Liga 1
PSS Sleman Unggah Postingan Unik Jelang Kontra Borneo FC, BCS dan Slemania Malah Ingatkan 1 Hal Ini
Jelang menghadapi Borneo FC pada pekan ke-10 Liga 1 2021 Senin (1/11/2021), PSS Sleman mengunggah postingan unik di laman Instagramnya @psssleman.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Mohamad Yoenus
"Kayakke ora muleh tetep di Solo. Soale seng due duet seng berkuasa," tulis @hansamunahito.hito.1.
"Paling yo kalah man..wkwk. makane balio sek ra ndekem neng solo," tulis @galangwahyup_.
"Hilang jati diri & lupa jalan untuk pulang," tulis @maulanaivan21.
Direktur Utama PSS Sleman Marco Gracia Paulo Resmi Diberhentikan
Direktur Utama PSS Sleman, Marco Gracia Paulo resmi diberhentikan dari jabatannya usai Laskar Super Elja kembali menelan kekalahan di Liga 1 2021 atas Bali United.
Laga PSS Sleman vs Bali United berakhir dengan kemenangan Laskar Serdadu Tridatu atas Super Elja 2-0 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (27/10/2021).
Dikutip TribunWow.com dari laman resmi klub PSSleman.id, pemberhentian Marc Gracia Paulo dari jabatan Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) bebarengan dengan beberapa direksi lainnya.
Bahkan diberhentikannya Marco Gracia juga telah berdasarkan dengan Akta Notaris Nomor 49 tanggal 26 Oktober 2021 yang dibuat oleh Notaris Martina S.H.
Dengan diberhentikannya Marco Gracia dari kursi Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), satu dari 3 poin tuntutan Slemania dan Brigata Curva Sud telah terpenuhi.
Seperti diketahui 3 tuntutan yang diminta oleh Slemania dan Brigata Curva Sud di antaranya yaitu mendesak Marco Gracia, Dejan Antonic dan Arthur Irawan untuk mundur dari bagian PSS Sleman.

Sementara itu, posisi Marco Gracia sebagai Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) akan digantikan oleh Andywardhana Putra.
Awal dari kisruhnya internal klub yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Sleman tersebut bermula saat memburuknya performa PSS Sleman di bawah asuhan Dejan Antonic.
Lebih lanjut, hal itu diperkeruh oleh pernyataan Marco Gracia yang mengancam akan memindahkan homebase PSS Sleman jika Dejan Antonic mundur.
Sementara, untuk tuntutan mundur kepada Arthur Irawan, merujuk pada situasi terkait dengan status hubungan keluarga dengan pemilik saham PSS Sleman, Effy Soenarni Soeharsono.
Arthur diketahui merupakan putra kandung dari ibu Effy Soenarni Soeharsono yang notabene merupakan satu di antara dua pemilik saham PSS Sleman.