Breaking News:

Terkini Daerah

Lama Tak Muncul, Rektor UNS Jamal Wiwoho Akhirnya Buka Suara terkait Tewasnya GE dalam Diklat Menwa

Rektor UNS Jamal Wiwoho akhirnya buka suara terkait tewasnya mahasiswa GE saat mengikuti Diklat Menwa.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO
Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho, memberi keterangan pers terkait mahasiswanya yang positif Corona, Jumat (17/4/2020). Terbaru, Jamal Wiwoho akhirnya angkat bicara terkait tragedi Diklat Menwa UNS yang menewaskan Gilang Endi Saputra, Rabu (3/11/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus diklat maut yang menwaskan mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra alias GE (21), masih terus diusut.

Setelah lama tak muncul, Rektor UNS Jamal Wiwoho akhirnya buka suara memberikan tanggapan atas meninggalnya GE.

Dilansir TribunWow.com, GE meregang nyawa saat mengikuti Diklatsar Pra Gladi Patri XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Nama resmi Menwa UNS).

Potret Markas Menwa UNS Kamis (28/10/2021). Nampak sekretariat Menwa UNS tertutup rapat pasca tewasnya Gilang.
Potret Markas Menwa UNS Kamis (28/10/2021). Nampak sekretariat Menwa UNS tertutup rapat pasca tewasnya Gilang. (TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Baca juga: Sita Dokumen dari Markas Menwa, Tim Forensik akan Kembali Periksa Tewasnya Mahasiswa UNS

Selama ini Jamal tak muncul lantaran diketahui sedang sakit dan harus mendapatkan perawatan.

Meski begitu, ia menegaskantelah memerintahkan jajarannya yang tergabung dalam Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawan untuk mengusut secara tuntas kasus diklat maut tersebut.

Sebelumnya, Jamal sudah merespons secara cepat dengan membekukan Menwa UNS.

Pembekuan tersebut ditetapkan melalaui Surat Keputusan (SK) Rektor UNS Nomor 2815/UN27/KH/2021 tertanggal 27 Oktober 2021 tentang Pembekuan Menwa.

Hal itu merupakan wujud serius dalam penanganan kasus yang menewaskan GE tersebut.

Baca juga: Insiden Diklat Maut Belum Terungkap, Polisi Geledah Markas Menwa UNS dan Sita Barang Bukti Ini

Baca juga: Hasil Autopsi Terkuak, Kepolisian Periksa 25 Saksi Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa

"Pembekuan Menwa ini menunjukkan bahwa kami sangat serius dan mencegah tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan Menwa," kata Jamal dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

"Keberadaan saya yang mungkin tidak hadir karena dirawat di RS UNS beberapa hari."

"Namun demikian, kepolisian dan Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga silakan diusut secara tuntas kasus yang menyebabkan meninggalnya Gilang," tambahnya.

Jamal memastikan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi kasus meninggalnya mahasiswa D IV Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo.

Ia menegaskan, UNS akan sepenuhnya menyerahkan kasus dugaan tindak pidana kekerasan tersebut kepada kepolisian.

Diharapkan, tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada tindak kekerasan yang dilakukan Korps Mahasiswa Siaga.

Orang nomor satu di UNS itu juga sudah tahu mengenai viralnya pengakuan salah satu alumnus UNS yang pernah mengikuti Diklatsar Menwa.

Jamal mengaku pihaknya sudah memanggil pemilik akun tersebut untuk dimintai keterangannya.

Namun yang bersangkutan hingga saat ini diketahui belum datang memenuhi panggilan.

"Kalau ada hal-hal baru tentang kejadian itu boleh. Kami juga sudah memanggil atas nama Noveria Putri dan yang bersangkutan tampaknya masih belum hadir," kata Jamal.

"Sebetulnya kebebasan di medsos itu tidak hanya sekadar bebas saja, tapi ada tanggung jawab di dalam UU ITE. Menulis di medsos boleh-boleh saja."

