Breaking News:

Terkini Daerah

Ngaku Dihajar Oknum TNI, Lurah di Siantar Ternyata Saingan Jualan Sembako dengan Terduga Pelaku

Lewat akun media sosialnya, seorang lurah di Siantar mengaku jadi korban kekerasan seorang oknum prajurit TNI yang hingga kini kasusnya masih berjalan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
HO/Tribun-Medan.com
Lurah Asuhan, Walmaria Zalukhu yang mengaku dianiaya anggota Babinsa Serda JS hingga berdarah-darah. 

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial, sebuah curhatan dari seorang wanita yang menjabat sebagai lurah di Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Lurah yang bernama Walmaria Zalukhu itu mengaku dihajar oleh oknum prajurit TNI berinisial JS pada Minggu (22/8/2021) malam saat menertibkan warung milik pelaku dalam rangka menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun setelah dilakukan pendalaman oleh wartawan Tribun-Medan.com, korban dan terduga pelaku diketahui bertetangga.

Baca juga: Pasang Foto Bibir Jontor, Lurah di Siantar Ngaku Dipukul Oknum TNI Gegara Razia Warung Pelaku

Baca juga: Ditelanjangi, Disiksa hingga Pingsan, Ini Kondisi Bocah SD di NTT Korban Penganiayaan 2 Oknum TNI

Kediaman mereka berdua hanya berjarak satu rumah.

Selain itu diketahui, korban dan terduga pelaku memiliki usaha yang sama di rumah mereka yakni toko kelontong yang berjualan sayur atau sembako.

Keanehan lain terungkap dari pengakuan Tumpal Situmorang selaku relawan Satgas Covid-19.

Tumpal menuturkan, di daerah yang dimaksud oleh korban tidak ada razia operasi yustisi.

"Sebenarnya enggak ada operasi yustisi, cuma kami tiap hari jalan melaporkan keadaan situasi di tempat kami. Setiap warung itu kan kami foto untuk melaporkan kegiatan. Selanjutnya kita lapor ke Bu lurah sebagai atasan," ujar Tumpal, Senin (23/8/2021).

Kemudian Tumpal juga menegaskan saat itu tidak ada yang aneh dari warung milik terduga pelaku JS.

"Jam 7 malam kami melapor. Kita lapor kondisi warungnya (milik prajurit TNI-AD JS) biasa aja, nggak ada keramaian. Kita lapor ke Bu lurah, dari Bu lurah langsung ke kecamatan," kata Tumpal.

Tumpal juga menjelaskan, tidak ada warga setempat yang mengetahui persis perselisihan antara korban dan terduga pelaku karena tidak ada saksi.

"Itulah kita enggak tahu. Gara gara apa masalahnya kita nggak tahu. Selama ini bagus-bagus aja hubungannya," kata Tumpal.

Korban Unggah Foto Bibir Jontor

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, berdasarkan keterangan korban, pelaku berinisial JS.

Yang bersangkutan merupakan anggota Babinsa Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

Pada unggahannya di medsos, Walmaria menyertakan foto bibirnya jontor dan darah yang mengering.

Baca juga: Nasib Oknum Kapolsek di NTT yang Aniaya Warga hingga Babak Belur, Pelaku Sempat Keluarkan Senpi

Dalam kolom caption, Walmaria menceritakan dirinya kena pukul saat mencoba mentertibkan warung klontong yang dimiliki oleh pelaku.

Walmaria menyebut pelaku bersikap arogan karena tidak mau mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Korban mengaku bibir dan hidungnya kena pukul hingga berdarah-darah.

Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Walmaria:

"Kepada Yth. Bapak Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, KASAD, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Walikota Pematangsiantar, Bupati Tapanuli Utara.

Kronologis kejadian:
Seorang oknum Bhabinsa (JS) Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara yg seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Taput, tetapi malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kec. Siantar Timur, kota Pematangsiantar.
Dimana oknum tsb. merasa keberatan dgn adanya operasi YUSTISI (operasi yg melibatkan personil gabungan TNI Polri dan stakeholder lainnya) serta penerapan PPKM LEVEL 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 Wib.

Petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM LEVEL 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya.
Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yg mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma.

Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya.
Kabar Edy Rahmayadi
METRO 24.CO SIANTAR-SIMALUNGUN
Heta News - Media Online Sumatera Utara
Harian SIB."

Pihak TNI Ungkap Keanehan

Informasi terbaru, Walmaria masih dimintai keterangan di Denpom I/Siantar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapenrem 022/Pantai Timur Mayor Sondang Tanjung.

"Untuk informasi awal yang saya terima dari Kapolsek, mereka memang mengadakan operasi yustisi malam tadi, tapi lokasinya di Tomuan, bukan di Kelurahan Asuhan. Jadi masih dibutuhkan keterangan yang bersangkutan," kata Sondang, Senin (23/8/2021)

Sondang juga menyoroti soal toko kelontong yang disebut-sebut dimiliki oleh pelaku.

Sondang menyebut, pada dasarnya dalam aturan PPKM, toko kelontong diperbolehkan untuk beroperasi.

"Kelontong itu kan jualan sembako, bukan sektor usaha yang ditertibkan dalam PPKM. Makanya kita masih butuh keterangan lanjutan. Informasi selanjutnya akan kita sampaikan," kata dia. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul LURAH di Siantar Mengaku Dipukuli Oknum Prajurit TNI-AD di Laman Facebook, Ngeri Kali Bah, Lurah Perempuan di Siantar Berdarah-darah Dihantam Oknum Babinsa TNI, dan Fakta Baru Lurah Perempuan di Siantar Dihantam Oknum Babinsa TNI, Korban Berbohong?

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Oknum TNIViralSiantarSumatera UtaraPPKM
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved