Pembunuhan di Subang
Ungkap Kesulitan Polisi dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Poppy Amalya: Harus Sinkron
Poppy Amalya mengungkap kesulitan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
Oleh sebab itu, polisi kini telah mengerucutkan saksi-saksi dan fokus memeriksa beberapa orang yang dicurigai saja.
"Karena ini adalah keluarga terdekat, berarti suspectnya ya yang sering bolak-balik masuk, yang sering ada di situ, yang memang bagian orang terdekat," kata Poppy.
"Terdekat itu radiusnya macam-macam, keluarga terdekat, teman terdekat yang mengenal secara personal," tambahnya.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan di Subang, Yosef dan Istri Mudanya Kini Diperiksa Langsung oleh Bareskrim
Pembuktian Mengerucut
Berdasarkan penyelidikan polisi, kasus tersebut disimpulkan sebagai pembunuhan berencana.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan, bahkan Mabes Polri turun langsung untuk membantu menangani kasus ini.
"Kasus yang di Subang masih dalam penyelidikan, tapi kita sudah mengerucut," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021), dikutip dari TribunnewsBogor.
"Kemudian sudah di-backup Mabes Polri, Bareskrim, lalu tim Labfor sudah bekerja, begitu juga sudah di-backup oleh Polda Metro," ujarnya.
"Sudah ada beberapa keterangan-keterangan yang mungkin sangat membantu dalam proses penyelidikan, jadi sedang didalami."
Dari bukti-bukti yang terkumpul kini sudah mulai mengarah kepada pelaku.
Namun, sayangnya tidak dijelaskan lebih detail mengenai hal tersebut.
"Masalah sudah mulai mengerucut, ini adalah pembuktian-pembuktiannya, jadi kita belum bisa menyampaikan ada orang per orang yang kita curigai, tidak."
"Tapi dalam pembuktiannya, kita mengerucut mungkin dari radius sekian menjadi lebih dekat lagi dengan adanya bukti-bukti yang sudah kita kumpulkan," ungkapnya.
Sebulan kasus ini berlalu, banyak dugaan spekulatif dari publik yang mengarah kepada Yosef yang merupakan suami Tuti.
Bahkan hal itu disebut-sebut memicu kerenggangan di dalam internal keluarga korban.