Pembunuhan di Subang
Kepada Penyidik Kasus Subang, Yosef Mengaku Pernah Jadi Korban Sifat Temperamental Yoris
Yosef mengungkap jika Yoris di masa lalu memiliki sifat tempera mental, bahkan dirinya sendiri pernah jadi korban.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Mohamad Yoenus
Dalam kesempatan itu Rohman juga menyampaikan harapannya agar kasus ini segera selesai.
Untuk diketahui kasus ini sudah hampir tiga bulan dalam penyelidikan kepolisian dan Yosef menjadi saksi yang paling banyak diperiksa dalam kasus ini.
"Mudah-mudahan setelah ini ada penyelesaian lah segera dan benar-benar sudah selesai," harapnya.
Terkait asbak, Rohman menerangkan bahwa sebelum kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti itu terjadi, dia sudah berhenti merokok.
"Pak Yosef punya dua asbak rokok. Tapi itu buat tamu karena Pak Yosef sudah tidak merokok sejak sebelum kejadian," kata Rohman Hidayat.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.