Pembunuhan di Subang
Fakta Yosef Jelang Pengungkapan Kasus Subang, Konsultasi dengan Cyber Crime hingga Sempat Kelelahan
Seiring proses penyelidikan kasus Subang, fakta-fakta terbaru Yosef juga ikut terkuak, termasuk akan serang balik penudingnya hingga alami kelelahan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, sosok Yosef mendapatkan banyak perhatian masyarakat.
Seiring proses penyelidikan kepolisian yang terus berlangsung, fakta-fakta terbaru Yosef juga ikut terkuak.
Yosef menjadi satu di antara saksi kunci kasus pembunuhan di Subang dan memegang rekor pemanggilan terbanyak oleh polisi hingga mencapai 13 kali.

Baca juga: DNA hingga Sidik Jari Ditemukan di TKP Kasus Subang, Danu Blak-blakan Akui Masuk ke Mobil Alphard
Baca juga: Yosef dan Yoris Akhirnya Bertemu dalam Pemeriksaan Kasus Pembunuhan di Subang, Sudah Berdamai
Kisah percintaannya hingga perilaku Yosef ke anak laki-lakinya, Yoris, sempat menjadi perbincangan.
Asumsi liar dan tudingan yang memojokkan Yosef, menuduhnya terlibat dalam pembunuhan istrinya, Tuti Suhartini (56) dan putrinya, Amalia Mustika Ratu (23), menyeruak selama penyelidikan polisi berlangsung.
Meskipun begitu, Yosef membantah segala tuduhan tersebut.
Menjelang terungkapnya kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, berikut fakta Yosef yang dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id dan TribunJabar.id:
1. Buka rekening korban pembunuhan di Subang
Kepolisian berupaya untuk membuka rekening koran korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, yakni milik Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada Selasa (12/10/2021).
Dalam proses penyelidikan yang dilakukan di salah satu perbankan, Yosef dan anak laki-lakinya sekaligus kakak Amalia, Yoris, dihadirkan oleh kepolisian.
Keduanya diketahui sebagai ahli waris dari Tuti dan Amalia, dua korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, yang jasadnya ditemukan pada 18 Agustus lalu.
Namun, upaya tersebut ternyata gagal dilakukan karena kurangnya persyaratan yang harus dipenuhi.
Alasan di balik gagalnya upaya melakukan print out rekening bank Tuti dan Amalia, dibeberkan oleh kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.
"Kami baru dapat informasi persyaratan yang harus kita penuhi," ucap Rohman Hidayat.
Sejumlah persyaratan yang belum bisa dipenuhi itu di antaranya surat nikah dan akta kelahiran.
Menurut Rohman, surat itu masih ada di rumah Tuti yang kini masih dibatasi garis polisi.
Sehingga, Rohman mengaku akan meminta tolong kepada pihak penyidik untuk mengambil surat-surat tersebut.
"Kita kan gak bisa datang ke TKP, biarkan penyidik saja yang mengambil persyaratan. Seperti surat nikah, akta kelahiran. Kami hanya pegang KTP, surat kematian dan surat pernyataan ahli waris. Masih banyak kurangnya," katanya.
Rohman menyebutkan bahwa keputusan melakukan print out rekening korban pembunuhan di Subang adalah agenda dari kepolisian.
Itu dilakukan terkait dengan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Jawa Barat.
Menurut Rohman, dengan penyelidikan yang dilakukan dari hasil print out rekening koran milik Tuti dan Amalia, diharapkan kepolisian bisa segera menemukan titik terang dari kasus tersebut.
"Mudah-mudahan ini jadi petunjuk dari penyidikan pihak kepolisian, dari rekening korannya nanti apa ada perputaran atau ada transaksi ke mana saja ke siapa saja itu, kan, bisa diketahui," ujar Rohman.
2. Ambil upaya hukum bagi pihak yang menudingnya
Yosef bersama kuasa hukumnya siap melaporkan pihak-pihak yang membuat asumsi liar, hingga menuduhnya terlibat dalam kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, sudah berkonsultasi dengan Cyber Crime Polda Jabar pada Kamis (7/10/2021).
Konsultasi itu dilakukan untuk merencanakan upaya hukum terhadap pihak-pihak yang menuduh secara tak berdasar kepada kliennya, terutama mereka yang menggunakan kanal YouTube untuk mengunggah konten tendensius.
Rohman Hidayat mengaku tak segan melaporkan mereka ke Polda Jabar, jika pihak tersebut tetap membagikan informasi tak berdasar.
Terkait laporan yang akan ia gunakan untuk menjerat pihak yang memfitnah Yosef, Rohman mengaku akan meninjaunya lewat pelanggaran UU ITE, jika terpenuhi.
“Kita sudah konsultasikan langsung dengan Kanit Cyber Crime Polda Jabar,” ujar Rohman Hidayat.
Dijelaskan Rohman Hidayat, pemberitaan tendensius dinilai sangat menganggu pihaknya.
Hal ini pernah diungkap Rohman Hidayat dalam wawancara bersama Aiman, KompasTV.
“Kaitan pemberitaan kemarin memojokkan klien saya pak Yosef, kita sudah warning juga,” ucap Rohman Hidayat.
Rohman menjelaskan dirinya sudah memperingatkan terutama untuk pembuat konten yang tak berdasar.
Termasuk sejumlah kanal-kanal YouTube yang bertebaran memojokkan Yosef.
Mulai dari konten berbau mistis, cerita klenik hingga konten yang menggiring opini publik.
Baca juga: Dicurigai di Kasus Subang, Ini Alasan Danu Bantu Polisi di TKP, Ngaku Tak Pikir Panjang
3. Psikologis Yosef Kelelahan
Berkali-kali Yosef dimintai keterangan lanjutan oleh kepolisian terkait pembunuhan Tuti dan Amalia.
Sejak 18 Agustus lalu, kasus pembunuhan ibu dan anak itu sudah bergulir.
Selama itu pula polisi melakukan penyelidikan mulai dari pemeriksaan CCTV di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), tes DNA, hingga pembongkaran makam kedua korban untuk dilakukan autopsi ulang.
Pemeriksaan saksi juga diselenggarakan beberapa kali, termasuk untuk Yosef yang memegang rekor jumlah pemanggilan terbanyak.
Terkait hal itu, Fajar Sidik membeberkan kondisi kejiwaan Yosef yang disebutnya kelelahan karena terus diperiksa kepolisian.
Itu diperparah dengan segala asumsi liar yang berkembang di masyarakat serta tudingan miring di media sosial terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan istri dan anaknya.
"Kalo secara psikologis klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan, otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui di kantornya, Kamis (7/10/2021).
Menurut Fajar, lingkungan mau pun media sosial yang memojokkan Yosef juga menjadi faktor pendorong kelelahan yang dialami kliennya tersebut.
"Apalagi ditambah dari lingkungan dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.
Namun, Yosef disebut akan terus bertahan menghadapi banyaknya pemanggilan polisi mau pun tuduhan-tuduhan miring yang diarahkan kepadanya.
"Tapi beliau Pak Yosef Insya Allah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar.
Baca juga: Merasa Banyak Dapat Tuduhan, Danu Cerita Dampak Besar Kasus Subang terhadap Kehidupannya
4. Datangi makam Tuti dan Amalia
Yosef sempat mengunjungi makam istri dan anaknya yakni Tuti serta Amalia, yang berada di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang pada Jumat (8/10/2021) sore.
Dalam kesempatan itu, Yosef mencurahkan seluruh isi hatinya sekaligus mendoakan kedua korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat tersebut.
Bahkan, Yosef sampai menangis ketika berdoa di makam istri pertama dan putrinya.
Dia juga mengaku setelah kepergian keduanya, hatinya sakit karena mendapatkan tudingan dari berbagai pihak.
Kasus pembunuhan yang tidak kunjung selesai, juga ikut menjadi faktor pendukung rasa sakit di hatinya.
"Ya, bisa dikatakan badan bisa sehat tapi hati tetap sakit, mungkin itu saja yang saya dapat sampaikan," ucap Yosef saat selesai membacakan doa.
Yosef mengaku akan tetap terus bertahan menghadapi segala asumsi liar yang berkembang di masyarakat.
"Saya terus mendoakan semoga istri dan anak saya diterima di sisi Allah SWT diterima iman Islam-nya, saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat indonesia yang telah mendoakan istri dan anak saya," katanya.
Menurut Yosef, dia tidak akan pernah bosan untuk berharap agar kasus pembunuhan istri serta anaknya tersebut secepatnya terungkap dan akan tetap mempercayakan segala penyelidikan kepada pihak berwajib..
"Kami tidak akan mendahului, kami semua hanya bisa berharap agar kasus ini secepatnya terungkap, saya hanya minta dukungannya saja kepada masyarakat," katanya.
"Saya 100 persen mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini," tambah Yosef.
5. Gelar pengajian di hari ke-50 meninggalnya Tuti dan Amalia
Yosef menggelar acara pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia di Desa Bunihayu, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Kamis (7/10/2021).
Yosef diketahui sebelumnya jarang menghadiri acara pengajian yang digelar oleh keluarga Tuti, hingga menjadi sorotan.
Yoris, anak Yosef, juga sempat membeberkan rasa sakit hatinya karena sikap sang ayah yang justru memilih bermain golf dibandingkan mengikuti acara tahlilan dengannya.
Meski tak diliput media, kabar digelarnya pengajian oleh Yosef tersebut diketahui dari kuasa hukumnya, Fajar Sidik.
"Ya, tadi kebetulan ada acara, persisnya jam setengah 4 abis Asar itu ada acara pengajian 50 hari untuk mendiang almarhumah Ibu Tuti dan Amalia. Turut mendoakan dari Pak Yosef sendiri bertempat di keluarga Pak Yosef," ucap Fajar dikutip dari Tribun Jabar.
Fajar mengatakan, Yosef memang secara rutin melaksanakan pengajian sebelumnya.
Salah satunya di hari ke-40 selepas kepergian Tuti dan Amalia.
"Memang sebelumnya, sebelum 50 hari sudah ada acara pengajian seperti 40 hari, ya, kita sesama muslim mendoakan orang yang sudah meninggal, terlebih keduanya merupakan istri dan anak dari Pak Yosef," katanya.
Yosef juga melalui tim dari kuasa hukumnya berharap agar kasus pembunuhan Tuti dan Amalia bisa segera terungkap dan tidak terus berlarut-larut.
Ia memberikan pesan menyentuh kepada kuasa hukumnya terkait kasus ini.
"Pak Yosef terus berpesan, artinya begini atas kami berdoa kepada Yangmaha Kuasa semoga kasus ini tidak berlarut-larut dan tentunya cepat terungkap," ujar Fajar. (TribunWow.com)
Berita terkait Kasus Pembunuhan di Subang lain
Artikel ini telah diolah dari Surya.co.id dengan judul 4 Fakta Yosef Jelang Pembunuhan di Subang Terungkap, Serang Balik Penuding hingga Buka Rekening Amel dan TribunJabar.id dengan judul Demi Bongkar Kasus Subang, Yosef Bolak-balik Diperiksa, Kuasa Hukum Beberkan Kondisi Kejiwaannya