Virus Corona
RS Brasil Diduga Beri Obat yang Belum Terbukti Efektif Atasi Covid-19 Tanpa Persetujuan Pasien
Sekelompok dokter melaporkan serangkaian tuduhan terhadap rumah sakit di Brasil yang diduga beri obat perawatan Covid-19 yang belum terbukti efektif.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
Sementara, Rumah Sakit Prevent Senior telah membantah semua tuduhan dan mengatakan itu adalah pencemaran nama baik.
Prevent Senior mengaku selalu beroperasi sesuai pedoman hukum dan etika dalam pernyataannya.
"Prevent Senior menyangkal tuduhan dan menolak tuduhan bohong yang diajukan secara anonim,” katanya.
Klaim tersebut memicu kecaman besar di Brasil, di mana hampir 600 ribu orang telah meninggal karena Covid-19.
"Ini adalah skandal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Brasil," kata Daniel Dourado, pakar kesehatan masyarakat dan pengacara dari Universitas São Paulo.
Dourado mengatakan banyak tuduhan terhadap Prevent Senior yang masih perlu dijelaskan sehingga investigasi polisi diperlukan.
"Tuduhan ini sangat serius," kata Dourado.
Komisi Penyelidikan Parlemen (CPI) juga sedang menyelidiki penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19, dikutip dari CNN.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro telah banyak dikritik di dalam dan luar negeri karena meremehkan tingkat keparahan virus itu.
Baca juga: Dampingi Presiden Jair Bolsonaro di Pertemuan PBB, Menteri Kesehatan Brasil Positif Covid-19
Dia juga tidak percaya dengan pengaruh vaksinasi dan penggunaan masker, serta ikut mempromosikan obat-obatan yang belum terbukti efektif mengobati Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Brasil, Marcelo Queiroga, dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (21/9/2021).
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah Queiroga menemani presiden Brasil, Jair Bolsonaro menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan lalu.
Seorang diplomat muda sebagai bagian dari tim yang mempersiapkan kunjungan Bolsonaro juga sempat dinyatakan positif dan diisolasi.
Seiring kemajuan vaksinasi di negara itu, rata-rata kematian akibat Covid-19 dalam dua minggu, turun menjadi 519 per hari, dibandingkan dengan hampir 3.000 kematian pada puncak pandemi April lalu.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dikenal sebagai sosok antivaksin yang banyak dikecam karena dikatakan meremehkan Virus Corona serta mengabaikan perlunya pemberlakuan aturan jaga jarak.
Bolsonaro dalam pidatonya menjelang perjalanannya ke New York diduga mengakui di depan umum bahwa dia tidak divaksinasi.
Dia mengaku sudah memiliki antibodi karena sempat jatuh sakit akibat Covid-19 tahun lalu. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Brasil lainnya