Liga 1
Jawaban Imran Nahumarury soal Pengganti Dragan Djukanovic Jadi Pelatih PSIS Semarang di Liga 1 2021
PSIS Semarang tidak bisa berlarut dengan mundurnya pelatih Dragan Djukanovic.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - PSIS Semarang tidak bisa berlarut dengan mundurnya pelatih Dragan Djukanovic.
Setelah ditinggal Dragan Djukanovic, PSIS Semarang langsung menunjuk Imran Nahumarury sebagai pelatih sementara Laskar Mahesa Jenar.
Tidak banyak waktu yang dimiliki oleh Imran dalam mempersiapkan anak asuhnya lantaran mepetnya waktu persiapan jelang Liga 1 2021 yang akan digelar pada Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Pelatih Persib Bandung dan Bali United Sudah Saling Lempar Pujian
Baca juga: Sesalkan Mundurnya Dragan Djukanovic, Caretaker PSIS Semarang Ungkap Rencana Jelang Liga 1 2021
Terkait nasibnya di PSIS Semarang, Imran mengaku hanya menjalankan tugasnya dengan baik dan menyerahkan kepada manajemen soal pengganti Dragan Djukanovic.
“Kami kan belum tahu pelatih kepala siapa, intinya saya dan para staf dikasih kepercayaan untuk persiapan tim selama tiga minggu. Tiga minggu kedepan siapa yang jadi pelatih kepala itu urusan nanti, jadi saya fokus untuk urusan persiapan tim ini,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Senin (16/8/2021).
Selama tiga pekan, eks-pemain Timnas Indonesia itu memberikan program yang berbeda-beda.
Di pekan pertama, Imran fokus kepada pengembalian fisik pemain yang terfokus pada latihan aerobic dan vo2max.
Sementara pekan kedua lebih ke daya tahan tubuh dan kecepatan yang dilatih tetap menggunakan bola.
Sedangkan pada pekan terakhir, dirinya bakal menerapkan latihan set piece dan transisi baik dari menyerang ke bertahan begitupun sebaliknya.
Baca juga: PT LIB akan Rilis Jadwal Liga 1 2021, Persija Jakarta vs PSS Sleman Tetap Jadi Laga Pembuka?
Baca juga: Dragan Djukanovic Dapat Klub Baru di Yunani setelah Tinggalkan PSIS Semarang Jelang Liga 1 2021
Imran menjelaskan program latihan yang ia terapkan ini bertujuan agar pemain bisa cepat mempunyai kondisi yang prima dan permainan yang padu.
Pun, Imran menyadari jika waktu tiga pekan ini tidaklah cukup untuk mengembalikan fisik pemain 100 persen.
Untuk itu, rotasi jadi hal yang kerap dilakukan saat pertandingan berlangsung.
“Situasi dan kondisi seperti ini memang rotasi jadi solusi bagi siapapun juga ketika menghadapi situasi seperti ini,” kata Imran.
Bahkan, kondisi saat ini jadi kesempatan yang bagus bagi pemain muda menunjukkan kualitasnya.
“Kami staf pelatih tidak hanya butuh 25 pemain tapi kami butuh semua pemain yang ada sebisa mungkin membuat persaingan yang sehat terutama pemain muda. Kalau kalian menjadi pemain inti ayo kalian bersaing, jangan pernah merasa tidak akan dipasang. Pelatih intinya liat yang terbaik apalagi kompetisi kan panjang,” ujar Imran.