Terkini Internasional
Aktivis dan Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Menikah dalam Upacara Kecil di Birmingham
Malala Yousafzai, seorang aktivis perempuan terkemuka, mengumumkan kabar pernikahannya melalui media sosial yang menyebabkan beberapa pihak terkejut.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM – Peraih hadiah Nobel Perdamaian sekaligus aktivis perempuan, Malala Yousafzai, telah melangsungkan pernikahan.
Melalui akun Twitternya, wanita berusia 24 tahun itu menyampaikan kabar tersebut, Selasa (9/11/2021).
Malala yang tinggal di Inggris, mengatakan telah menikah dengan pria yang hanya dia sebut sebagai Asser.

Baca juga: Peraih Nobel Malala Akhirnya Pulang Kampung setelah 6 Tahun Meninggalkan Pakistan
Baca juga: Anggota Parlemen Inggris David Amess Tewas Ditikam Terduga Teroris, Boris Johnson Ikut Melayat
Perempuan asal Pakistan itu melangsungkan pernikahannya di kota Birmingham, Inggris, dan merayakannya dengan upacara kecil di rumah bersama keluarga mereka.
“Hari ini menandai hari yang berharga dalam hidup saya. Asser dan saya mengikat janji untuk menjadi pasangan seumur hidup,” tulisnya di Twitter, menambahkan empat gambar dalam postingannya, dikutip dari Reuters, Rabu (10/11/2021).
Pernikahan Malala tersebut, cukup mengejutkan beberapa pihak.
Itu lantaran pada Juli lalu, Malala mengatakan kepada majalah Vogue Inggris bahwa dia tidak yakin apakah akan menikah.
"Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah. Jika Anda ingin memiliki seseorang dalam hidup Anda, mengapa Anda harus menandatangani surat nikah, mengapa tidak bermitra saja?" kata Malala seperti dikutip dalam profil yang panjang.
"Ibuku berkata 'Jangan berani-berani mengatakan hal seperti itu! Kamu harus menikah, pernikahan itu indah',” sambungnya.
Komentar tersebut menuai kritik dari banyak pengguna media sosial di Pakistan saat itu.
Di sisi lain, Malala tidak memberikan informasi tentang suaminya, selain nama depannya.
Namun, pengguna internet mengidentifikasi pria tersebut sebagai Asser Malik, seorang manajer umum Pusat Kinerja Dewan Kriket Pakistan.
Namun, Reuters belum dapat mengkonfirmasi hal tersebut.
Sosok Malala dihormati di banyak bagian dunia, terutama di negara-negara Barat.
Hal tersebut didasarkan atas keberanian Malala dan kefasihannya dalam mengadvokasi hak-hak anak perempuan dan wanita.
Tetapi di Pakistan, aktivismenya tersebut justru telah memecah opini publik.

Baca juga: Detik-detik Pria di Inggris Mutilasi Kekasih lalu Buang Jasadnya ke Tempat Sampah
Baca juga: Momen PM Inggris Ajak Presiden Brasil yang Anti-Vaksin Gunakan AstraZeneca
Dilansir dari BBC, Malala sempat terlibat dalam insiden tragis di mana dia menjadi sasaran penembakan oleh Taliban di Pakistan karena membela hak perempuan untuk mendapat pendidikan.
Peristiwa itu terjadi ketika Malala masih berusia 15 tahun.
Dia berhasil selamat dari serangan, ketika seorang militan menaiki bus sekolahnya di barat laut lembah Swat dan melepaskan tembakan, yang melukai dua teman sekolahnya dan Malala.
Setelah pulih dari cederanya yang hampir fatal, dia dan keluarganya pindah ke Birmingham, yang kemudian dia sebut sebagai "rumah kedua".
Pada usia 17 tahun, dia menjadi orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Malala kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford dan telah menjadi aktivis hak asasi manusia terkemuka.
Sejak kelulusannya, Malala telah menyerukan dukungan yang lebih baik untuk pengungsi Afghanistan.
Dia menandatangani kontrak dengan Apple TV+ untuk memproduksi film dokumenter dan muncul di sampul majalah Vogue Inggris.
Itu dilakukannya sambil tetap melanjutkan pekerjaannya dalam upaya meningkatkan akses anak perempuan ke pendidikan.
Dalam postingan terkait kabar pernikahannya, Malala mengatakan mereka bersemangat untuk melanjutkan kehidupan bersama di masa depan.
Berita tentang upacara pernikahan Malala, telah disukai puluhan ribu kali oleh pengguna media sosial, dengan banyak di antaranya mendoakan pasangan tersebut. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita Terkini Internasional lain