Terkini Daerah
Hajar Anaknya hingga Tewas, Ayah di Karangasem Pergi ke Dukun Coba Selamatkan Korban
Bocah berusia 13 tahun dihajar hingga tewas oleh ayahnya sendiri gara-gara bermain layangan dan tak membantu orangtua bekerja.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aksi sadis dilakukan oleh I Nengah Kicen (32), seorang ayah yang tega menganiaya anaknya sendiri Kadek Sepi (13) hingga korban tewas.
Kejadian ini diketahui terjadi di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.
Korban dipukuli hingga tewas gara-gara terus-terusan bermain layangan dan tidak membantu orangtuanya bekerja.
Baca juga: Muntah-muntah hingga Sulit Bernapas, Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Oknum Polisi Memburuk
Baca juga: Tidak Berniat Aneh-aneh, Suami di Aceh Salah Paham saat Pergoki Istrinya Semobil Bareng 2 Pria
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, seusai korban dipukuli hingga tak berdaya, pelaku sempat mencoba pergi ke dukun.
Ia berniat mengobati korban di dukun tersebut namun nahas nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Saat itu pelaku mengaku kepada keluarganya bahwa anaknya itu meninggal gara-gara jatuh saat main layangan.
Namun keluarga curiga lantaran menemukan luka lebam di tubuh korban.
Pihak keluarga akhirnya melapor ke polisi dan dilakukan pembongkaran makam korban pada Selasa (5/10/2021).
Hasil autopsi di RSUP Sanglah Denpasar menunjukkan ada tindak kekerasan di tubuh korban.
Terdapat sejumlah luka memar akibat pukulan benda tumpul di kepala, leher, bahu, lutut dan tungkai bawah.
Sedangkan hasil pemeriksaan dalam, ditemukan resapan darah pada kulit kepala, tulang kepala, otot leher.
Tetap Dipukuli meski Korban Menangis
Kapolres Karanhasem, AKBP Ricko Abdillah Andang Taruna menyebut terdapat sejumlah luka lebam di tubuh korban.
Luka tersebut berasal dari hantaman benda tumpul yang dilakukan sang ayah.
"Penyebab kematian karena kekerasaan (pukulan) benda tumpul pada leher, mengakibatkan terlepasnya sendi tulang leher dan menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada sekitar saluran penonjolan tulang belakang," kata Ricko, dikutip dari TribunBali.com, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Viral Oknum Polisi Pukuli Warga di Jalan, Kasat Lantas Langsung Minta Maaf Cium Tangan Ibu Korban
Seorang saksi kemudian membeberkan kronologi penganiayaan yang berujung kematian Kadek.
Kejadian itu bermula saat korban pergi bermain layangan bersama adiknya.
Pelaku kemudian kesal karena korban tak membantu pekerjaan orangtua dan sibuk bermain.
"Selasa (21/9) sekitar pukul 07.30 wita, korban bersama 2 adIknya main layangan. Sedangkan orang tuanya cari rumput. Nengah Kicen kerjaanya mencari rumput," ungkap Ricko.
Pelaku sempat menegur korban seusai bermain.
Tak lama berselang, pelaku kemudian meghajar korban menggunakan benda tumpul hingga akhirnya tewas.
Saat kejadian, ibu dan adik korban tengah sibuk membuat canang di depan rumah.
Tiba-tiba koban tewas sekira pukul 18.00 WITA.
"Kicen mengambil pedang-pedangan di lantai. Lalu memukul kepala dan lehernya. Pedang - pedangan ini terbuat dari kayu. Panjangnya sekitar 56 sentimeter berwarna cokelat muda," jelas Ricko.
Seusai dihajar pelaku, korban sempat mengerang kesakitan dan menangis terisak.
Namun, pelaku justru kembali memukulnya dengan bambu hingga terjatuh ke lantai.
Korban pun kejang-kejang.
Melihat kondisi korban, pelaku justru membawanya ke kamar dan membekap mulut serta hidung anak kandungnya itu.
"Karena menangis keras akibat kesakitan, tersangka membekap mulut dan hidung korban dengan kain beberapa menit," katanya.
"Setelah itu bekapannya dibuka, dan suara mengecil seperti bengek."
Pelaku meninggalkan korban di dalam kamar hingga akhirnya tewas.
Atas perbuatannya itu, pelaku dikenakan Pasal 80 Ayat (4) jo Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.
Karena dilakukan orangtuanya, ancaman pidana ditambah 1/3 dari 15 tahun atau menjadi 20 tahun subsider Pasal 44 ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. (TribunWow.com/Anung/Tami)
Artikel ini telah diolah dari Tribun-Bali.com dengan judul Kicen Pukul Lalu Bekap Anaknya, Misteri Kematian Kadek Sepi di Karangasem Sudah Terungkap, dan Misteri Kematian Siswa Kelas 6 di Karangasem Terungkap, Korban Meninggal Akibat Pukulan Benda Tumpul serta Kompas.com dengan judul "Kronologi Tewasnya Bocah 13 Tahun di Tangan Ayah, Dibekap dan Dipukuli karena Tak Bantu Pelaku Bekerja"