Terkini Daerah
Polisi Lakukan Autopsi Mayat Ibu dan Anak di Kupang yang Ditemukan Terbungkus Plastik, Ini Hasilnya
Hingga kini, polisi masih melakukan pengusutan terkait temuan dua jasad yang diduga ibu dan anak yang terbungkus plastik di area galian.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Guna menemukan identitas mayat ibu dan anak ini, polisi pun meminta bantuan dokter kepolisian (Dokpol) melakukan autopsi mayat.
Hal itu guna menyelidiki penyebab hingga memburu dalang di balik kasus tersebut.
"Kita masih proses untuk mencari identitas dan motif nya," ujarnya.
Baca juga: Geger Penemuan Mayat Ibu dan Anak Terbungkus Plastik di Kupang, Sempat Dikira Bangkai Binatang
Keterangan Saksi
Kedua jasad ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang
Seorang operator eksavator yang juga pekerja proyek, Obetnego Benu (29), mengaku menemukan jasad tersebut ia sedang mengerjakan penggalian tanah.
Obet menggali tanah untuk saluran pipa air menggunakan eksavator.
Ia mengatakan, kondektur eksavator yang bernama Semi Leonard Toto (21) sebelumnya menginformasikan pada Obet kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam.
Obetnego Benu (29) operator eksavator dan kondekturnya, Semi Leonard Toto (21), menjadi orang pertama yang menemukan jasad tersebut.
Obet menduga, lubang ditemukannya kedua jenazah yang diduga ibu dan anak tersebut hasil galian linggis.
"Kami duga lubang ditemukannya kedua jenazah itu hasil galian dari besi (linggis)," kata Obet dikutip TribunWow.com dari Pos-Kupang.com, Selasa (2/11/2021).
"Kami duga itu lubang digalian pakai linggis dan diperkirakan ukuran lebar lubang 50x60 cm dan dalamnya 60-70 cm," lanjut Obet.
Baca juga: Fakta Penemuan Mayat Wanita di Pantai Depok Bantul, Korban Dibunuh Selingkuhan, Ini Motifnya
Obet menceriterakan, saat ia melakukan penggalian saluran pipa memggunakan eksavator, lubang saluran yang digali cukup dalam.
Sementara kantung sampah yang berisi kedua jenazah itu mulai muncul tepat di samping saluran tersebut.
"Waktu beta dengan konjak (kondektur) mulai galing saluran pipa cukup dalam, jadi tanah mulai runtuh hingga bungkusan yang awalnya kami pikir bangkai hewan mulai muncul sedikit-sedikit," kata dia