Pembunuhan di Subang
Kendala Tak Ada Alat Bukti dan Saksi di TKP, Ini Cara Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan di Subang
Polisi mengaku menemui kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Dalam temuan terbaru, polisi menyampaikan jika telah mengantongi sampel DNA pada beberapa barang bukti di lokasi.
Tidak dijelaskan apa saja BB yang sudah dikumpulkan hingga saat ini, tetapi diketahui terdapat sebuah helm yang kepemilikannya belum diketahui dan dicurigai berkaitan dengan kasus pembunuhan itu.
"Terkait DNA itu belum ada sampel DNA-nya pembanding dari sebagian DNA yang ditemukan pada beberapa BB yang telah diperiksa oleh Puslabfor," jelasnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga menginvestigasi CCTV yang ada di sekitar lokasi, informasi terakhir sudah ada 55 CCTV yang diperiksa di sekitar Subang dan perbatasan dengan daerah lain.
Berdasarkan hasil pelacakan CCTV dan keterangan saksi-saksi, ada dua kendaraan yang dicurigai digunakan oleh pelaku pembunuhan tersebut.
Kendaraan yang dicurigai itu adalah mobil avanza berwarna putih dan sepeda motor berjenis NMAX berwarna biru.
"Kemudian data ranmor (kendaraan bermotor) tadi wilayah Bandung, dari kendaraan jenis Avanza berwarna putih maupun kendaraan roda dua NMAX tadi warna biru."
"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26. Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kab Subang," ungkapnya.
Untuk mempersempit ruang pencarian, polisi juga mencari keterkaitan pemilik kendaraan tersebut dengan korban.
Investigasi di Lokasi
Banyak masyarakat berharap kasus ini segera terungkap.
Sebulan berjalannya kasus ini, ada banyak spekulasi di kalangan masyarakat.
Beberapa warga mengaku resah bahkan menyebut kasus tersebut meninggalkan aura mistis.
Hingga kini tercatat sudah 26 saksi dihadirkan untuk dimintai keterangan.
Di antaranya, orang-orang yang disebut-sebut sebagai saksi kunci berada di lingkaran keluarga dan yayasan yang didirukan suami Tuti.