Breaking News:

Terkini Daerah

Bunuh Kakak Adik lalu Buang Jasad ke Sumur, Pria Ini Ngaku Menyesal, Awalnya Niat Nyatakan Cinta

Berniat menyatakan cintanya, Heru Erwanto (25) justru membunuh wanita pujaannya, Dira Fani Anjani (20), dan adiknya, DK (12), Senin (6/9/2021) lalu.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube TribunJatim Official
HE, pelaku pembunuhan kakak dan adik asal Sidoarjo, Jawa Timur, saat diamankan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021). Pelaku nekat membunuh korban karena sakit hati cintanya ditolak. 

TRIBUNWOW.COM - Berniat menyatakan cintanya, Heru Erwanto (25) justru membunuh wanita pujaan hatinya, Dira Fani Anjani (20), dan adiknya, DK (12), Senin (6/9/2021) lalu.

Peristiwa tragis itu berlangsung di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak hanya membunuh, Heru juga menenggelamkan jasad kedua korban di sumur sedalam enam meter.

Selain itu, Heru juga membawa kabur mobil Daihatsu Sigra dan lima ponsel di rumah korban.

Kecil Mungil HE pelaku pembunuhan DR dan DA saat diamankan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).
Kecil Mungil HE pelaku pembunuhan DR dan DA saat diamankan di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (7/9/2021). (Instagram/@polresta_sidoarjo)

Baca juga: Anak Bunuh Ibu Kandung di Cilacap, Teriakan Korban sebelum Tewas Terdengar Tetangga, Ini Kata Polisi

Baca juga: Pemandu Lagu Dibunuh Tetangganya Gara-gara Ucap Makian Ini ke Pelaku seusai Berhubungan

Namun, Heru akhirnya ditangkap polisi tak sampai 24 jam setelah penemuan mayat.

Di hadapan polisi, Heru mengaku menyesali perbuatannya.

"Menyesal pak, benar-benar saya menyesal. Saya datang ke rumah itu bukan bermaksud untuk demikian," kata Heru, dikutip dari SURYA.co.id, Rabu (8/9/2021).

Saat itu, Heru datang ke rumah korban untuk menyatakan cintanya sekaligus menyelesaikan permasalahan dengan keluarga wanita 20 tahun tersebut.

Namun kedatangannya seolah ditolak oleh Dira hingga terjadilah cekcok di antara keduanya.

"Saya minta agar dia dan orangtuanya tidak mengatai saya terus," ucapnya.

"Adiknya itu ikut-ikutan dengan membawa pisau, makanya saya pegangi sampai terjadi itu. Kalau kakaknya, saya cekik karena histeris itu."

Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusum Wahyu Bintoro menyebut pelaku sempat bekerja di warung kopi milik orangtua Dira.

Dari situlah pelaku dan korban mengenal.

"Pelaku ini pernah bekerja di warung kopi milik orangtua korban. Dia suka kepada korban tapi bertepuk sebelah tangan," beber Wahyu.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Kapolres Turun Tangan, Yosef Kelelahan

Baca juga: Respons Yosef Dicecar Kapolres Subang soal Pembunuhan Ibu dan Anak, Duga Tuti Sengaja Bukakan Pintu

Kronologi

Pembunuhan ini bermula saat pelaku datang ke rumah korban untuk menyatakan perasaannya.

Namun, saat pelaku ingin berbicara dengan korban, wanita 20 tahun itu menolak dan berteriak.

Teriakan korban pun membuat pelaku panik.

Ia spontan membekap mulut korban agar tak bisa berteriak.

Cekcok pun terjadi di antara keduanya.

Pertengkaran pelaku dan DR didengar oleh DA yang saat itu berada di dalam rumah.

"Karena mendengar suara cek-cok pelaku dengan DR, akhirnya adik koban DA keluar dengan membawa pisau dapur untuk menyelamatkan kakaknya dari pelaku," jelasnya.

Melihat pisau yang dibawa DA, pelaku langsung berusaha merebutnya.

Terjadilah tarik menarik pisau antara pelaku dengan korban.

Kesal korban ngotot menarik kembali pisaunya, pelaku pun menikam bocah 13 tahun itu hingga tewas kehabisan darah.

Melihat kejadian itu, DR semakin histeris dan berusaha meminta tolong warga.

Pelaku yang panik kemudian menganiaya DR hingga akhirnya tewas.

Seusai kedua korban tewas, pelaku sempat berusaha membersihkan ceceran darah di lantai untuk menghilangkan jejak.

Baca juga: Cintanya Ditolak Anak Bosnya, Heru Ngaku Tak Berniat Bunuh Gadis Idamannya: Minta Tidak Mengatai

Dibuang ke Sumur

Pelaku langsung menyeret jasad kakak adik itu menuju belakang rumah.

Pria 25 tahun itu kemudian menenggelamkan jasad kedua korban ke sumur.

Ia mengikat kaki korban dengan batu dengan tujuan agar jasadnya tak mengapung di sumur.

"Sumur itu sekitar 5-6 meter kedalamannya, setelah dilakukan penelusuran dengan lampu senter terlihatlah helm milik korban warna hitam itu," kata Wahyu.

"Ternyata pelaku setelah memasukan jenazah juga memasukan pakaian korban kedalam sumur agar tidak terlihat langsung."

Berdasarkan temuan itu, polisi langsung melakukan pengembangan hingga akhirnya menangkap pelaku di sebuah kos kawasan Sedati.

Pelaku sehari-hari bekerja sebagai sopir mobil rental.

Ia sudah satu tahun mengenal DR dan jatuh hati padanya.

Sayangnya, perasaan pelaku harus kandas dan ia harus mendekam di penjara seusai menghabisi nyawa sang wanita pujaan.

Ia dijerat dengan Pasal 338, 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara dan Pasal 80 Ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari SURYA.co.id dengan judul Pelaku Pembunuhan Cewek Kakak-Adik di Sidoarjo Menyesal, Cinta Berakhir Tragis, TribunJatim.com dengan judul Identitas Pembunuh Kakak Adik yang Jasadnya Dimasukkan Sumur di Sidoarjo Terungkap, Pria asal Kediri, dan Kompas.com dengan judul Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ditangkap, Motif Pelaku karena Cinta Ditolak Korban

Tags:
PembunuhanJasad
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved