terkait simpang siurnya pernyataan Muhammad Ramdanu alias Danu (21), soal dua sosok yang dilihatnya sebelum penemuan jasad korban kasus Subang.

Sebagaimana diketahui, keterangan Danu itu diungkapkan di hadapan Indra Zainal serta Ki Anom dan timnya.

Namun, baru-baru ini kuasa hukum Danu membeberkan kesaksian kliennya yang bersikukuh sedang tidur di malam kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube miliknya, Indra Zainal Alim yang juga adalah paman Danu, menegaskan bahwa tidak ada unsur pemaksaan ketika Danu mengungkap pernyataannya tersebut.

Untuk mendapatkan kepastian soal keterangan itu, Danu kembali dipanggil untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik pada Senin (1/11/2021).

Diketahui, dalam penyelidikan tambahan tersebut, orangtua Danu juga hadir untuk mengkonfrontir kesaksian sang putra.

“Kemarin saya sudah diberitahukan via telepon oleh pengacara Danu, yaitu Pak Achmad Taufan dan rekan, bahwa ada undangan pada Senin, terkait pernyataan Danu yang menyatakan kepada Ki Anom pada waktu itu, bahwa dia melihat ada dua orang di TKP pada sekitar jam 02.50,” kata Indra Zainal, dikutip dari kanal Youtube indra zainal chanel, Senin (1/11/2021).

“Jadi mungkin penyidik hari ini akan menggali apakah benar pernyataan Danu itu, atau pun hanya bohong,” tambahnya.

Indra Zainal menceritakan bahwa saat itu, dirinya mengobrol dengan Danu, Ki Anom, beserta timnya.

Kades Jalancagak itu melanjutkan dengan memberikan penegasan bahwa pernyataan yang diberikan oleh Danu terkait dua sosok misterius itu, tidak diucapkan di bawah tekanan.

Baca juga: Alasan Danu Diperiksa Berulang Kali terkait Pembunuhan di Subang, Kades Ungkap Kecurigaan Penyidik

Baik dirinya mau pun Ki Anom tidak memberikan paksaan apa pun kepada Danu.

Mereka saat itu hanya berbincang bersama sampai menjelang pagi.

“Pada malam itu, sekitar enam jam saya mengobrol dengan Ki Anom beserta tim di ruangan ini, tidak sama sekali ada pemaksaan terhadap Danu atau tidak ada urusannya bahwa saya mencekoki atau memaksa, mengintimidasi Danu,” tegas Indra Zainal.

Terlebih lagi, kata Indra, saksi kunci dalam kasus pembunuhan di Subang itu adalah keponakannya sendiri.

Sehingga, dia tidak mungkin melakukan pemaksaan kepadanya.

“Perlu diketahui Danu adalah keponakan saya, jadi tidak mungkin dan pada malam itu saya hanya mendampingi Danu,” jelasnya.

Terkait dengan alasan mengapa Danu baru-baru ini diperiksa secara intens oleh pihak penyidik, Indra Zainal menyebutkan adanya dua kemungkinan.

Pihaknya menduga bahwa itu dilatarbelakangi oleh pernyataan Danu yang sering berubah-ubah dan dugaan adanya kecurigaan.

“Kenapa pihak polisi sering memeriksa Danu, mungkin ada beberapa pernyataan Danu yang kadang berubah-ubah,” kata Indra Zainal.

“Ya mungkin juga pihak penyidik ada kecurigaan terhadap Danu bahwa ada yang disembunyikan.”

Kendati demikian, Indra Zainal kembali menegaskan bahwa pada malam di mana Danu membeberkan pernyataannya, tidak ada unsur pemaksaan atau pun intimidasi.

Semata-mata apa yang dilakukan oleh Indra Zainal hanya agar kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) bisa segera terungkap.

Terlebih lagi, pelaku pembunuhan yang belum tertangkap juga membuat warga Desa Jalancagak menjadi resah.

Sehingga, Indra Zainal berharap agar penyelidikan kasus tersebut bisa berjalan dengan lancar dan cepat selesai. (TribunWow.com/Anung/Alma Dyani P)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Bersumpah Lihat 2 Orang, Danu Kini Mengaku Tidur di Hari Kejadian, Apa Alasannya Tidak Konsisten? dan KASUS Subang, Keterangan Saksi Berubah-ubah Diduga Sembunyikan Sesuatu, ''Atau Ada Motif Lain''

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pembunuhan di SubangTuti SuhartiniAmalia Mustika RatuDede SunaryaDanuAchmad Taufan SoedirjoIndra Zainal Alim
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved