Virus Corona
Vaksin Covid-19 bagi Ibu Hamil Diizinkan, Lihat Studi Data Terbaru soal Efek Sampingnya
Pemerintah Indonesia sudah mulai mengizinkan dan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi ibu yang sedang hamil.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Indonesia sudah mulai mengizinkan dan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi ibu yang sedang hamil.
Di Amerika Serikat bahkan, ibu hamil diminta segera untuk mendapatkan vaksin.
Hal itu dilakukan untuk mencegah perburukan kesehatan di mana terjadi peningkatan pasien Covid-19 ibu hamil yang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Bisa Dikonsumsi setiap Hari saat Isoman Covid-19 Asal Jangan Berlebih, Ini Efek Samping Herbal Jahe
Baca juga: Ada di Indonesia, Kenali Ramuan Herbal yang Digunakan Thailand untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Risiko vaksinasi Covid-19 juga dikatakan lebih aman dibanding dari risiko ibu hamil yang terpapar Covid-19.
Melansir Insider pada Kamis (19/8/2021), studi, yang diterbitkan di JAMA Network Open, menambah semakin banyak bukti bahwa suntikan itu aman dan efektif.
Vaksinasi Covid-19 juga terbukti dapat ditoleransi dengan baik pada kehamilan.
Panduan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merekomendasikan suntikan pada semua wanita hamil.
Laporan tersebut, dari UW Medicine di Seattle, mensurvei lebih dari 17 ribu orang yang divaksinasi.
7.770 di antaranya hamil, 6775 di antaranya menyusui, dan sisanya digunakan sebagai kelompok pembanding yang tidak hamil.
Para peneliti ingin melihat bagaimana gejala yang berhubungan dengan suntikan berbeda, jika sama sekali.
Hasilnya, sekitar 90 persen di semua kelompok, mengalami nyeri lokal di tempat suntikan setelah setiap dosis.
Tapi efek samping lain jarang terlihat di antara pasien hamil.
Misalnya, 45 persen dari semua peserta melaporkan demam setelah dosis pertama, tetapi persentase itu menyusut menjadi 30 persen ketika hanya melihat mereka yang hamil.
Baca juga: Bisakah Alami Long Covid jika Terinfeksi Virus Corona setelah Vaksinasi? Simak Penjelasannya
Peserta penelitian yang hamil juga cenderung tidak mengalami kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, dan kedinginan setelah suntikan.
Ibu menyusui umumnya melaporkan efek samping yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol, tetapi lebih banyak daripada kelompok hamil.
Ini menjadi kabar baik setelah sejumlah orang hamil mengkhawatirkan demam terkait vaksin selama kehamilan, karena demam yang tinggi dan terus-menerus dapat berbahaya pada trimester pertama.
Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan untuk mengonsumsi Tylenol jika demam muncul.
Terlebih Covid-19 lebih mungkin menyebabkan demam dibanding vaksinasi.
Tidak jelas apakah kehamilan memberikan semacam efek perlindungan terhadap efek samping vaksin.
Beberapa orang hamil juga mengaitkan malaise mereka dengan kehamilan, bukan vaksin, atau tidak melihat efek samping vaksin.
Sebelumnya, penelitian lain menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam gejala vaksin antara pasien hamil dan tidak hamil.
Dalam laporan itu juga menunjukkan bahwa wanita hamil tampaknya tidak memiliki peningkatan risiko hasil negatif, meskipun uji klinis sedang berlangsung.
"Orang hamil melakukannya dengan baik dengan vaksin," kata penulis utama Dr. Alisa Kachikis dalam rilis berita.
Kini banyak otoritas pemerintah dan para ahli kesehatan menganjurkan ibu hamil untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
Baru-baru ini, CDC mengungkapkan analisis dari hampir 2.500 wanita hamil yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Sekitar 13% penerima mengalami keguguran.
Tetapi hal itu disebut tidak terjadi peningkatakn yang signifikan, karena itu sejalan dengan angka pada populasi umum.
Mengingat keamanan, kemanjuran, peningkatan risiko penyakit parah dari Covid-19 pada kehamilan, dan peningkatan kasus Covid-19 dari varian Delta yang sangat menular.
"tidak pernah lebih mendesak untuk meningkatkan vaksinasi seperti yang kita hadapi," kata Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya