Terkini Internasional
Virus Nipah Dikonfirmasi Muncul di Kerala India, Seorang Anak Usia 12 Tahun Meninggal
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dikonfirmasi meninggal akibat virus Nipah di Kerala yang memiliki gejala mirip flu.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM – Kementerian kesehatan mengkonfirmasi kematian seorang anak laki-laki berusia 12 tahun akibat virus Nipah di negara bagian Kerala, India pada Minggu (5/9/2021).
Dilansir dari The Straits Times, pemerintah federal langsung membawa tim dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) ke negara bagian itu.
Virus Nipah sebelumnya telah muncul di dua wilayah lain di India.

Baca juga: Belum Ditemukan Vaksin, Virus Nipah jadi Ancaman Seperti Ebola dan SARS
Baca juga: Viral Video Rekaman Mikroskopis saat Virus Covid-19 Menyerang Sel Otak, Ini Faktanya
Sejak Mei hingga Juni 2018, wilayah Kozhikode dan Malappuram diserang virus Nipah dan menyebabkan lebih dari 15 kematian.
Virus Nipah pada dasarnya disebabkan oleh air liur kelelawar.
Buah yang digigit oleh kelelawar dianggap menjadi penyebar utama penyakit itu pada manusia dan selanjutnya bisa menyebar ke manusia lain melalui cairan tubuh.
“Kasus dugaan virus Nipah, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang menunjukkan gejala ensefalitis dan miokarditis dilaporkan pada 3 September dari wilayah Kozhikode di Kerala,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan federal.
Institut Virologi Nasional, Pune, mengkonfirmasi keberadaan virus itu pada Sabtu setelah menguji sampel anak laki-laki itu.
Tim NCDC akan memberikan dukungan teknis bagi petugas kesehatan di negara bagian Kerala.
Pemerintah federal menyarankan untuk segera melakukan pencarian kasus aktif di daerah terutama di wilayah Malappuram.
Pelacakan kontak juga sebaiknya dilakukan dalam 12 hari terakhir sekaligus karantina ketat terhadap orang-orang yang melakukan kontak.
Perlu juga diadakan pengumpulan sampel untuk pengujian laboratorium.
Dikutip dari Hindustan Times, Menteri Kesehatan Kerala, Veena George juga mengatakan ada dua orang lagi yang diidentifikasi memiliki gejala virus Nipah pada Minggu (5/9/2021).
Keduanya diketahui adalah petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan anak laki-laki yang meninggal sebelumnya.
Baca juga: Akan Belajar Hidup dengan Virus, Malaysia Rencanakan Peralihan Covid-19 ke Fase Endemik
Baca juga: Polemik Asal-usul Virus Corona, Ini Alasan China Desak WHO Selidiki Laboraturium Amerika Serikat
“Kami telah mengidentifikasi 188 kontak sampai sekarang. Tim telah menandai 20 di antaranya sebagai kontak berisiko tinggi,” kata George seperti dikutip kantor berita PTI.
“Dua dari kontak berisiko tinggi ini memiliki gejala, keduanya tenaga kesehatan,” tambahnya.
Pemindahan ke Kozhikode Medical College dilakukan kepada 20 orang kontak berisiko tinggi pada Minggu malam dan pihak lain yang berkontak diminta untuk melakukan isolasi.
“Ruang perawatan di Rumah Sakit Medical College telah sepenuhnya diubah menjadi bangsal khusus virus Nipah,” kata menteri kesehatan Kerala.
Virus Nipah pertama kali terdeteksi di kalangan petani di Malaysia pada tahun 1999 ketika 60 orang meninggal karena wabah itu.
Di India, virus Nipah ditemukan untuk pertama kalinya di Siliguri pada tahun 2001 dengan adanya 45 kematian.
Angka kematian virus Nipah adalah 40 sampai 80 persen dengan masa inkubasi dua minggu.
Orang yang terinfeksi virus Nipah akan menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala dan muntah.
Beberapa pasien mungkin juga memiliki tanda-tanda yang mirip dengan orang yang menderita epilepsi dan ketika sudah parah dapat menyebabkan kerusakan otak serta kematian.
Sementara itu, saat ini negara bagian Kerala juga sedang berjuang dengan pandemi Covid-19.
Dilaporkan sekitar 70 persen dari total kasus seluruh India berasal dari wilayah itu.
Terdapat 29.682 kasus Covid-19 baru dan 142 kematian dilaporkan pada hari Minggu lalu. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait India lain