VIral Medsos
Viral Perundungan Siswi SD oleh Anak SMP di Garut Berakhir Damai, Videonya Minta Tak Disebar Lagi
Kasus kekerasan yang melibatkan dua anak di bawah umur di Garut, Jawa Barat, yang sempat viral akhirnya berujung dengan perdamaian.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Sarimanah, Sukajadi, Kota Bandung, viral di media sosial.
Insiden memprihatinkan tersebut terekam dalam video berdurasi 29 detik dan tersebar di berbagai media sosial.
Terlihat, seorang anak perempuan meringkuk di tanah karena dipukuli dan ditendang oleh seorang remaja laki-laki.
Dilansir TribunWow.com, peristiwa itu sebenarnya sudah terjadi pada 4 Oktober 2021 lalu.
Baca juga: Viral Siswi SD Dihajar oleh Siswa SMP di Bandung karena Salah Emoji WA, Disdik Sebut Keduanya Korban
Namun, video tindak kekerasan tersebut baru beredar dan viral di media sosial Minggu 10 Oktober 2021.
Korban adalah HA, siswi SD yang masih berumur 12 tahun.
Sementara pelakunya diketahui adalah HL, remaja SMP yang berumur 14 tahun.
Kapolsek Suksari Kompol Darmawan, keluarga kedua belah pihak saat ini sudah sepakat berdamai dan menyelesaikan masalah tersebut secara musyawarah.
Dalam perdamaian tersebut, pihak pelaku telah membuat surat pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan oleh HL.
"Masalah ini diselesaikan secara musyawarah, dipertemukan antara keluarga korban dan pelaku dan sudah dibuat juga surat pernyataannya sebagai bentuk pertanggung jawaban supaya tidak dilakukan lagi dikemudian hari," ujar Darmawan dikutip dari TribunJabar.id, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Fakta Viral Video Pemalakan Sopir Truk di Jambi, Ternyata Hanya untuk Konten, Ini Penjelasan Polisi
Baca juga: Plt Gubernur Sulsel Merespons Kasus Viral Ayah di Lutim Rudapaksa 3 Anaknya, Minta Polisi Begini
Korban dan pelaku kini sudah dikembalikan kepada orangtua masing-masing untuk dilakukan pembinaan.
Korban HA sebelumnya sempat dibawa ke RS karena luka perundungan yanag dialaminya.
"Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit dan dilakukan perawatan, korban pun sudah kembali ke orang tua masing-masing," katanya.
Duduk perkara kasus tersebut diduga karena salah paham dari pelaku atas emotikon atau stiker yang dikirimkan korban lewat aplikasi WA.
Karena tak terima, pelaku lalu menganiaya korban saat bertemu keesokan harinya.
Terkait kasus tersebut, polisi mengimbau kepada para orang tua agar selalu memperhatikan, menjaga dan mengawasi anak-anaknya.
Khususnya, saat anak menggunakan ponsel pintar.
Di samping itu, polisi juga meminta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan konten kekerasan, terkhusus yang melibatkan anak-anak.
"Karena ini dampak keterbatasan pengawasan para orang tua," kata Darmawan.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak ikut menyebarkan informasi atau berita yang belum jelas faktanya dan bijak dalam bermedia sosial," ucapnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Ayah Cabuli 3 Anak di Luwu Timur Viral, Kapolres Temui Ibu Korban untuk Bahas Ini
Pelaku dan Korban adalah Teman Bermain
Menurut Darmawan, korban dan pelaku tinggal di domosili yang berbeda.
Korban diketahui merupakan warga Buah Batu, sementara pelaku adalah warga Kopo.
Namun, keduanya saling kenal dan kerap bermain bersama di kediaman keluarganya yang sama-sama berada di wilayah Sarijadi.
Atas kejadian tersebut, kedua belah pihak dan keluarganya masing-masing telah melakukan perdamaian.
"Merujuk pada UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, keduanya masih di bawah umur. Pertama, harus ada rehabilitasi karena masih di bawah umur."
"Kedua, pelaku dan korban dijamin keselamatannya, mereka dikembalikan kepada orangtuanya dalam rangka pembinaan dan pengawasan," kata Darmawan.
Keduanya adalah Korban
Penganiayaan yang viral itu pun mendapat banyak tanggapan dari warganet (netizen) yang mengutuk keras tindakan si siswa yang lakukan penganiayaan.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung melalui akun story instagramnya, menyebut pihaknya tengah melakukan klarifikasi antara siswi dan siswa itu.
Dikutip dari TribunJabar.id, Disdik menyatakan bahwa kedua anak itu adalah korban.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada siapa pun untuk bijak dalam bersosmed khususnya terkait aksi kekerasan.
"Video yang diviralkan oleh media digital tentang anak SD dan SMP tersebut sedang kami klarifikasi. Besok kami informasikan kembali berita yang sebenarnya. Ayo bijak bersosmed, kedua anak tersebut adalah korban.
Penting untuk kami sampaikan bahwa video itu terjadi Minggu lalu. Dan sudah ada perdamaian di antara kedua keluarga. Minggu ini akan dilakukan pendampingan pemulihan psikis kedua korban," tulisnya. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Viral Murid SD Dianiaya Siswa SMP, Disdik Kota Bandung Sebut Keduanya adalah Korban dan di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Anak SD Dipukuli Siswa SMP, Ternyata gara-gara Salah Kirim Emoji WhatsApp"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/di-bawah-umur-yang-terjadi-di-samarinda-kalimantan-timur.jpg)