Terkini Daerah
Trauma seusai Dicabuli 10 Pria, Bocah di Medan Berani Cerita ke Ibunya karena Hal Ini
Nasib malang dialami oleh R (10) yang ketakutan dan trauma seusai menjadi korban pencabulan 10 pria bertopeng.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Saat hendak jajan di dekat rumahnya, R (10) mendadak dibawa kabur paksa oleh 10 orang pria yang kemudian R dicabuli di atas mobil pickup tertutup terpal.
Kasus amoral ini terjadi di Medan, Sumatera Utara yang menyebabkan korban kini trauma.
Walaupun saat ini kondisi korban sudah membaik, R diketahui masih merasakan trauma dan ketakutan.
Baca juga: Saat Dicabuli 10 Pria, Bocah di Medan Sempat Tarik Topeng Seorang Pelaku dan Ternyata Kenal
Baca juga: Dilecehkan 10 Pria, Bocah di Medan Terus-terusan Menangis saat Cerita Kronologi ke Polisi
Hal ini diungkap oleh ibu korban P dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat (3/9/2021).
"Kalau untuk saat ini dia sudah bisa main-main, komunikasi sama saya," ujar P.
P bercerita, anaknya itu kini tak mau diajak bermain dengan orang lain bahkan oleh teman-teman sebayanya.
Ia menjelaskan, awalnya harus membujuk anaknya supaya mau bercerita mengenai kejadian miris yang menimpa anaknya tersebut.
P mengaku harus meyakinkan anaknya bahwa ia akan selalu menjaga buah hatinya itu supaya berani bercerita.
"Saya pastikan dulu saya enggak akan pisah dari dia," ungkap P.
Bahkan menurut P terdapat ancaman pembunuhan yang dialami oleh korban.
Barulah setelah korban merasa aman, ia berani bercerita ke ibundanya.
Kuasa hukum korban, Irwansyah mengatakan, saat ini korban dan ibunya berada di suatu tempat yang aman di Medan.
"Sejauh ini si ibu dan si korban tinggal di rumah yang aman," kata Irwansyah.
"Jauh dari TKP dan jauh dari tempat tinggal sebelumnya," sambungnya.
Kemudian pihak kepolisian juga telah menemukan beberapa bukti dalam kasus ini, di antaranya adalah 2 unit CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Menangis Terus saat Ditanyai Polisi
Sebelumnya Irwansyah bercerita, korban terus-terusan menangis ketika diperiksa oleh polisi.
"Untuk kondisi si anak yang pastinya ada trauma," ujar Irwansyah.
Irwansyah menjelaskan, R saat ini tidak bisa tidur di rumahnya sendiri dan tidak mau ditinggal jauh dari orangtuanya.
"Diminta sama ibunya untuk tinggal di rumah, tidak berani," kata Irwansyah.
Lantaran tak mau ditinggal, R kini selalu ikut ibunya ke tempat kerja sang ibu.
"Mau tidak mau ikutlah bersama," ujar Irwansyah.
Selain ketakutan sendirian, R juga takut ketika melihat orang lain selain keluarganya.
Kemudian R juga terus-terusan menangis saat menjelaskan kronologis kasus yang menimpanya kepada polisi.
"Saat menjalani pemeriksaan juga si anak beberapa kali menangis ditanya penyidik," kata Irwansyah.
Saat menangis di tengah proses pemeriksaan, R harus ditenangkan oleh ibunya.
Simak videonya mulai menit ke-7.00:
Awalnya Korban Nampak Murung
Ibu korban, PA, menyebut saat kejadian anaknya tiba-tiba dimasukkan ke mobil pikap dan dibawa ke suatu tempat.
Di tempat tersebut, korban langsung dicabuli 10 orang secara bergiliran.
Kasus ini terungkap setelah PA mencurigai perilaku anaknya yang tiba-tiba berubah.
"Awalnya saya curiga lihat anak saya ini. Dia kelihatan murung," ujar PA, dikutip dari TribunMedan.com, Rabu (1/9/2021).
PA kemudian membujuk anaknya agar bercerita kepadanya.
Sambil menangis, korban mengaku dicabuli 10 orang dewasa dan sempat diculik.
Parahnya, seusai dicabuli, korban ditendang dari mobil oleh para pelaku.
"Menurut pengakuan dia, setelah dicabuli itu, dia dibawa lagi naik mobil pikap. Kemudian ditendang dan diturunkan di tempat dia diculik," terang PA.
Baca juga: Viral Satpol PP Tendang Pemuda Mabuk di Blora, Teman Korban Tak Berani Melawan, Begini Nasib Pelaku
Korban juga menyebut para pelaku sempat mengancam akan membunuhnya jika melawan.
Selain disodomi, korban mengalami pelecehan lainnya yang kini membuatnya trauma.
Kakinya pun terluka akibat disundut rokok pelaku.
PA melanjutkan, 10 pelaku menggunakan topeng.
Namun, korban saat itu sempat meraih topeng dan melihat wajah seorang pelaku.
Seusai kejadian tragis ini, PA langsung melapor ke Polrestabes Medan.
Seusai kejadian, korban mengalami trauma berat hingga enggan berbicara dan makan.
Namun semenjak didampingi psikolog, korban bersedia bicara dan makan sejak tiga hari lalu.
Awalnya korban selalu membicarakan kejadian tragis yang menimpanya.
Namun belakangan ini korban sudah mau berbicara tentang hal lainnya.
"Sampai sekarang ya. Harapan saya mudah-mudahan mendapat keadilan. Karena anak saya, anak saya cuma satu. Kena mentalnya gini, sedih banget ya," tukasnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Di sisi lain, Kanit PPA Polrestabes Medan, AKP M Ginting membenarkan adanya kejadian ini.
Pihak kepolisian telah menerima laporan dan tengah menyelidiki kasus ini. (TribunWow.com/Anung/Tami)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunMedan.com dengan judul Kejam Kali Pelakunya, Bocah 10 Tahun Diculik dan Digilir 10 Pria Bertopeng dan Direkam, dan Kompas.com dengan judul Bocah 10 Tahun Dicabuli 10 Orang Bertopeng di Dalam Pikap, lalu Korban Dikeluarkan dari Mobil