Pembunuhan di Subang
Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Yoris Sempat Sakit: Izin Kapolres saat Diperiksa
Yoris sebagai anak sekaligus kakak dari korban pembunuhan di Subang mengaku kelelahan hingga jatuh sakit.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang membuat tenaga sejumlah pihak terkuras banyak.
Selain polisi yang harus memeras tenaga dan otak, para saksi juga mengalami kelelahan.
Sebulan berlalu, kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021 lalu belum kunjung terkuak.

Baca juga: CCTV Rekam Avanza dan NMAX Diduga Dipakai Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Kata Polisi
Beberapa saksi kunci mengaku sudah lelah karena terus menerus menjalani pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian.
Di antaranya adalah anak tertua sekaligus kakak korban, Yoris (34).
Meski begitu, Yoris mengatakan dirinya akan terus berusaha sekuat tenaga.
Hal itu semata-mata demi membantu pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus kematian dari ibu serta adiknya.
"Capek ya pasti, tapi itu sudah kewajiban saya juga, tapi saya kesampingkan itu demi keadilan dan supaya cepat terungkap juga," ucap Yoris dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Pakar Mikro Ekspresi Kesulitan Baca Reaksi Istri Muda Yosef saat Ditanya Kasus Subang, Ini Sebabnya
Baca juga: Konflik Yayasan di Tengah Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Simak Keterangan Saksi-saksi
Saking peliknya kasus tersebut, Yoris sendiri sempat mengalami kondisi drop.
Bahkan, ia terpaksa izin saat sedang dapatkan undangan klarifikasi tambahan oleh pihak kepolisian di Satreskrim Polres Subang.
"Capek juga gak apa-apa, kemarin juga kan waktu itu sempat izin juga ke Ibu Kapolres Subang karena saya sempat drop dan kondisi saya sedang tidak sehat," katanya.
Sementara itu, sampai saat ini pihak kepolisian masih terus berusaha memecahkan teka-teki kasus yang menyita banyak atensi tersebut.
Yoris Singgung Yayasan
Sebulan berlalu, polisi kini telah mengerucutkan perhatian ke beberapa saksi dari 25 orang yang telah diperiksa.
Publik masih menanti akhir dari teka-teki kematian Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas di bagasi mobil Alphard miliknya.
Tak terkecuali, psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi Poppy Amalya yang turut menaruh perhatian khusus pada kasus rajapati di Dusun Ciasem, Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Poppy menyoroti mimik muka dan semua detail ekspresi Yoris saatmenceritakan kondisi rumah orangtuanya setelah pembunuhan.
"Yoris menjelaskan begitu tenang ya. Walaupun menunduk, karena ada pengalaman emosional," kata Poppy dikutip dari kanal YouTube-ya, Kamis (16/9/2021).
Dari pernyataan Yoris, dikonfirmasi bahwa pembunuhan tersebut bukan semata-mata karena uang atau perampokan.
Pasalnya, harta benda di rumah tersebut tidak ada yang hilang.
Setelah itu Poppy menganalisis saat Yoris menceritakan awal mula pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang sebelumnya dikelola sendiri ayahnya dengan istri muda.
Saat itu Yoris sempat menyebut kata 'istri muda' dengan ekspresi tertawa kecil.
Menurut Poppy, di situ dapat dilihat ada sedikit konten.
"Yoris seolah agak sedikit menertawakan (istri muda) atau gambarannya kurang begitu suka karena dia mengambil alih begitu menikah dengan ayahnya, langsung jadi bendahara," ujar Poppy.
Diketahui, Yosef selaku suami dan ayah korban sempat mengangkat istri mudanya menjadi bendahara di yayasan miliknya.
Namun, nama istri muda tidak masuk dalam struktur organisasi kepengurusan secara resmi.
Poppy lantas menyoroti bagian saat Yoris menutup mata saat menceritakan sedikit tentang istri muda ayahnya tersebut.
"Matanya ditutup, tidak sanggup melihat kenyataan papanya jatuh cinta dan menikah lagi," ujar Poppy.
Yosef Ketakutan
Sebelumnya, Poppy Amalya juga melihat bahwa Yosef beberapa kali tertangkap menunjukkan ekspresi ketakutan.
Momen tersebut tertangkap saat Yosef saat itu menceritakan detik-detik ia mencari anak dan istri.
"Pada saat bilang takut, dia melihat ke bawah. 'Coba tolong dilihat' dia mengarahkan dengan mengekspresikan takut."
"'Udah gitu saya lapor ke kapolsek' ditanya lagi sama wartawan 'jadi belum ditemukan?' ia mengatakan dengan penekanan tubuh menandakan bahwa kalimat tersebut adalah benar dan ia ingin menekankan."
"'Saya belum menemukan' (kata Yosef), lalu matanya terpejam dengan erat dan memperlihatkan wajah takut," kata Poppy.
Tak hanya ekspresi takut, kata-kata yang keluar dari mulut Yosef juga tersendat hingga membuatnya mengulang kata agar jelas.
Adapun kata yang diulang adalah disangka dan prasangka.
Baca juga: Titik Terang Kasus Subang, Polisi Ungkap Rekaman CCTV, Sebut Pelaku Diduga Naiki 2 Kendaraan Berbeda
Menurut Poppy hal tersebut berkaitan dengan emosi yang meluap sehingga ucapan yang dikeluarkan dapat tidak jelas atau terpotong.
"'Di mana anak saya karena disang-' sulit mengeluarkan suara, melihat ke bawah lagi, 'disang, prasangka' dia mengulangi kata itu, sampai memperbaiki kata itu," ujar Poppy.
Poppy juga menyoroti pemilihan kata Yosef saat menjelaskan kunci rumah.
Hal itu dirasa janggal lantaran Yosef seolah telah menjelaskan bahwa ada pihak ketiga.
"Biasanya kalau orang menjelaskan tersebut dia menjelaskan satu orang tapi dia menggunakan kata 'ada yang diambil'."
"Berarti di sini beliau menggunakan kata ganti kedua pada saat menjelaskan peristiwa tersebut seperti ada sosok lain," ungkap Poppy. (TribunWow.com/Rilo)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Kasus Subang, Yoris Kesampingkan Kelelahan demi Bantu Polisi Ungkap Perampas Nyawa Tuti dan Amalia