Pembunuhan di Subang
30 Menit Gali Makam Korban Kasus Subang, Waryana Ngaku Cium Bau Tak Sedap, Begini Pengakuannya
Pihak kepolisian membongkar makam ibu dan anak korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya."
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung."
Baca juga: Jenazah Tuti dan Amalia Mustika Ratu Diautopsi Ulang, Begini Kondisi Makam Korban seusai Dibongkar
Baca juga: Alasan Keluarga Tak Hadir dalam Pembongkaran Makam Kasus Ibu dan Anak di Subang, Ini Kata Pengacara
Alasan Autopsi Ulang
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, munculnya bukti-bukti baru membuat polisi harus melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Tuti dan Amalia.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, informasi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Kombes Erdi memaparkan, pihak kepolisian akan mendalami bekas-bekas luka yang ada di tubuh korban.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Selain menyoroti soal luka, detik-detik terakhir kedua korban juga akan terungkap dari proses autopsi ulang tersebut.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucap Kombes Erdi.
Diketahui, autopsi dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kasus Subang, Saksi Ungkap Kondisi Jasad Tuti dan Amalia Saat Polisi Lakukan Autopsi Ulang, ALASAN Polisi Autopsi Ulang Korban Perampasan Nyawa di Subang, Temukan Petunjuk Baru?