"Tapi ingat manakala tidak ada data dan informasi yang cukup, tentu ini menjadi masalah sendiri. Kami hanya minta informasi dokumen, kapan, buktinya apa, silakan. Termasuk rekan-rekan kalau mempunyai informasi seperti itu, kami siapkan. Tim silakan diterima kalau punya informasi dan bukti," tambah dia.

Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Peserta Diklat, Begini Nasib Menwa UNS seusai Hasil Autopsi Korban Keluar

Markas Menwa Penuh Poster

Insiden tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Gilang Endi alias GE (21), saat menjalni Diklatsar Resimen Mahasiswa (Menwa), berbuntut panjang.

Selain pengusutan tengah dilakukan oleh Kepolisian, kini markas Menwa UNS Solo dipenuhi dengan selebaran berisi protes,

Poster-poster yang tertempel di sekretariat Menwa UNS di antaranya berisi tentang tuntutan terkait pembubaran Ormawa tersebut.

Beberapa poster tersebut bertuliskan, 'Bubarkan Bubarkan Bubarkan Hancurkan', 'Menwa Calo Surga', 'Kalian Gagal untuk Gagah, Bubarkan UKM Pembunuh', 'Justice For Gilang', 'Kapan Keluar Goa?' serta 'UKM Kita Pembunuh'.

Gilang diketahui merupakan mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi UNS semester 3 yang sudah sejak semester satu bergabung dengan Menwa UNS.

Berdasarkan pantauan, selebaran tersebut ada yang ditempel di pintu masuk, di tembok, papan nama Menwa, dan lain-lain.

Penempelan selebaran tersebut diduga dilakukan mahasiswa setelah menggelar aksi solidaritas untuk Gilang pada Senin (25/10/2021) malam.

Hasil Autopsi GE

Hasil autopsi terkait tewasnya mahasiswa GE (21) yang tewas saat Diklatsar Menwa UNS, akhirnya telah keluar.

Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (29/10/2021).

Sebelumnya, sempat beredar kabar meninggalnya mahasiswa semester D4 Prodi K3 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) itu karena kesurupan.

Namun berdasarkan hasil autopsi, penyebab tewanya GE dipastikan karena adanya luka akibat benda tumpul.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, hasil autopsi GE sudah keluar pada Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB.

Hasil autopsi diterima Tim penyelidik Polresta Solo langsung dari rumah sakit Bhayangkara Semarang.

"Dari hasil autopsi disimpulkan bahawa penyebab kematian adalah luka akibat kekerasan tumpul mengakibatkan mati lemah," ungkap Ade Safri dikutip TribunWow.com kepada TribunSolo.com.

Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap hasil autopsi.

"Akan melakukan serangkaian penyelidikan meminta keterangan para ahli yang melibatkan tim auptosi RS Bhayangkara," jelas dia.

Hanya saja Ade belum mau buka suara terkait benda tumpul yang dimaksud secara detail.

Kini, sejumlah barang bukti yang terkait dengan diklat maut tersebut telah diamankan, termasuk baju milik korban sendiri.

Sejauh ini, polisis sedikitnya telah memeriksa sebanyak 23 orang saksi.

"Masih kami selidiki, akan tetapi untuk barang bukti lainnya seperti dokumen-dokumen" jelasnya.

"Baju korban dan peralatan saat diklat seperti replika senjata dan helm sudah kami amankan," aku dia. (TribunWow.com/Rilo)

Berita terkait Mahasiswa UNS

Sebagian atikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Tanggapan Rektor UNS soal Kematian Gilang Endi: Polisi Silakan Usut sampai Tuntas" dan TribunSolo.com dengan judul Alasan Rektorat UNS Belum Bubarkan Menwa,Meski Tewasnya GE Diduga karena Pukulan & Luka Benda Tumpul, Tim Evaluasi UNS Ancang-ancang Bubarkan Menwa, Masih Kumpulkan Data untuk Evaluasi Lanjutan, Polisi Sita Barang Bukti, Berupa Replika Senjata dan Helm Mahasiswa UNS yang Tewas saat Diklat Menwa 

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jamal WiwohoMenwa UNSResimen Mahasiswa (Menwa)Universitas Sebelas Maret (UNS)MahasiswaSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved