Terkini Daerah
Heboh Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Banten, Ini Respons Bupati Pandeglang hingga MUI
Warga Pandeglang, Banten digegerkan dengan kemunculan sebuah kerajaan bernama Angling Dharma. Ini fakta selengkapnya.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Warga Pandeglang, Banten digegerkan dengan kemunculan sebuah kerajaan bernama Angling Dharma.
Kerajaan ini dipimpin oleh seorang pria tua bernama Iskandar Jamaludin Firdaus yang disebut memiliki gelar Baginda Sultan.
Dilansir Tribun Banten, berikut fakta selengkapnya soal Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Banten:

Baca juga: 5 Fakta Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Kerap Bantu Warga Miskin hingga Diperintah Tuhan
Sosok Pemimpin Kerajaan Angling Dharma
Iskandar Jamaludin Firdaus disebut-sebut sebagai 'satria piningit' yang telah membantu banyak warga miskin di daerahnya, dan menyantuni anak-anak yatim.
Tak hanya itu, ia disebut-sebut memiliki kekayaan yang tak ternilai dan bahkan merupakan orang terkaya hingga tujuh turunan.
Namun hal itu belum tervalidasi kebenarannya.
Sebagian warga yang menjadi pengikutnya dan mengaitkan kedermawanan sang raja dengan mitos ramalan Jayabaya tentang satria piningit.
Ki Jamal, salah satu pengikutnya mengatakan bahwa sang raja bukan sekedar mengklaim dirinya sebagai seorang raja, akan tetapi menurutnya sebagian besar orang mengatakan bahwa dirinya adalah titisan ramalan dari Jayabaya tentang munculnya satria piningit.
"Jadi bukan raja yang mengklaim dia raja, bukan tapi memang istilah tersebut mucul dari banyak orang terhadap raja. Sehingga kita menyebutkan bahwa inilah sosok Satria Piningit yang akan muncul di bumi," katanya saat ditemui di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Rabu (22/9/2021).
Ia pun meyakini, bahwa sang baginda merupakan pilihan dari mitologi ramalan Jayabaya yang akan membebaskan umat manusia dari kemiskinan dan yang lainnya.
Pihaknya pun menunjukkan hasil tulisan tentang satria piningit yang dituliskan langsung oleh sang raja pada saat itu dan diukir di sebuah kayu yang berada di rumahnya.
Tulisan itu pun bertuliskan Knight Piningit down to the surface of the earth greetings baginda all you (Ksatria Piningit turun ke bumi menjadi raja untuk semua)
Diangkat Raja Setelah Bertapa di Gunung
Ki Jamil salah satu pengawalnya, mengatakan bahwa sang baginda raja sedang tidak ada di rumah.
"Baginda raja menyampaikan belum berkenan untuk diwawancara. Jadi kalau ada hal-hal yang mau ditanyakan soal beliau, bisa langsung ke saya saja. Sudah dizinkan sama beliaunya," katanya saat ditemui, Rabu (22/9/2021).
Ia mengatakan, kekuasaan yang didapatkan oleh baginda, bermula pada saat tahun 2004, dimana pada saat itu, sang baginda raja telah selesai bertapa di sebuah gunung untuk mempelajari sebuah ilmu.
Pasca itu, ia mendapatkan kedigdayaan menjadi raja dari makhluk gaib berdasarkan perintah Tuhan.
"Baginda diangkat menjadi raja pada tahun 2004, itu asal-usul urusannya juga dengan gaib. Pengangkatan ini bukan keinginan baginda bukan juga keinginan masyarakat, tapi memang sudah perintah dari sana-nya, dari Sang Pencipta," terangnya.
Baca juga: Geger Kerajaan Angling Dharma di Banten, Pengikut Panggil Rajanya Baginda: Sosok Adil di Muka Bumi
Tak hanya disitu, ia menerangkan bahwa warga di sekitar selalu percaya akan setiap ucapan dari sang baginda raja.
Pasca mendapatkan pengakuan, ia pun mulai membangun rumah warga miskin sejak tahun 2017 dan hingga saat ini juga masih terlibat memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu.
"Sang raja sering memberikan bantuan kepada rakyat miskin dan anak yatim dari dulu. Itu mengapa kita meyakini, bahwa raja merupakan utusan Tuhan," jelasnya.
"Sebenarnya beliau tidak mau dinobatkan sebagai raja itu sejak dulu, hanya saja baru-baru ini saja sang raja mau dinobatkan sebagai satria piningit, dan akhirnya beliau mensejahterakan rakyat," terangnya.
Respons MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang angkat bicara terkait munculnya Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.
Kerajaan Angling Dharma Pandeglang tersebut dipimpin seorang pria bernama Iskandar Jamaludin Firdaus.
'Raja' tersebut bernama Iskandar Jamaludin Firdaus dan pengikutnya memberi gelar Sang Baginda Sultan.
Kerajaan Angling Darma Pandeglang tersebut berada di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Keberadaan Kerajaan Angling Darma Pandeglang viral di media sosial lantaran telah memberikan bantuan kepada warga miskin dan membangun rumah sebanyak 30 rumah untuk warga kurang mampu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Pandeglang, TB. Hamdi Maani saat dihubungi, mengatakan bahwa dirinya tidak ambil pusing dengan adanya persoalan tersebut.
"Iya kalau saya simple saja, asal tidak merugikan warga dan masyarakat yang berada di sana tidak masalah. Itu aja sih saya, tidak terlalu ambil pusing," katanya saat dihubungi, Rabu (22/9/2021).
Ia menerangkan, terkait persoalan Iskandar dirinya sudah mengetahui sejak lama terkait aksinya yang membantu warga dan membangun puluhan rumah.
Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Hubungan Yosef dan Istri Muda Pasca Kasus Pembunuhan di Subang
Kendati begitu, dirinya meminta agar masyarakat dan tokoh ulama yang ada di Pandeglang tetap mengawasi seluk beluk kegiatan Iskandar dalam kehidupan sehari-hari, hal ini agar yang bersangkutan tidak menabrak aturan agama yang bertentangan dengan ajaran islam.
"Jadi tetap biasa saja lah, toh juga yang dilakukan membantu warga, itu kan malah memberikan dampak positif. Akan tetapi harus tetap di pantau pergerakannya," terangnya.
Sebelumnya, Seorang pria paruh baya bernama Iskandar Jamaluddin Firdaus mendadak jadi perbincangan karena disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dirinya disebut-sebut telah membantu warga miskin sejumlah 30 orang dengan memberikan sebuah rumah.
Respons Bupati Pandeglang
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menanggapi adanya Kerajaan Angling Dharma di wilayahnya.
Iameminta aparat penegak hukum untuk memproses pemimpin Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, yakni Iskandar Jamaludin Firdaus.
Menurut orang nomor satu di Pandeglang tersebut, aparat kepolisian tidak terlalu dilema dengan adanya isu kerajaan atau perbuatan yang melanggar hukum.
"Karena kalau misalkan enggak ada silsilah rajanya dan ternyata memang halu, itu harus ada proses. Harus ada tindak lanjut dari penegak hukum," katanya saat ditemui di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (22/9/2021).
Dirinya pun meminta penyelesaian kasus kerajaan yang hampir miril seperti kasus Sunda Empire, dapat diselesaikan secara persuasif dan tidak menggunakan cara kekerasan.
Ia pun berharap agar kasus tersebut tidak terlalu panjang dan dapat diselesaikan oleh aparat kepolisian setempat dan pemerintah daerah setempat.
"Coba kita liat seperti kasus Sunda Empire itu kan secara tidak langsung menyesatkan warga. Oleh karena itu saya telah meminta camat yang berada di sana untuk menyelesaikan kasus tersebut," terangnya.
Sebelumnya, Seorang pria paruh baya bernama Iskandar Jamaluddin Firdaus mendadak bomming akibat dirinya yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dirinya disebut-sebut telah membantu warga miskin sejumlah 30 orang dengan merenovasi rumah mereka.
Saat dihampiri oleh TribunBanten.com di kediamannya yang berada di Sejumlah wartawan mendatangi kediamannya di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, sang raja enggan keluar dan menutup diri pasca dirinya viral di media sosial.
Kata Camat
Camat Mandalawangi, Yamin Bun Yamin angkat bicara terkait adanya Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Menurutnya, selama menjabat sebagai camat selama dua tahun, ia tidak pernah mendapatkan laporan ataupun aduan dari masyarakat terkait adanya Kerajaan Angling Dharma.
"Selama ini saya sudah 2 tahun juga tidak ada pengaduan, artinya biasa-biasa saja. Jadi saya selalu koordinasi dengan Sekdis dan warga sekitar tidak ada masalah," katanya saat ditemui di kantor Camat Mandalawangi, Rabu (22/9/2021).
Pihaknya pun mengatakan, untuk saat ini dirinya masih belum bertemu dengan sosok pemimpin Kerajaan Angling Dharma, 'Sang Baginda Sultan' Iskandar Jamaludin Firdaus.
Hal tersebut, dikarenakan Iskandar Jamaludin Firdaus masih belum mau dipertemukan oleh pihaknya untuk bersilahturahmi.
"Kalau untuk bertemu kan, memang kita serahkan kepada yang bersangkutan, mungkin untuk saat ini sulit, nanti akan kita coba minta waktu lagi," terangnya.
Pihaknya pun ingin sekali bertemu dengan yang bersangkutan apabila memang diizinkan, akan tetapi memang ia tidak memaksakan untuk pertemuan tersebut dilakukan secepat mungkin.
Ia pun mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada warga yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan dalam membantu masyarakat sekitar.
"Intinya sampai saat ini belum ada laporan ataupun aduan dari masyarakat sekitar. Kalau untuk bertemu pasti ada ya, kita mau coba silahturahmi sambil memantau pergerakan beliau," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Camat Mandalawangi Akui Belum Ada Laporan Warga yang Dirugikan dengan Adanya Kerajaan Angling Dharma; Tanggapan Bupati Pandeglang soal Adanya Kerajaan Angling Dharma: Kalau Halu, Harus Diproses Hukum; Heboh Kerajaan Angling Dharma Pandeglang, MUI Tak Mau Ambil Pusing: Yang Penting Tak Merugikan; dan Pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang Kerap Bantu Warga, Pengikut: Dia Sosok Satria Piningit