Liga 1
Bos Arema FC Tanggapi Aksi Pelemparan Bus Singo Edan dan Unggah Sosok Pelaku di Medsos demi Beri Ini
Bos Arema FC, Gilang Widya Pramana kecam aksi pelemparan bus Singo Edan yang terjadi pada Rabu (20/10/2021) di Yogyakarta.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Bos Arema FC, Gilang Widya Pramana memberikan tanggapannya terkait aksi pelemparan bus Singo Edan yang terjadi pada Rabu (20/10/2021) di Yogyakarta.
Dilansir TribunWow.com dari website resmi tim aremafc.com, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menyesalkan adanya informasi hoax berkaitan dengan insiden perusakan bus.
Diunggahnya pelaku perusakan yang tertangkap untuk memberikan informasi valid terkait aksi tersebut.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi informasi simpang siur mengenai pelaku perusakan yang berpotensi menimbulkan fitnah.
“Arema FC dan Aremania sepakat mengunggah pelaku agar justru tidak timbul fitnah dan saling tuduh, sebab kejadian di Jogja, dimana di situ ada suporter klub lain, ada brajamusti, ada slemania, ada suporter Bantul juga ada suporter klub lain yg sedang bertanding di Jogja, agar tidak fitnah maka maklum jika diupload foto pelaku, bahkan foto pelaku itu juga terlebih dahulu viral untuk membuktikan pelaku sesungguhnya kejadian tersebut, bahkan laporan polisi juga lengkap identitasnya,” ungkap Gilang.
Namun, hal itu justru diputar balikkan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kini mereka justru membalik fakta seolah Arema FC salah dengan mengunggah pelakunya, justru itu upaya mendudukan pelaku sebenarnya, dan agar menjadi pelajaran berharga,” imbuhnya.
Gilang mengungkapkan hal itu merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan pihak kepolisian untuk mengungkap identitas pelaku sebenarnya.
Hal itu bahkan sebenarnya sudah akan disudahi oleh pihak Manajemen Arema FC yang tak ingin memperkeruh suasana.
Arema FC meminta agar polisi melakukan pembinaan kepada pelaku dengan cara meminta maaf kepada Aremania dan Arema FC serta klub Persebaya dan Bonekmania karena mencoreng citra keduanya yang kini sedang membangun imagenya.
“Jadi tidak ada unsur kesengajaan seperti dituduhkan pihak lain. Sekali lagi kita kubur dendam, kita sudahi perseteruan ini, ambil pelajaran berharga dari kejadian ini, kita damaikan sepakbola Indonesia,” tutup Gilang.
Baca juga: Fakta terkait Sosok Pelaku Pelemparan Batu ke Bus Arema FC, Ternyata Masih di Bawah Umur
Baca juga: Imbas Perusakan Bus Arema FC oleh Oknum Bonek, Instagram Persebaya Surabaya Jadi Sasaran Warganet
Pelaku Ternyata Masih di Bawah Umur
Bus Arema FC mengalami insiden pelemparan batu yang dilakukan oknum mengatasnamakan sebagai pendukung Persebaya Surabaya.
Seperti diketahui, bus Arema FC mengalami insiden yang tentunya tak diperkirakan sebelumnya berupa pelemparan batu yang terjadi pada Rabu (20/10/2021).
Para pelaku yang diperkirakan sebanyak 10 orang melakukan aksi pelemparan batu kepada bus Arema FC saat bus tengah terparkir di halaman hotel tempat penggawa Singo Edan menginap.
Seusai melakukan pelemparan batu, para pelaku melarikan diri dan beberapa ofisial Arema FC turut mengejar para pelaku tersebut.
Alhasil, satu dari 10 diduga pelaku tertangkap.
Fakta mengejutkan terungkap, ternyata pelaku pelemparan bus Arema FC tersebut masih berusia 15 tahun.
Setelah ditelisik lebih lanjut, pelaku yang terungkap berinisial YS mengaku merupakan pendukung Persebaya Surabaya, atau kerap dikenal dengan Bonek Mania.

"Untuk pelaku yang kami amankan baru satu berinisial YS," kata Kapolsek Gondokusuman Surahman di kantornya pada Kamis (21/10/2021) dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.
Dari pengakuan pelaku, polsek Gondokusuman mengantongi nama 5 pelaku lainnya yang tak lain merupakan rekan YS.
Selain itu, ia juga mengakui melakukan aksi tersebut pada pukul 22.45 WIB.
Lebih lanjut, setelah digali informasi terkait motif pelaku, ternyata tujuan sebenarnya YS dkk ke Yogyakarta hanyalah ingin berkunjung ke Malioboro.
Mereka ke Yogyakarta dengan nompreng atau turut ikut menumpang dengan truk besar dari Sidoarjo menuju Yogyakarta.
Di tengah perjalanan, pelaku dan rekan-rekannya secara tidak disengaja mengetahui ada bus Arema FC yang tengah terparkir di depan hotel.
Alhasil, tanpa berpikir panjang YS dkk melakukan aksi pelemparan batu yang mengakibatkan kaca bus Arema FC depan maupun samping pecah.
"Melintas Hotel (New) Saphir, terlihat ada bus Arema, akhirnya melakukan penyerangan," ucap Surahman.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah benda yang diduga dipakai dalam aksi perusakan, antara lain jumper warna hitam milik pelaku, batako, tongkat besi, pecahan kaca bus, dan bendera Persebaya Xtreme.
Kapolsek Gondokusuman, Surahman mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan pelaku yang masih di bawah umur, pemeriksaan lebih jauh terhadap YS akan dilakukan dengan pendampingan orang tua, Dinas Sosial, dan lembaga bantuan hukum, khususnya perlindungan anak.
Namun demikian, pelaku akan tetap dijerat dengan Pasal 170 dan Pasal 406 KUHP dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.
"Masih kami dalami untuk pelaku yang lainnya," ucap Surahman. (TribunWow.com/Adi Manggala S)