Terkini Daerah
Karang Drama Dipukuli Kapolsek, Brigadir Faisal Ancam Tembak Kakek-kakek hingga Korban Trauma
Mengaku-ngaku dianaiya seorang Kapolsek, Brigadir Faisal ternyata memohon-mohon agar dirinya tidak ditangkap seusai ketahuan mengancam warga sipil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Dugaan aksi aroganisme dilakukan oleh seorang oknum polisi berpangkat Brigadir bernama Faisal Ariandi.
Oknum yang merupakan anggota dari Polsek Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara itu mengancam seorang kakek tua bernama Hamzah Bangun (70) menggunakan sepucuk pistol.
Hamzah kala itu pasrah ditodong pelaku menggunakan pistol karena takut ditembak.

Baca juga: Pantang Pakai Baju, Pimpinan Ponpes di Sukabumi Larang Santrinya Ikutan: Saya Begini Bukan Keinginan
Baca juga: Penampakan Makam Tuti dan Amalia seusai Dibongkar Polisi, Sampah Sisa Autopsi Korban Berserakan
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Hamzah sendiri adalah orang yang bertanggung jawab menjaga bangunan pesantren yang dihancurkan oleh Brigadir Faisal.
"Saya jaga malam, jaga pasantren pak Burhan. Ada yang datang jam 23.00 WIB (pada Senin, 27 September 2021)," kata Hamzah kepada www.tribun-medan.com, Minggu (3/10/2021).
Hamzah mendatangi lokasi pembangunan pesantren tersebut seusai mendengar suara ribut yang ternyata berasal dari suara Brigadir Faisal sedang menghancurkan pondasi bangunan pesantren.
"Jadi diamburukkannya batu bata pagar, ku dengar, ku kejar dari sini jumpa tengah kami. Jangan bergerak, jangan berteriak katanya. Aku dipiting, diarahkannya pistol ke perut ku," ujar Hamzah.
"Ayo ke polsek. Aku bilang kalau mau bawa aku ngelapor dulu ke anak ku. Sadar dia, dilepaskannya aku," ungkapnya.
Menurut keterangan Hamzah, saat itu Brigadir Faisal tidak sendiri, ada empat orang lain yang ikut menemani dari jauh.
Gara-gara peristiwa mengerikan itu, Hamzah masih trauma jika melihat pistol.
"Saya trauma kalau lihat pistol, berapa kali aku ke polsek, ditunjukkan pistolnya langsung aku takut," ungkap Hamzah.
Faisal Pegangi Kaki Kapolsek: Ampun Ndan
Sebelumnya diberitakan, seorang polisi bernama Brigadir Faisal Ariandi sempat menjadi sorotan seusai melaporkan atasannya sendiri atas dugaan penganiayaan.
Orang yang ia laporkan adalah Kapolsek Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara, AKP Jan Piter Naiptupulu atas tudingan penganiayaan hingga babak belur.
Setelah kasus ini berjalan, seorang saksi mata mengungkap, Brigadir Faisal diduga berbohong.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Brigadir Faisal justru sengaja melukai dirinya sendiri saat ketahuan oleh AKP Jan Piter telah mengancam warga sipil.
"Saya melihat langsung kejadian itu. Dia (Faisal) sempat mohon-mohon di depan Kapolsek," kata saksi mata, Yudi Wibowo Sianturi, Jumat (1/10/2021).
Sebelum ditangkap, Brigadir Faisal baru saja merobohkan tembok bangunan pesantren di Desa Saentis.
Saat didatangi oleh AKP Jan Piter, Brigadir Faisal tengah makan durian bersama pria pemilik bangunan pesantren yang dihancurkan oleh Brigadir Faisal.
Atas kasus perusakan, AKP Jan Piter kemudian mengamankan Brigadir Faisal.
Brigadir Faisal juga terbukti melakukan pengancaman menggunakan senjata api.
Dalam proses penangkapan, Brigadir Faisal terpantau meminta belas kasih AKP Jan Piter agar tidak ditahan.
"Memohon mohon dia bang. 'Ampun ndan. Ampun ndan'. Gitu - gitu lah dia bilang sama Kapolseknya sambil megang kaki Kapolseknya," terang Brigadir Faisal.
Selain memohon ampun, Brigadir Faisal kemudian membenturkan kepalanya ke arah dinding lalu guling-guling di lantai paving blok.
"Pokoknya kayak anak - anak yang enggak dikasih uang jajan gitu lah dia bang. Guling-guling ke paving blok itu. Makanya kami heran, ini polisi atau apa," ungkap Yudi.
Pada saat kejadian itu terjadi, Yudi sempat ingin merekam Brigadir Faisal namun AKP Jan Piter melarang.
Baca juga: Fakta Viral Guru Dilantik Jadi Kepsek tapi Sekolahnya Tidak Ada, Ngaku Ikhlas meski Terlanjur Malu
"Dilarang Kapolsek kami bang. Udah mau kami videoin. Tapi enggak boleh kata Kapolseknya. Jadi ya enggak kami rekam. Eh malahnya dia melaporkan Kapolseknya," ungkapnya.
Di sisi lain, istri Brigadir Faisal yakni Retno Jati Ayu telah melaporkan AKP Jan Piter atas dugaan penganiayaan.
"Jadi kami melaporkan terkait adanya dugaan penganiayaan yang diterima oleh Brigadir Faisal yang dilakukan atas nama Janpiter Napitupulu," kata Aldi Pramana selaku kuasa hukum Brigadir Faisal, Rabu (29/9/2021) malam.
Versi pelapor, Brigadir Faisal mengaku ditugaskan untuk menjaga tanah yang ternyata digunakan untuk membangun bangunan pesantren liar milik Haji Burhan.
Brigadir Faisal kesal terjadi pembangunan liar sehingga mengambil langkah untuk menghancurkan pondasi bangunan pesantren tersebut.
Sementara itu, AKP Jan Piter menegaskan bahwa Brigadir Faisal terbukti menodongkan senjata ke pemilik pesantren hingga melakukan penganiayaan ke orang yang berjaga di proyek pembangunan pesantren tersebut. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Brigadir Faisal Ngaku Digebuki Kapolsek, Saksi: Mirip Anak-anak Tidak Dikasih Jajan, Suami Digebuki Komandan Karena Hancurkan Bangunan Pesantren, Istri Brigadir Faisal Lapor Propam, dan Oknum Polisi yang Hancurkan Tembok Pesantren Sempat Ancam Tembak Kakek-kakek