Persib Bandung
Letak Kesamaan Strategi Robert Alberts dan Mario Gomez di Persib Bandung, Ada di Sektor Ini
Nama Mario Gomez kembali mencuat setelah Bobotoh memintanya untuk kembali melatih Persib Bandung seusai rentetan hasil buruk Pangeran Biru.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Nama Mario Gomez kembali mencuat setelah Bobotoh memintanya untuk kembali melatih Persib Bandung seusai rentetan hasil buruk yang dialami Pangeran Biru di Liga 1 2021.
Tentu nama eks pelatih Borneo FC tersebut tak asing untuk skuad Persib Bandung.
Pasalnya, Mario Gomez pernah mengarsiteki Persib Bandung pada tahun 2018.
Kini namanya santer kembali setelah Robert Alberts dianggap gagal mengangkat performa Persib Bandung meski diperkuat banyak pemain bintang.
Tentunya, kedua pelatih memiliki banyak perbedaan dalam kaitannya meramu kebijakan untuk Persib Bandung
Namun, terdapat juga kesamaan di antaranya keduanya saat memberikan ramuan strategi untuk Persib Bandung.
Terutama ketika menentukan skema atau formasi utama di setiap laga.
Ditelisik dari laga Persib Bandung ketika ditangani oleh Mario Gomez, nampak pelatih asal Argentina tersebut kerap menurunkan skema 4-5-1 atau 4-4-2.
Baca juga: Situasi Robert Alberts di Persib Bandung Memprihatinkan, Laga Kontra Bhayangkara Bisa Jadi Penentuan
Baca juga: Nasib Serupa Skuad Bintang Persib Bandung & Persis Solo di Liga 1 dan 2 2021, Tengah Alami Hal Ini
Formasi 4-5-1 digunakan apabila Jonathan Bauman ditarik mundur ke belakang dan Ezechiel Ndouasel menjadi ujung tombak.
Sementara strategi pelatih asal Belanda, Robert Alberts, kerap menggunakan formasi yang sama 4-4-2 atau 4-3-3.
Pelatih yang dikenal dengan sikap humorisnya tersebut juga mengutamakan memasang dua bomber di lini serang, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.
Apabila salah satunya absen, maka Robert akan memasang satu ujung tombak dengan memainkan strategi 4-3-3.
Jika dilihat lebih lanjut, letak perbedaan strategi keduanya ada di sektor depan atau lini serang Maung Bandung.
Apabila tengah dengan skuad komplit, maka keduanya akan memasang skema sama 4-4-2.
Namun, apabila dalam situasi deadlock, maka akan terlihat perbedaan plan b yang digunakan oleh kedua pelatih.