Breaking News:

Terkini Internasional

Terungkap Isi Pesan Macron ke Morrison soal Kapal Selam, Hubungan Prancis dan Australia Makin Panas

Isi percakapan antara Presiden Macron dan PM Morrison terkait pembatalan kerja sama kapal selam terungkap, picu memanasnya hubungan Prancis-Australia.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AFP
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Isi percakapan antara Presiden Macron dan PM Morrison terkait pembatalan kerja sama kapal selam terungkap, picu memanasnya hubungan Prancis-Australia, Selasa (2/11/2021). 

TRIBUNWOW.COM – Terungkapnya isi pesan singkat Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison, membuat hubungan kedua negara semakin meradang.

Bocornya pembicaraan terkait kesepakatan kerja sama kapal selam yang batal itu membuat Prancis marah.

Pesan tersebut dikirim oleh Macron kepada Morrison pada 14 September lalu.

Scott Morrison, Perdana Menteri Australia
Scott Morrison, Perdana Menteri Australia (AFP/Tolga Akmen)

Baca juga: Berbaring hingga Tidur di Rel, 4 Migran Aljazair Tertabrak Kereta di Prancis, 3 Tewas dan 1 Terluka

Baca juga: Fenomena yang Ditutupi, 216 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gereja Prancis dalam 7 Dekade

Momen tersebut terjadi dua hari sebelum Australia mengumumkan kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang disebut AUKUS untuk membangun kapal selam nuklir.

AUKUS memberikan kesempatan bagi Australia untuk membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dibantu oleh teknologi AS bersama Inggris.

Pakta keamanan trilateral AUKUS itu mencakup kecerdasan buatan dan teknologi lain, dikatakan sebagai salah satu kemitraan terbesar negara itu dalam beberapa dekade ini.

Prancis yang sejak awal telah mengecam keras keputusan Australia itu, menuduh negara tersebut melakukan “metode yang sangat tidak elegan” setelah pesan singkat tersebut terkuak pada Selasa (2/11/2021), dikutip dari AFP.

Dalam pesan yang diterbitkan oleh media di Australia dan Inggris itu, menyiratkan bahwa Macron sebenarnya mengetahui tentang pembatalan kesepakatan kapal selam, sebelum pengumuman resmi terkait AUKUS.

Padahal, Macron sempat mengklaim Australia tidak menginformasikan pembatalan kontrak kapal selam antara keduanya kepada Prancis, sebelum kesepakatan AUKUS diumumkan.

Pada akhir pekan lalu, Macron juga melayangkan tuduhannya, menyebut Morrison berbohong kepadanya.

Tetapi, isi pesan singkat yang menunjukkan pemutusan kontrak pembangunan kapal selam senilai miliaran dolar oleh Australia dengan Prancis, memperlihatkan bahwa Macron tidak terlalu terkejut dengan keputusan itu.

"Haruskah saya mengharapkan kabar baik atau buruk terkait ambisi kapal selam bersama kita?” kata Macron dalam pesan yang dikirim ke Morrison, 48 jam sebelum pengumuman pembatalan kontrak resmi yang dibuat pada konferensi pers.

Baca juga: Konflik dengan Perancis karena Kapal Selam, PM Australia akan Sabar Bangun Kembali Hubungan

Baca juga: Konflik Perihal Kapal Selam, Perancis Sebut AS-Australia Berbohong seusai Tarik Duta Besar

Sebuah sumber yang dekat dengan Macron, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kebocoran itu adalah bukti dari tindakan Australia yang tidak elegan.

Pihaknya mengklaim bahwa pesan tersebut justru memperlihatkan bahwa Macron tidak mengetahui sama sekali terkait pembatalan kerja sama tersebut.

"Sebaliknya, pesan singkat ini menunjukkan bahwa presiden tidak tahu mereka akan membatalkan kontrak," kata sumber tersebut.

Menurutnya, jika ada pesan yang bisa menunjukkan secara lebih jelas bahwa Macron mengetahui hal itu, pasti pihak Australia sudah membocorkannya.

Disebutkan oleh sumber tersebut, pemerintah Prancis mengetahui adanya beberapa masalah terkait kontrak kapal selam oleh Australia, tetapi tidak berpikir akan membatalkannya.

“Kami tahu bahwa Australia memiliki beberapa masalah, tetapi mereka hanya memperhatikan aspek teknis dan jadwal, seperti halnya setiap kontrak besar seperti ini."

Sumber tersebut mengatakan masalah terkait teknis dan jadwal, menjadi hal yang dirujuk dalam pesan singkat itu, menjelang diskusi dengan produsen kapal selam Naval Group yang direncanakan dilakukan hari berikutnya.

Dilansir dari The Guardian, Morrison sempat berbicara dengan Macron melalui telepon minggu lalu.

Presiden Prancis menggunakan kesempatan itu untuk mendesak pemerintah Australia, mengusulkan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki hubungan keduanya.

Morrison menegaskan bahwa dia sudah “menjelaskan” kepada Macron saat makan malam di Paris pada pertengahan Juni, “bahwa kapal selam bertenaga diesel konvensional tidak akan memenuhi persyaratan strategis Australia”.

Tetapi, PM Australia itu juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa secara langsung mengatakan kepada Macron pada saat itu, bahwa negaranya akan bekerja sama dengan AS dan Inggris.

Hal itu karena rencana kerja sama AUKUS belum diselesaikan dan masih dalam tahap perundingan.

Hingga saat ini belum ada tanggapan dari Morrison terkait kebocoran pesan singkat tersebut. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Prancis lain

Tags:
Emmanuel MacronScott MorrisonAustraliaPranciskapal selamAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved