Breaking News:

Terkini Internasional

Upaya Penangkapan Disamakan dengan Pablo Escobar, Gembong Narkoba Kolombia akan Diekstradisi ke AS

Pengedar narkoba paling terkenal dan berbahaya di Kolombia, Otoniel, telah ditangkap dan direncanakan akan segera diekstradisi ke Amerika Serikat.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AFP/Colombian Army
Seorang gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga, ditangkap oleh angkatan bersenjata pada Sabtu (23/10/2021). Usuga atau Otonieldirencanakan akan segera diekstradisi ke Amerika Serikat. 

TRIBUNWOW.COM – Seorang gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga, ditangkap oleh angkatan bersenjata pada Sabtu (23/10/2021)

Dilansir TribunWow.com dari Washington Post, Usuga yang lebih dikenal sebagai Otoniel, diduga menjabat sebagai pemimpin kelompok penyelundup narkoba terkenal, Clan del Golfo atau Klan Gulf, setelah menjadi gerilyawan sayap kiri.

Kelompok tersebut mendominasi rute penyelundupan kokain utama, melalui wilayah utara Kolombia.

Petisi akan segera diajukan pada Senin (25/10/2021) oleh Pemerintah Kolombia dengan Mahkamah Agung Negara Andes untuk mengekstradisi Otoniel ke AS, kata Menteri Kehakiman Wilson Ruiz.
Petisi akan segera diajukan pada Senin (25/10/2021) oleh Pemerintah Kolombia dengan Mahkamah Agung Negara Andes untuk mengekstradisi Otoniel ke AS (AFP/Colombian Police)

Baca juga: Berikut Fakta Covid-19 Mu, Varian Asal Kolombia yang Diduga Kebal Vaksin, Kini Ada di 39 Negara

Baca juga: Gempa 8 SR Landa Peru, Getaran sampai ke Ekuador, Brasil, hingga Kolombia

Penangkapan atas Otoniel, disamakan dengan upaya yang dilakukan kepolisian untuk menangkap Pablo Escobar sekitar tiga dekade lalu, oleh Presiden Kolombia Ivan Duque.

“Otoniel adalah pengedar narkoba yang paling ditakuti di dunia, pembunuh polisi, tentara, pemimpin sosial, dan perekrut anak-anak,” kata Duque dalam pesan video. 

“Pukulan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an.”

Otoniel dituduh dengan sederet kejahatan, termasuk mengirim lusinan kokain ke Amerika Serikat (AS).

Dia juga dituduh membunuh petugas polisi, merekrut anak di bawah umur dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, kata Duque. 

Pemerintah AS bahkan telah menawarkan hadiah sebesar Rp 70,9 miliar untuk membantu menemukan Otoniel.

Biro Narkotika Internasional dan Urusan Penegakan Hukum AS mengatakan, jaringan kriminal Otoniel menggunakan kekerasan dan intimidasi, untuk mengendalikan rute perdagangan narkotika hingga jalur pendaratan rahasia. 

Dia mendirikan operasi di wilayah Teluk Uraba yang strategis di Kolombia utara.

Meskipun penangkapan atas Otoniel dikatakan sebagai akhir dari Clan de Golfo oleh Duque, tetapi para analis memperingatkan kemungkinan adanya dampak kekerasan atas perebutan kekuasaan internal kelompok tersebut untuk menggantikan pemimpinnya.

Menurut Direktur Analisis Risiko Kolombia Sergio Guzman, penangkapan pria berusia 50 tahun itu tidak akan banyak mengubah perdagangan narkoba.

“Segera kita akan memiliki gembong lain dan gembong narkoba lain yang mungkin jauh lebih buruk,” katanya.

Selama bertahun-tahun, Otoniel mencoba menghindari penangkapannya dengan berpindah-pindah di wilayah hutan terpencil, hingga akhirnya ditemukan selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, Provisi Antioquia.

Pejabat setempat menyebutkan upaya penangkapan Otoniel melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter pada Sabtu (23/10/2021), dikutip dari Reuters, Senin (25/10/2021).

Petisi akan segera diajukan pada Senin oleh Pemerintah Kolombia dengan Mahkamah Agung Negara Andes untuk mengekstradisi Otoniel ke AS, kata Menteri Kehakiman Wilson Ruiz.

Baca juga: Terbesar di Australia, Kepolisian Gagalkan Penyelundupan 450 Kilogram Heroin Dibantu Malaysia

Baca juga: Larangan Taliban Buat Harga Opium Melonjak, Pedagang di Afghanistan: Haram tapi Tak Ada Pilihan Lain

Proses tersebut mungkin membutuhkan waktu sekitar empat minggu.

“Ekstradisi menunggu semua orang yang melakukan kejahatan internasional,” kata Menteri Pertahanan Diego Molano kepada wartawan di Necocli.

Tak berbeda dengan AS, Kolombia juga menawarkan imbalan bagi pihak yang memberi informasi terkait Otoniel, sebesar Rp 11,3 miliar.

Menurut informasi Polisi Nasional Kolombia, Clan de Golfo yang dipimpin Otoniel, menguasai 12 dari 32 provinsi di negara itu, dan memiliki sekitar 3.800 anggota.

Meskipun menjadi pengedar narkoba paling berbahaya di dunia, banyak pihak yang ternyata mengkhianati Otoniel.

Kepala Polisi Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, mengatakan banyak informasi yang mengarah pada penangkapan Otoniel berasal dari anggota Clan del Golfo.

“Banyak orang dari Clan del Golfo mengkhianatinya,” kata Vargas.

Otoniel memperdagangkan antara 180 ton dan 200 ton kokain dalam setahun dengan Clan del Golfo, srta bertanggung jawab atas kematian lebih dari 200 anggota pasukan keamanan Kolombia, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada 2016 untuk menangkap Otoniel dan pasukannya.

Pada 2017 lalu, sebuah video di mana Otoniel mengumumkan niatnya untuk tunduk pada keadilan diterbitkan, tetapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Kolombia lain

Tags:
KolombiaPablo EscobarnarkobaAmerika SerikatDairo Antonio Usuga
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved