Pembunuhan di Subang
Bukan karena Aura Mistis, 2 Hal Ini yang Bikin Warga Sekitar Ingin Kasus Subang Segera Terungkap
Warga sekitar TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat mengaku ingin segera pelaku pembunuhan tersebut segera tertangkap oleh polisi.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Sebulan kasus ini berjalan, terungkap juga masalah di lingkaran korban seperti masalah dalam kepengurusan yayasan yang didirikan Yosef, dan masalah rumah tangga korban.
Warga Takut Aura Mistis
Sebelumnya, sejumlah warga sempat menyampaikan bahwa mereka takut dengan aura mistis di sekitar lokasi.
Karena itu, pengajian beberapa kali dilakukan untuk mendoakan korban.
Pada pekan pertama di bulan September, warga sekitar dipimpin perangkat desa bahkan sempat menggelar pengajian akbar untuk mengusir aura mistis tersebut.
Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal Arif, menyebut tujuan utama pengajian itu adalah untuk mendoakan korban.
Tetapi dia juga tidak membantah jika salah satu tujuannya adalah untuk mengusir aura mistis.
"Keresahan ini sebenernya keresahan aura mistis, aura mistis di sekitaran ini. Kenapa kami tidak melakukan di masjid, kenapa harus di sini, salah satunya ya karena itu (aura mistis)," tutur Indra kepada wartawan, Kamis (9/9/2021) malam.
Dia juga menyebut pengajian akbar tersebut merupakan inisiatif dari masyarakat desa Jalancagak.
Masyakat disebut berinisiatif untuk mendoakan alharhumah yang menjadi korban pembunuhan.