Terkini Daerah
PSKnya Dibunuh, Muncikari Ikut Diringkus Polisi, Ngaku Cuma Tunggu di Luar saat Korban Dihabisi
Seorang muncikari asal Samarinda, Kalimantan Timur, Erwin, ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan seorang PSK bernama Rabiatul Adawiyah (21).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Seorang muncikari asal Samarinda, Kalimantan Timur, Erwin, ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan seorang PSK bernama Rabiatul Adawiyah (21) alias Atul.
Dilansir TribunWow.com, Atul ditemukan tak bernyawa di kamar sebuah hotel di di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/10/2021) lalu.
Erwin ditangkap polisi karena menjadi perantara pertemuan Atul dengan tersangka pembunuhan, Rudy (23).
Di hadapan polisi, Erwin mengaku sudah satu tahun menjadi muncikari.
Namun, ia sudah cukup lama mengenal korban.

Baca juga: Tak Segera Layani Teman Kencan seusai Terima Uang Muka, PSK Dibunuh di Hotel, Ini Kronologinya
Baca juga: Sosok Danu, Saksi Kunci Kasus Pembunuhan di Subang Diungkap sang Ayah, Mudah Bergaul dan Jujur
Erwin menyebut pertama kali diajak korban ke Samarinda pada akhir September 2021 lalu.
"Dia (Atul) chatt aku minta carikan pelanggan. Jadi Aku mau ke Samarinda nemenin dia dan kami booking kamar 506 dan 512. Sedangkan Dia di kamar 508," ujar Erwin, dikutip dari TribunKaltim.com, Senin (8/11/2021).
Pada hari pembunuhan, Rudy disebutnya menyewa kamar dan membuat janji dengannya sekira pukul 03.00 WITA.
Saat Rudy dan korban masuk ke kamar, Erwin dan pacarnya menunggu di luar.
Namun, setelah menunggu sekira 90 menit, korban tak kunjung keluar kamar.
Karena khawatir, Erwin dan pacarnya pun mengetuk pintu kamar korban.
"Berkali-kali diketok enggak ada jawaban. Akhirnya kami minta bagian teknis bukakan pintu kamar korban," ungkapnya.
Nahas, saat pintu dibuka, Erwin mendapati korban sudah tewas mengenaskan.
Erwin dan karyawan hotel kemudian berupaya menghubungi petugas medis.
Sayangnya, korban sudah tewas saat petugas medis tiba pukul 07.30 WIB.
"Kami bingung mau ngapain. Jadi langsung pergi nyari teman yang berani hubungi petugas atau tim medis."
Baca juga: Misteri Pembunuhan Guru di Aceh Barat, Tewas saat Suami Salat di Masjid, Emas 30 Gram Raib
Baca juga: Reaksi Orangtua Danu seusai Kembali Jalani Pemeriksaan Tambahan soal Kasus Pembunuhan di Subang
Motif Pembunuhan
Wakapolresta Samarinda, AKBP Eko Budiarto menyebut polisi membutuhkan waktu tiga minggu karena pelaku lihai dalam melarikan diri.
Selain itu, wajah pelaku saat melancarkan pembunuhan juga tak terekam CCTV hotel.
"Usai melakukan tindak pidana itu (pembunuhan) korban tidak langsung pulang ke rumahnya," jelas Eko, dikutip dari TribunKaltim.com, Senin (8/11/2021).
"Tapi berpindah-pindah ke rumah rekannya, hingga beberapa hari kemudian kabur ke Kubar."
Baca juga: Misteri Pembunuhan Guru di Aceh Barat, Tewas saat Suami Salat di Masjid, Emas 30 Gram Raib
Baca juga: Reaksi Orangtua Danu seusai Kembali Jalani Pemeriksaan Tambahan soal Kasus Pembunuhan di Subang
Selain Rudy, polisi juga meringkus muncikari korban, Erwin.
Menurut Eko, Erwin sudah satu tahun menjadi muncikari.
"Tetapi antara korban dan mucikari tidak saling kenal. Hanya berkomunikasi melalui aplikasi michat," katanya.
Di hadapan polisi, Rudy mengaku menyesal menghabisi nyawa korban.
Pembunuhan itu bermula saat korban dan Rudy bertemu di kamar 508 sebuah hotel sekira pukul 03.00 WITA.
Saat itu, Rudy langsung meminta korban melayaninya.
Namun, korban justru meminta setengah dari tarif yang sudah disepakati.
"Sepakatnya Rp 500 ribu. Jadi Saya bayar setengahnya dulu Rp 250 ribu," terang Rudy.
Namun, setelah menerima uang korban tak langsung melayaninya.
Korban justru pamit keluar membeli pulsa prabayar.
Tindakan korban itu pun membuat Rudy emosi.
Baca juga: Hari ke-81 Kasus Pembunuhan di Subang, Dokter Ahli Forensik Beri Komentar soal Pengungkapan Pelaku
Baca juga: Fakta Bos RM Padang di Karawang Dibunuh Istrinya, Pelaku Sewa Pembunuh Bayaran, Motif Sakit Hati
"Dia (Atul) kan bilang kalau bayar setengah (Rp 250 ribu) enggak bakal nipu saya, jadi saya bayar," ujarnya.
"Tau-tau kok langsung mau keluar, saya tarik dan hempas ke kasur sambil saya ancam akan saya bunuh kalau enggak mau melayani saya."
Mendengar ancaman itu, korban langsung berteriak minta tolong.
Rudy tak tinggal diam, ia membekap wajah korban menggunakan bantal.
Korban pun berontak dan menendangnya lalu berusaha lari keluar kamar.
Rudy kemudian menarik korban hingga terjatuh di lantai.
"Saya lihat ada pecahan kaca di bawah meja dan langsung Saya tusuk berkali-kali si korban," tambah Rudy.
"Kacanya saya bawa terus buang ke sungai. Waktu ada cela Saya kabur ke Kubar ke rumah saudara saya di sana."
Meski terlihat tenang, Rudy mengaku sangat menyesal telah membunuh teman kencannya itu.
Ia pun meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.
"Maaf, saya khilaf," ucapnya lirih. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari ribunKaltim.co dengan judul Merasa Ditipu, Rudy Kalap Hingga Bunuh Wanita Kencannya di Samarinda, Minta Maaf ke Keluarga Korban, dan BREAKING NEWS Pelaku Pembunuhan SA di Samarinda Ditangkap, Sempat Kabur ke Kubar