Breaking News:

Virus Corona

Jadi Faktor Risiko Tinggi, Berikut Kaitan Komorbid Darah Tinggi dan Infeksi Covid-19

Hipertensi atau tenakan darah tinggi menjadi salah satu faktor yang menjadikan pasien Covid-19 mengalami masalah kesehatan serius

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Grid.id/Hanna Vivaldi
Ilustrasi pembulu darah.Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko alami keparahan akibat Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi satu di antara faktor yang menjadikan pasien Covid-19 mengalami masalah kesehatan serius. 

Ada beberapa alasan yang mendasarinya dan sejumlah studi juga menjelaskan hubungan antara tekanan darah tinggi dan Covid-19

Dilansir dari WebMD, disebutkan jika orang dengan tekanan darah tinggi menjadi kelompok yang paling umum selain lansia yang ditemukan berada di rumah sakit ketika terinfeksi Covid-19. 

Baca juga: Jangan Isolasi Mandiri, Ini 7 Kondisi Kesehatan yang Rentan Alami Keparahan akibat Covid-19

Baca juga: Studi Ungkap 1 dari 7 Anak Terdampak Long Covid hingga Lebih dari 3 Bulan setelah Isoman Covid-19

Analisis data awal dari China dan AS menunjukkan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi antara 30% hingga 50% pasien berada di rumah sakit.

Selain kondisi kesehatan lainnya termasuk kanker, diabetes, atau penyakit paru-paru yang menjadi faktor risiko.

Di Italia, sebuah laporan mengatakan bahwa lebih dari 99 persen orang yang meninggal karena virus memiliki salah satu dari kondisi ini tersebut dan 76 persen dari mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi juga sedikit lebih mungkin meninggal karena Covid-19.

Risiko mereka sekitar dua kali lebih tinggi dari populasi keseluruhan.

Disebutkan jika masalah paling umum pada penderita tekanan darah tinggi adalah gangguan sistem imun. 

Kondisi kesehatan jangka panjang dan penuaan melemahkan sistem kekebalan sehingga kurang mampu melawan virus.

Baca juga: Meski Tanpa Gejala, Pasien Covid-19 Bisa Alami Masalah Serius saat Isolasi Mandiri, Kenali Risikonya

Hampir dua pertiga orang di atas 60 tahun memiliki tekanan darah tinggi.

Dan hal itu yang sering disebut-sebut menjadi alasan mengapa darah tinggi bisa mengakibatkan Covid-19 yang parah. 

Tetapi disebutkan jika alasan sebenarnya tidak sesederhana itu. 

Terlebih ketika banyak fakta tentang Covid-19 terungkap.

Misalnya, fakta jika Covid-19 itu juga dapat merusak sistem kardiovaskular atau peredaran darah dan jantung.

Hal ini juga dikatakan berkaitan dengan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi merusak arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung.

Itu berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa cukup darah.

Dalam waktu yang berkepanjangan, ini dapat melemahkan jantung ke titik di mana ia tidak dapat memompa darah yang kaya oksigen ke tubuh seluruh tubuh.

Virus Corona juga dapat merusak jantung secara langsung, yang bisa sangat berisiko jika jantung sudah melemah akibat efek tekanan darah tinggi.

Virus dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung yang disebut miokarditis, yang membuat jantung lebih sulit untuk memompa.

Terlebih jika di dalam tubuh memiliki penumpukan plak di arteri, virus dapat membuat plak tersebut lebih mungkin pecah dan menyebabkan serangan jantung.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan penyakit jantung yang terkena penyakit pernapasan seperti flu atau jenis Virus Corona sebelumnya berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung.

Darah tinggi memang diketahui dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal kronis, irama jantung yang tidak normal dan stroke.

Serangan virus akan membuat masalah tersebut lebih mungkin terjadi. 

Sebelumnya, pernah ada dugaan jika risiko yang lebih tinggi tidak berasal dari tekanan darah tinggi itu sendiri, tetapi dari obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobatinya.

Biasanya orang dengan darah tinggi akan diobati menggunakan ACE inhibitor dan angiotensin receptor blocker (ARB).

Teori ini didasarkan pada fakta bahwa ACE inhibitor dan ARB meningkatkan kadar enzim yang disebut ACE2 dalam tubuh.

Dan untuk menginfeksi sel, virus Covid-19 harus menempel pada ACE2.

Beberapa penelitian besar tidak menemukan hubungan antara penggunaan obat ini dan seberapa parah Covid-19.

Penelitian lain menunjukkan bahwa mereka dapat membuat Covid-19 tidak terlalu parah.

Juga tidak ada bukti bahwa orang memiliki penyakit yang kurang parah setelah menghentikannya.

Justru menghentikan obat-obatan ini dapat memperburuk penyakit jantung dan ginjal. 

American College of Cardiology dan American Heart Association merekomendasikan agar tetap minum obat tekanan darah tinggi sesuai resep.

Jika tidak, itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, dan akan lebih berisiko mengalami keparahan ketika terinfeksi Covid-19(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19Komorbidisolasi mandiriIsomanDarah Tinggi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved