Liga 1
Liga 1 2021: Sesama Pelatih Asing, Stefano Cugurra Tak Salahkan Dragan Djukanovic Tinggalkan PSIS
Pelatih Bali United Stefano Cugurra tidak ketinggalan menanggapi situasi yang terjadi di PSIS Semarang jelang bergulirnya Liga 1 2021.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Bali United Stefano Cugurra tidak ketinggalan menanggapi situasi yang terjadi di PSIS Semarang jelang bergulirnya Liga 1 2021.
Seperti dikabarkan sebelumnya, PSIS Semarang ditinggal oleh pelatih kepala, Dragan Djukanovic, Senin (9/8/2021).
Padahal tidak lama lagi, Liga 1 2021 segera bergulir, tepatnya pada 27 Agustus 2021.
Baca juga: Plus Minus Mundurnya Kick Off Liga 1 2021 Menurut Kapten Bhayangkara Solo FC Indra Kahfi
Baca juga: Sudah Diputuskan Liga 1 2021 Digelar 27 Agustus, Ini Jawaban Polri soal Izin Pertandingan
Sebagai sesama pelatih asing, dia memahami keputusan pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Sebab, sebagai pekerja asing, pertimbangan yang diambil lebih banyak dan kompleks.
Dragan Djukanovic memutuskan untuk mundur sebagai pelatih PSIS setelah kick-off Liga 1 2021 kembali ditunda menjadi 27 Agustus 2021.
Dragan Djukanovic merasa tidak bisa lagi menunggu karena kejadian ini sudah berulang kali terjadi.
Situasi ini memang tidak mudah bagi pelaku sepak bola Indonesia.
Sementara itu, bagi pelatih asing, beban terasa dua kali lipat lebih berat.
Sebab, ada tujuan dan target yang mereka bawa saat memutuskan merintis karier di Indonesia.
Stefano Cugurra mengatakan, tidak semua tenaga asing mampu melewati kondisi ini.
Karena itu, layak jika kemudian pelatih tetap yang konsisten bertahan mendapatkan apresiasi lebih sebab masih menaruh harapan untuk sepak bola Indonesia lebih baik.
Baca juga: 7 Bomber Asing Calon Top Skor Liga 1 2021: Persib Bandung dan Persija Terdepan, Rakic-Eze Menggebrak
Baca juga: Marc Klok dan Mohammed Rashid akan Jadi Starter Persib Bandung di Liga 1 2021, Geoffrey Castillion?
“Buat semua pelatih asing atau lokal pasti saat ini menjadi situasi yang sangat sulit," ujar pelatih yang biasa disapa Teco itu.
"Beberapa kali kami sudah persiapan tim dan sudah siap main, lalu liga ditunda. Setelah ditunda tim harus libur, balik lagi latihan, dan ditunda lagi," ucapnya.
"Saya pikir semua pelatih asing atau pemain asing yang masih bertahan di sini benar-benar suka dengan Indonesia dan mau membantu sepak bola Indonesia hidup lagi," katanya.