Liga 1
Milomir Seslija Kritik Keras Shin Tae-yong setelah Tak Ada Pemain PSM Makassar yang Dipanggil Timnas
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sedang menyiapkan skuad terbaiknya untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sedang menyiapkan skuad terbaiknya untuk tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Terbaru, Shin Tae-yong memanggil 36 pemain untuk bergabung dalam pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia.
Menariknya, tidak ada pemain PSM Makassar yang dilirik oleh pelatih asal Korea Selatan itu.
Baca juga: Milomir Seslija Beri Tamparan Suporter PSM Makassar yang Sempat Hujat Anco Jansen di Liga 1 2021
Baca juga: Terlihat Serius, Gilang Widya Beri Evaluasi Total Arema FC, Ini Nasib Eduardo Almeida di Liga 1 2021
Padahal sebenarnya di PSM ada banyak pemain yang punya kualitas mempuni.
Sebut saja Erwin Gutawa, Yakob Sayuri, Ilham Udin Armaiyn, Abdul Rahman, Sutanto Tan hingga M Arfan.
Penampilan mereka sepanjang Liga 1 juga cukup baik.
Mereka berkontribusi besar membawa PSM meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang di tiga laga awal.
Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija, angkat bicara soal ini.
"Dalam sepakbola Indonesia ada banyak hal yang tidak berjalan baik," kata Milo di Bandung, Senin (20/9/2021).
"Terlalu banyak latihan fitness di Timnas, padahal pemain Indonesia terlahir dengan kebugaran yang bagus," katanya.
"Jadi dimana pelatih? apakah mereka tidak melihat pertandingan yang ada di sini dan melihat talenta yang bagus di sini (PSM)," katanya.
Baca juga: Protes ke PSSI, Persib Bandung Tak Terima soal Kartu Kuning yang Didapat di 3 Laga Liga 1 2021
Baca juga: Eduardo Almeida Siap Bertanggungjawab Menyusul Start Buruk Arema FC di Liga 1 2021
Milo menyebut pelatih terlalu memaksakan Timnas seperti dengan Korea Selatan.
Sehingga ia meminta Shin Tae-yong beradaptasi dengan budaya sepakbola Indonesia.
"Pelatih Timnas Indonesia membawa apa yang dia mau, membuat pemain Indonesia seperti Korea atau apapun itu yang dia bawa," katanya.
"Seharusnya dia beradaptasi dengan culture, dengan semua yang ada di Indonesia ini, tidak boleh apa yang dilakukan di Korea sana dia mau seperti itu juga dilakukan di Indonesia," tuturnya.