Virus Corona
Bukan Hanya untuk Dapatkan Vitamin D, Ini Manfaat Berjemur bagi Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri
Pasien Covid-19 terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri kerap dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pasien Covid-19 terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri alias isoman kerap dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Sering dikatakan bahwa berjemur baik bagi kesehatan karena bisa merangsang tubuh untuk memproduksi vitamin D yang dibutuhkan bagi pasien Covid-19.
Dilansir dari Healthline, selain mendapat vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari juga mengandung berbagai macam manfaat untuk kesehatan jika dilakukan dengan benar.
Baca juga: Masih Sering Batuk usai Isolasi Mandiri atau Sembuh Covid-19? Simak Tipsnya untuk Bantu Meredakan
Ketika terkena sinar matahari, kulit kita mengubah kolesterol menjadi vitamin D dan telah terbukti membantu mencegah beberapa jenis penyakit.
Tetapi, paparan sinar matahari juga memiliki risiko, terutama jika menjemur kulit di bawah sinar matahari terlalu lama dan tanpa tabir surya.
Paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan kulit terbakar, yang menyakitkan, dapat menyebabkan terik, dan dapat mempengaruhi semua bagian tubuh, bahkan bibir.
Erupsi cahaya polimorfik (PMLE), juga dikenal sebagai keracunan matahari, dapat terjadi akibat terlalu banyak waktu di bawah sinar matahari.
Ini memiliki tanda benjolan gatal merah di dada, kaki, dan lengan.
Paling parah, berjemur di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan risiko mengalami kanker kulit.
Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan untuk berjemur dengan cara yang benar untuk mencegah risiko kesehatan datang ketika sedang berjemur.
Seseorang dianjurkan untuk berjemur tanpa tabir surya hingga maksimal 20 menit setiap hari.
Untuk mengurangi risiko terbakar sinar matahari, mungkin yang terbaik adalah bertahan selama 5 hingga 10 menit.
Intinya, jika merasa kepanasan, segeralah berteduh dan memastikan tubuh cukup terhidrasi.
Baca juga: Data CSI Ungkap 70 Persen Penyintas Covid-19 Alami Long Covid, Mayoritas Responden Isoman
Baca juga: Waspada saat Isolasi Mandiri, Ini Kondisi Pasien Covid-19 yang Berisiko Alami Long Covid
Menurut WHO, mendapatkan sinar matahari selama 5 hingga 15 menit di lengan, tangan, dan wajah 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menikmati manfaat penambah vitamin D dari matahari.
Matahari harus menembus kulit, mengenakan tabir surya atau pakaian di atas kulit tidak akan menghasilkan produksi vitamin D.
