Liga 2
Namanya Terseret dalam Tudingan Match Fixing, RANS Cilegon FC Angkat Bicara dan Buat Statement
RANS Cilegon FC angkat bicara dan mengeluarkan statement terkait namanya yang terseret dalam tudingan Match Fixing (pengaturan skor)
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
Dengan adanya temuan itu, maka Manajemen Perserang resmi melaporkan dugaan adanya indikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola.
Lebih lanjut, Babay menuturkan, laporan yang dilakukan oleh Perserang dalam rangka meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak ang terlibat dalam upaya pengaturan skor.
“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata Jibay dilansir TribunWow.com dari laman Instagram @garudaskuad.
Menanggapi laporan tersebut, PSSI melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen), Yunus Nusi mengatakan akan menindak dengan tegas para pelaku yang terbukti terlibat dalam pengaturan skor.
Mengingat pelaku pengaturan skor berpotensi dapat mencoreng nama sepak bola Indonesia.
"Kami akan tindak tegas pelaku pengaturan skor. Ini telah mencoreng nama sepak bola Indonesia. Kami tidak main-main dan akan tuntaskan permasalahan ini," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.
Yunus juga menjelaskan terkait langkah apa saja yang segera dilakukan PSSI untuk menuntaskan isu terkait adanya pengaturan skor di Liga 2 2021 yang dialami oleh Perserang.

"Pertama, kami akan terima laporan dari manajemen Perserang. Setelah itu, kami akan selidiki dan panggil terlebih dahulu para terlapor untuk dimintai keterangan. Ini tentu akan masuk ranah Komite Disiplin," tutur Yunus Nusi menjelaskan.
Menurut PSSI, segala unsur pengaturan skor, termasuk suap-menyuap, merupakan bentuk kejahatan dalam dunia sepak bola.
Oleh karena itu, Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing, memastikan bahwa setiap pelaku pengaturan skor akan mendapat hukuman dan sanksi yang berat hingga karier sepak bolanya dipastikan akan usai.
"Jika terbukti ikut melakukan pengaturan skor, pasti hukumannya berat. Karier sepak bolanya akan habis," ujar Ketua Komite Disiplin PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing.
Erwin juga berjanji akan segera mengusut kasus itu dengan cepat dan baik sesuai dengan fakta pelanggaran yang telah ada.
"Komdis akan bergerak cepat untuk menuntaskan permasalahan ini. Kami juga mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai fakta," tutur Erwin Tobing.
Di sisi lain, Perserang telah resmi memberhentikan 5 pemain dan satu pelatih terduga terlibat pengaturan skor tersebut beberapa haris seusai laga terakhir di grup B kontra Badak Lampung.
Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram resmi klub @perserang.official, manajemen Perserang telah resmi memberhentikan sang pelatih kepala Putut Wijanarko dan kelima pemain yang diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Kelima pemain Perserang yang turut diduga terlibat dalam pengaturan skor adalah Ivan Julyandhy, Fandy Edy, Eka Dwi, Ade Ivan, dan Aray Suhendri.
(TribunWow.com/Krisna/Adi Manggala S)
Baca Berita Terkait Liga 2 Lainnya
Sebagian artikel ini telah diolah TribunWow.com dari Kompas.com dengan judul Pelatih dan 5 Pemain Perserang Diduga Terlibat Pengaturan Skor, PSSI Akan Tindak Tegas.