Pembunuhan di Subang
Pelaku Kasus Subang Belum Tertangkap, Istri Yoris Resah hingga Tak Bisa Tidur: Takut Dibunuh
Istri Yoris (anak Tuti), Yanti, mengaku resah jika pelaku belum tertangkap.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sebulan berlalu, pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga bisa tertangkap.
Istri Yoris (anak Tuti), Yanti, mengaku resah jika pelaku belum tertangkap.
"Kenapa sih pelakunya belum tertangkap? Saya juga sangat takut," katanya dalam kanal Youtube Kompas TV yang diunggah pada Sabtu (2/9/2021).
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Kades Jalancagak Ingin Yoris Datangi Yosef dan Minta Maaf, untuk Apa?
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Kondisi Jasad Tuti dan Amalia saat Makam Dibongkar
Dia menakutkan apabila memang yang diincar pelaku adalah pihak terdekat korban.
Terlebih Yoris yang disebutkan sangat dekat dengan kedua korban.
"Takut, karena emang tinggal satu-satunya Yoris ya," katanya.
Sejak awal kasus ini atau sejak ditemukannya kedua korban pada bulan lalu tepatnya Rabu (18/8/2021) dia merasa selalu terancam.
Bahkan dia menyebut bahwa dirinya mengalami gangguan tidur karena kecemasan.
Apalagi hingga kini belum diketahui motif dari pembunuhan kedua korban tersebut.
"Itu jadi saya tuh tidak nyaman dan serasa terancam gitu, tentu sangat takut kalau tidur, takutnya apa? Takut dibunuh gitu, saya juga enggak tau ya motifnya apa," katanya.
Baca juga: Bukti Kuat Yosef Tak Terlibat Pembunuhan di Subang Menurut Kuasa Hukum, Ungkap Ada 1 Kejanggalan
Selain ketakutannya, dia juga menceritakan rasa sayang Yoris kepada korban yang merupakan mamah dan adiknya.
Yanti menyebut rasa sayang Yoris kepada Tuti dan Amalia sebelum korban ditemukan tewas sangat terasa.
"Deket banget, terus kalau dibilang orang lain itu Yoris enggak sayang sama mamah sama adiknya, tapi dia sayang banget," katanya.
Dia juga ingat pesan Yoris kepada dirinya terkait Tuti dan Amalia.
Yoris sempat meminta izin kepada Yanti untuk sering meninggalkan rumah jika ada ageda dengan Tuti dan Amalia.
"Kita itu harus bahagiain orang tua masing-masing," katanya.
"Bahkan saya tuh sering ditinggalin karena itu, mamah sama Amel."
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku merupakan kerabat dekat korban.
Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Keterangan Yanti bisa disimak di:
Yoris Berencana Bertemu Yosef
Sebelumnya, Hubungan Yoris dan ayahnya, Yosef diketahui mengalami kerenggangan terutama setelah kasus tersebut.
Kepada Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim, menyebut akan mempertemukan kedua belah pihak dan berharap di sana Yoris akan meminta maaf kepada Yosef.
"Saya sudah ngomong berkali-kali ke Yoris bahwa 'kita datang ke papah dan kita minta maaf'," katanya dalam wawancara di Youtube Heri Susanto yang diunggah pada (Jumat (1/9/2021).
Menurutnya permintaan maaf perlu dilakukan bukan karena Yoris memiliki salah kepada Yosef.
Indra juga menyatakan jika sebenarnya Yoris dan Yosef hubungannya tidak terlalu renggang.
"Artinya minta maaf bukan berarti Yoris salah, artinya ini hanya komunikasi yang gagal," katanya.
Kerenggangan antara Yoris dan Yosef memang banyak jadi sorotan publik.
Hal itu pertama kali disampaikan oleh Pengacara Yosef yang menyebut bahwa Yoris menghindari Yosef, saat itu diduga itu dikarenakan adanya opini publik yang mengarah kepada ayahnya.
Yoris juga mengonfirmasi bahwa dirinya sempat menghindari Yosef, namun bukan karena permasalahan kasus ini dan lebih kepada masalah keuangan.
Namun, Indra mengatakan jika sebenarnya hubungan mereka tidak terlalu renggang seperti yang banyak orang pikirkan.
Baca juga: Ada Penemuan Baru? Ini Kesaksian Penggali Kubur soal Proses Autopsi Jenazah Korban Pembunuhan Subang
"Sebenarnya sejak awal kejadian ini tidak ada hubungan yang begitu renggang antara Pak Yoris ini dengan papahnya, Pak Yosef ini, hanya miskomunikasi saja," jelasnya.
Meski begitu Indra tetap berharap agar Yoris mau mendatangi Yosef untuk meminta maaf.
Harapannya jika hal itu dilakukan bisa meredam asumsi liar di masyarakat.
"Kebetulan dari kemarin-kemarin saya juga sudah ngomong ke Yoris karena siapapun, mau apapun itu, tetap Yoris adalah anak Pak Yosef," katanya.
"Artinya jangan sampai di luaran dengan kerenggangan dan miskomunikasi ini menjadi asumsi yang negatif dan melahirkan opini publik yang berbeda-beda, yang menduga-duga," katanya.
Disebutkan jika Yoris sudah mau dan akan hadir ke kediaman Yosef bersama anak dan istrinya.
Begitu juga dengan pihak Yosef yang disebut sudah diberitahu perihal kehadiran Yoris.
Indra juga menyampaikan Yosef pernah mengatakan kepada dirinya bagaimana rasa sayang Yosef kepada Yoris.
Ketika itu, Yosef mengungkapkan bawa Yoris merupakan hartanya yang paling berharga.
"Saya itu tidak bisa hidup, karena hanya Yoris lah satu-satunya anak saya sekarang, hanya punya harta Yoris lah saya," kata Indra menirukan ucapan Yosef.
Simak keterangan Kades Jalancagak di menit ke-4:
(TribunWow.com)