Terkini Daerah
Disiksa Oknum Anggota TNI, Pria di Deliserdang Mengaku Dihajar dalam Kondisi Diikat di Kursi
Belum diketahui apa alasan seorang oknum TNI bernama Daniel Ginting nekat melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap warga sipil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wajah Fandi Wahyudi masih babak belur seusai menjadi korban penculikan dan penyiksaan di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (1/10/2021) lalu.
Diketahui terdapat dua pelaku yang menghajar Fandi hingga babak belur, satu di antaranya adalah seorang oknum anggota TNI bernama Daniel Ginting.
Fandi mengaku dihajar dalam kondisi diikat di sebuah kursi oleh Daniel dan pelaku lain bernama Andi.
Baca juga: Oknum Desersi TNI Culik dan Siksa Warga hingga Sekarat, Korban Dibuang ke Jurang seusai Dipukuli
Baca juga: Canda Jokowi pada Iriana saat Tinjau Alutsista TNI, Tawarkan Naik Kendaraan dengan Jenderal Andika
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, informasi ini diungkap oleh Khairunnisa selaku ibu dari korban.
Seusai diculik dari warnet dekat rumah korban, ia dibawa ke Pantai Kasan.
Di sana Fandi diikat di kursi menggunakan kabel listrik.
Dalam kondisi terikat, Fandi dihajar oleh Daniel dan Andi.
Pelaku diketahui turut menggunakan senjata berupa kayu saat menghajar wajah korban.
Akibatnya tulang pipi korban retak dan mengalami pendarahan parah di mata kiri.
Saat itu ada dua saksi mata yang melihat korban dipukuli namun mereka bungkam sebab masih memiliki hubungan saudara dengan Andi.
"Di pangkalan pasir itu pun ada saksinya anakku disiksa. Cuma itu masih saudaranya Andi. Orang itu yang nengok," ucap Khairunnisa, Rabu (6/10/2021).
Beberapa hari setelah penyiksaan berlalu, mata kiri Fandi masih belum bisa melihat.
Dokter menyarankan Fandi untuk segera melakukan bedah karena diduga terdapat gumpalan darah di matanya.
Dihajar hingga Sekarat
Fandi diketahui diculik saat tengah berada di sebuah warung internet (warnet).
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, saat berada di warnet, Fandi didatangi oleh dua pria berambut cepak.
Fandi bercerita, ia diminta untuk dua pria tersebut agar masuk ke dalam mobil.
Karena ketakutan, Fandi pun menurut.
Fandi lalu dibawa ke Pantai Kasan oleh dua pria itu.
Sesampainya di Pantai Kasan, Fadi dihajar habis-habisan oleh dua orang berambut cepak itu yang mana satu di antaranya adalah oknum TNI Daniel Ginting.
Setelah korban sekarat, kedua pelaku membawa korban ke Jalan Pendidikan, Desa Jaranguda, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dekat Gundaling Farm.
Fandi diketahui dibuang ke dalam jurang dan ditinggal oleh pelaku.
Pada saat ditinggal pelaku, Fandi ternyata masih hidup.
Fandi mencari pertolongan ke warga sekitar lalu menghubungi anggota keluarganya.
Yudi, ayah dari Fandi Wahyudi (22) mengatakan, pada Sabtu (2/10/2021) sekira pukul 05:00 WIB, dirinya menerima kabar dari anak perempuannya jika Fandi diculik dan disiksa.
"Pagi itu anakku yang gadis nelepon, katanya disuruh jemput bang Fandi ke daerah pemerasan susu sapi. Di sana dia nelepon minjam hp warga," kata Yudi, Selasa (5/10/2021).
Menurut keterangan Yudi, saat ditemukan wajah Fandi sudah tak dapat dikenali lagi karena bonyok dipukuli pelaku.
Kala itu orangtua korban langsung membawa Fandi berobat.
Sosok Oknum TNI
Yudi menyampaikan, korban mengaku mengenali sosok pelaku.
Oknum anggota TNI yang memukuli Fandi diketahui memang aparat yang bermasalah.
Meski demikian ia tak mau merinci lebih lanjut nama dan pangkat pelaku di kesatuannya.
Baca juga: PNS di Pandeglang Jambak dan Siksa Anak Tiri Pakai Sapu, Korban Kabur dari Rumah karena Tak Kuat
Setelah berobat, Fandi dan ibunya telah melaporkan kasus ini ke Polresta Deliserdang.
Sementara itu, Menurut Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting itu ternyata tengah disersi dari kesatuannya.
Daniel Ginting terlibat dalam berbagai masalah, sehingga kabur meninggalkan tugasnya sebagai anggota TNI aktif.
"Menurut bapak Koramil Tigajuhar yang menemui saya, katanya dia (Daniel Ginting) ada masalah. Dia sudah disersi setahun karena bawa kabur uang Rp 200 juta," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).
Daniel diketahui bertugas di Kodam II/Sriwijaya Palembang.
Seusai melarikan diri dari tempat dinasnya, Daniel pulang ke kampung halamannya di Deliserdang.
Daniel sengaja kabur agar tidak tertangkap Polisi Militer (PM). (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Cerita Orangtua yang Anaknya Diculik dan Disika Pria Cepak, Pelaku Diduga Oknum TNI, Oknum TNI Disersi Ini yang Culik dan Siksa Warga Patumbak, Pelaku Masih Jalani Kasus Hukum, dan BREAKING NEWS Korban Penculikan Oknum TNI Desersi Diikat Kabel dan Dipukuli Kayu di Bagian Mata