Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Mobil Alphard di Kasus Subang Sempat Dikemudikan Pelaku, Kades Jalancagak Ungkap Keterangan Saksi

Untuk diketahui, mobil itu merupakan tempat jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan, tepatnya di dalam bagasi. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube/Heri Susanto
Kepala Desa Jalancagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Indra Zainal Alim dalam kanal YouTube Heri Susanto pada Jumat (1/10/2021) 

TRIBUNWOW.COM - Mobil Alphard yang jadi saksi bisu kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat disebut sempat dikendarai oleh pelaku ketika hari kejadian pada Rabu (18/8/2021). 

Kepala Desa jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indra Zaenal Alim yang juga ikut mengawal kasus ini menyebut terdapat saksi yang melihat mobil tersebut sempat dikemudikan. 

"Pada waktu itu ada saksi mata yang melihat mobil Alphard di pinggir jalan sini (menunjuk di luar halaman rumah korban), keluar dari sini (halaman rumah)" katanya dalam tayangan AIMAN di Youtube Kompas TV, Rabu (28/9/2021).

Baca juga: Alasan Polisi Bongkar Makam dan Autopsi Lagi Jasad Ibu dan Anak di Subang, Ingin Memastikan Hal Ini

Baca juga: Autopsi Ulang Kasus Subang, Polisi Libatkan Ahli dari Polda Jateng: Polwan Pertama Dokter Forensik

Untuk diketahui, mobil itu merupakan tempat jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan, tepatnya di dalam bagasi. 

Mobil tersebut merupakan mobil milik Tuti.

Saksi menyebut jika mobil Alphard itu keluar dari rumah TKP sekitar pukul 06.00 WIB. 

"Ada yang bawa, cuma agak tertutup kacanya, dan akhirnya mobil tersebut kembali lagi," katanya. 

Saat pertama kali ditemukan mobil Alphard itu terparkir secara tidak beraturan di parkiran rumahnya. 

Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021). 

Suami Tuti, Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah. 

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya. 

Baca juga: Kades Jalancagak Ungkap Alasan Yosef Minta Surat Ahli Waris terkait Kasus Pembunuhan Subang

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis. 

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP. 

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya. 

Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.

Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan

Yosef Tak Bisa Menyetir Mobil

Yosef menyebut bahwa mobil Alphard tersebut merupakan milik Tuti yang diberikan oleh dirinya. 

Di sana dia juga menyatakan bahwa dirinya tidak bisa mengemudikan mobil. 

"Kebetulan yang bisa bawa kendaraan itu hanya anak saya, Yoris. Terus terang saja saya enggak bisa bawa kendaraan," katanya. 

Dia juga turun menceritakan kronologi ketika dia sampai di TKP setelah menginap di rumah istri mudanya.

Dia menyebut sampai di TKP sekitar pukul 07.15 WIB. 

Ketika sampai di lokasi, Yosef juga mengaku melihat ada jejak ban mobil yang naik-turun di samping halaman rumah. 

"Kita kaget itu rumah sudah berantakan semua, langsung saya teriak-teriak memanggil anak dan istri," katanya. 

Pada saat itu Yosef belum mengetahui jika anak dan istrinya menjadi korban pembunuhan. 

Awalnya dia mengira jika mereka menjadi korban penculikan.

"Pada saat itu tidak tahu sama sekali,"

"Saya langsung ke depan untuk menghampiri ujang (penjaga kebersihan."

Kemudian dia melaporkan ke Polsek Jalancagak atas situasi yang berada di rumahnya. 

Dia juga sempat mampir ke rumah Danu untuk memberi kabar. 

"Sebelum ke polsek, dibilangin dulu ke mamah angkatnya Danu, saya ngomong, 'wak, wak, di sana kayak ada penculikan'," katanya.

Baru kemudian dia melapor ke kantor polisi dan bersama polisi kembali ke kediamannya. 

Ketika dia sampai ke kediaman rumah, rumah TKP itu sudah ramai oleh warga. 

Pak Yosef sendiri disebutkan tidak lagi diizinkan masuk ke sana karena sudah di beri garis polisi. 

Simak keterangan Indra dan Yosef sejak menit awal:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Sumber: Kompas TV
Tags:
Pembunuhan di SubangSubangPembunuhanTutiAmalia Mustika RatuYosefYoris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved