Terkini Daerah
Istri Ogah Diajak Curi Motor, Ayah Siksa 2 Anak Tiri lalu Ditinggal di Warung Kosong, 1 Balita Tewas
Kasus penemuan mayat bocah berusia 20 bulan berinisial NI di warung kosong milik warga di PALI, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kasus penemuan mayat bocah berusia 20 bulan berinisial NI di warung kosong milik warga di Simpang Pintu, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya terungkap.
Dilansir TribunWow.com, bocah malang itu ternyata tewas di tangan ayah tirinya yang merupakan seorang residivis.
Sebelum ditemukan tewas, korban bersama kakak kandungnya, NK, sempat disiksa pelaku.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Arzuan yang disampaikan Katim Riska Bripka Firzan menjelaskan bahwa kini jasad NI di PALI sudah diambil sang ibu, RD.
Baca juga: Tak Terima Alat Vitalnya Berubah seusai Diobati, Pasien Bunuh Kakek Tukang Urut, Ini Kronologinya
Baca juga: Ributkan Uang Rp 100 Ribu, PSK Dibunuh seusai Gigit Tangan Pelanggan, Mayat Sempat Disimpan di Rumah
Kasus penyiksaan berujung pembunuhan ini bermula saat ibu korban menolak diajak mencuri motor oleh sang suami.
"Berawal dari ayah tiri korban yakni Anton mengajak ibu kandung korban untuk mencuri motor tetapi menolak," ujar Firzan, dikutip dari TribunSumsel.com, Jumat (27/8/2021).
"Kemudian Anton ini memaksa kedua anak tirinya NK( korban) dan NI (kakak korban) naik ke atas motor, lalu menyuruh istrinya naik ke atas motor dan bila tidak mau naik maka Anton akan membunuh kedua anak tirinya."
Karena diancam, RD kemudian naik ke atas motor.
Saat motor akan melaju, ibu korban melompat dan meminta tolong warga sekitar.
"Ibu korban juga sempat berteriak kepada kedua anaknya supaya melompat dari sepeda motor," ucapnya.
Warga pun sempat mengejar pelaku, namun gagal.
Hingga akhirnya pelaku membawa kedua anak tirinya ke arah pendopo Kabupaten PALI.
Di sanalah pelaku menyiksa kedua bocah malang itu hingga satu di antaranya tewas.
"Saat tiba di Hutan daerah Simpang Empat Desa Benakat Minyak di lokasi TKP, Anton menghentikan motornya lalu menyiksa kedua anak tirinya yg masih balita, dengan cara memukul Niken dan Niko, memaksa Niko meminum air Sungai, hingga akhirnya korban Niko tidak bergerak dan meninggal dunia," lanjutnya.
Pelaku kemudian meninggalkan korban dan sang kakak yang masih balita itu di sebuah bangunan kosong.
Dua bocah itu pertama kali ditemukan pemilik bangunan kosong, Rian Mardiansyah yang hendak mengukur pintu.
"Desa Jirak sesuai kesepakatan keluarga, sedangkan saudara Anton masih dalam pengejaran tim elang dan diketahui Anton ini juga merupakan residivis."
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak, Uang Rp 30 Juta Tak Dicuri Pelaku, Kini Barang Bukti Dikembalikan, Ada Apa?
Baca juga: Sejumlah Saksi Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia Subang Dicurigai, Kepala Desa: Jangan Berasumsi
Menangis di Samping Jasad Adik
Jasad bocah malang itu pertama kali ditemukan pada Kamis (28/8/2021) sekira pukul 14.00 WIB di warung yang sedang dibangun di Jalan Simpang Pintu.
Pemilik warung, Rian Mardiansyah menyebut saat itu ia hendak mengecek pembangunan warungnya.
Tak disangka, di dalam warung ia menemukan seorang bocah tengah menangis.
"Saya rencana mau mengukur pintu warung," kata Rian, dikutip dari SRIPOKU.com, Kamis (28/8/2021).
"Tiba-tiba saya melihat ada dua anak di dalam bangunan."
Saat itu, bocah menangis berada di dekat NI yang sudah tergeletak tak bernyawa.
Mengetahui hal itu, Rian kemudian melapor ke warga lainnya.
"Setelah warga ramai baru diketahui bahwa korban merupakan warga SP 6, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi," jelas Rian.
Saat ditanya, bocah berinsial NIK mengaku datang ke warung kosong bersama kedua orangtua.
Namun, tiba-tiba kedua orangtuanya meninggalkannya begitu saja bersama adiknya yang sudah tak bernyawa.
Sementara itu, dokter RSUD Talang Ubi, dr Yulianti Siregar menyebut korban NI tak mengalami luka kekerasan serius yang menyebabkan kematian.
Untuk memastikan penyebab kematian bocah malang itu diperlukan autopsi.
"Korban diperkirakan telah meninggal sejak 6-12 jam lalu. Ada beberapa luka ringan di bagian tubuh korban," ungkap Rian.
"Kalau luka yang besar atau fatal yang menyebabkan kematian, tidak ada. Namun untuk memastikan kematiannya harus dilakukan autopsi."
Baca juga: 25 Orang Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Begini Kata Kapolres
Kondisi Korban
Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi, Kompol Alpian Arzuan mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Alpian menduga korban tewas karena dianiaya.
"Terdapat luka memar dibeberapa bagian tubuhnya bahwa korban diduga meninggal karena dianiaya," ucap Alpian.
Menurut Alpian, kasus ini bermula saat korban bersama kakaknya menaiki sepeda motor bersama ibu kandung dan ayah tirinya.
Keduanya kemudian ditinggalkan orangtuanya di bangunan kosong.
"Dari keterangan saksi-saksi, awalnya korban NI bersama kakaknya NIK usia lima tahun berangkat ke pendopo bersama ibunya RD dan bapak tirinya nama An dengan mengendarai sepeda motor berboncengan," ucapnya.
"Kemudian tengah jalan sempat ada keributan sehingga korban bersama kakaknya ditinggalkan dirumah kosong yang kemudian ditemukan warga." (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari TribunSumsel.com dengan judul Istri Menolak Ajakan Mencuri Motor, Pria Asal Musirawas Ini Aniaya Anaknya Hingga Meninggal, SRIPOKU.com dengan judul BREAKING NEWS Diduga Ditinggal Orang Tua Warga Temukan Mayat Balita Dengan Kakak di Bangunan Kosong, dan Temuan Balita Tewas di PALI Diduga Korban Penganiayaan, Kantongi Identitas Tim Elang Buru Pelaku