Pembunhan di Subang
Tak Ingin Ada Asumsi Liar soal Kasus Subang, Yoris Tetap Ingin Ketemu Yosef meski Telah 2 Kali Gagal
Pertemuan mereka juga direncanakan oleh Kepala Desa Jalancagak, Subang Indra Zainal Alim, yang masih menjadi keluarga mereka.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Yoris, anak dari Tuti Suhartini (55) dan kakak dari Amalia Mustika (23) yang jadi korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat menyebut masih ingin bertemu dengan ayahnya, Yosef untuk memperbaiki hubungan yang renggang akibat kasus tersebut.
Pasalnya, Rencana mereka bertemu sudah dua kali gagal.
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyelidikan sempat putus," ucap Yoris, dalam Youtube Kompas TV pada Senin (4/10/2021).
Baca juga: Meski Sempat Gagal, Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Masih Ingin Pertemukan Yoris dan Yosef
Baca juga: Terlihat Sunyi, Ada yang Berbeda dari Rumah Tuti dan Amalia Korban Pembunuhan di Subang
Pertemuan mereka juga direncanakan oleh Kepala Desa Jalancagak, Subang Indra Zainal Alim, yang masih menjadi keluarga mereka.
Sudah dua agenda yang direncanakan, namun keduanya tidak berhasil.
Pertama, rencananya Yoris akan bertemu di kediaman Yoris di rumah adiknya, Mulyana pada Minggu, (3/10/2021).
Kemudian, pada Hari Senin, mereka berdua menyepakati bertemu di Kantor Desa Jalancagak, namun Yosef tak kunjung hadir tanpa konfirmasi.
"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampai sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya (Yosef)," kata Yoris saat di lokasi.
Yoris memang terlihat hadir di TKP dan menunggu kehadiran Yosef yang tidak kunjung datang.
Dia mengaku ada kerenggangan antara hubungannya dan ayahnya dan ingin hubungan itu diperbaiki.
Baca juga: Kondisi Terkini Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Warga Ketakutan saat Lewat
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyelidikan sempat putus," ucap Yoris.
Dia berharap agar kedepannya tidak ada asumsi liar di kalangan masyarakat yang seolah-olah menyebutnya menuduh Yosef.
"Yah semoga mungkin bisa terjalin lagi hubungan yang baik, dan semoga segeralah bertemu ya," katanya.
"Jangan sampai ada liar asumsi-asumsi dari publik ya," tambahnya.
Kades Jalancagak Masih Ingin Kedua Belah Pihak Bertemu
Indra yang menjadi diharap menjadi penengah dalam kerenggangan mereka berdua menyebut masih berharap kedua belah pihak segera bertemu.
Sama seperti Yoris, dia menyebut tidak ingin ada asumsi liar di masyarakat terkait adanya kerenggangan di antara ayah dan anak tersebut.
"Iya, kami berharap secepatnya dipertemukan, soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar kemana-mana," ucap Indra Zaenal salah satu keluarga korban saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (6/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Sebelumnya, dirinya mengaku tidak mengetahui terkait ketidak hadiran Yosef.
Namun, dia memastikan jika agenda tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Dia juga menyebut bahwa awalnya pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan di rumah Mulyana yang jadi kediaman Yosef saat ini.
Namun, karena sesuatu alasan, pertemuan dipindah di kantornya.
"Akhirnya kami cancel pertemuan di sana dan akhirnya kita berencana di (Kantor) Desa," katanya.
Ini merupakan kedua kali rencana pertemuan yang kedua kalinya setelah pada Minggu (3/10/2021) juga direncanakan hal yang sama.
Namun pada saat itu, yang berhalangan hadir adalah Yoris.
"Awalnya kemarin itu saya telepon langsung, Hari Minggu kita akan pertemuan tapi di-cancel, kebetulan Yoris ada keperluan yang mendadak, kemudian saya undur," katanya.
Selain karena asumsi liar yang berkembang di masyarakat, dia ingin mempertemukan kedua belah pihak, juga dikarenakan pernyataan Yosef yang menyebut rasa sayangnya kepada anaknya Yoris.
Terlebih dia memandang ada hubungan Yosef dan Yoris di media seolah saling serang.
"Padahal ini hanya miskomunikasi yah," ujarnya.
"Bahwa Pak Yosef berbicara langsung ke saya, bahwa harta dia itu sekarang hanyalah Yoris, harta yang dia punya pun bukan untuk siapa-siapa tapi untuk Yoris, sambil menangis dia itu bilang ke saya" kayanya.
Indra menyebut baik Yoris atau pihak keluarga yang lain tidak ada yang menyerang atau menuduh Yosef sebagai pelaku.
Menurutnya seluruh keluarga korban sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Kami serahkan lagi semuanya ke pihak penyidik," ungkapnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak saat itu pula hubungan Yosef dan Yoris diketahui mulai renggang.
Karena alasan pribadi, Yoris diketahui menghindar dari Yosef dan tidak ingin bertemu dengannya.
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban, karena akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan.
Keterangan Yoris bisa disimak sejak menit ke-3:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Keluarga Tuti Korban Kasus Subang Tunggu Pertemuan Yosef dan Yoris, Hentikan Asumsi Liar Masyarakat