Virus Corona
Fakta Covid-19 Varian Delta Plus, Ditemukan di India hingga Sudah Masuk Indonesia
Virus Covid-19 yang terus bermutasi menjadi perhatian tersendiri di kalangan ahli
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Juga, dalam studi pra-cetak peer reviewed, para peneliti Delhi menemukan varian tersebut menyebabkan tiga perempat infeksi di kota.
Ini adalah infeksi pada orang yang telah divaksinasi, sekitar 8 persen dari infeksi terobosan ini memiliki varian Kappa, dan 76 persen memiliki varian Delta.
Baca juga: Perhatikan Hal Berikut jika Merawat Keluarga Terinfeksi Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah
Baca juga: Pasien Covid-19 Jabar yang Isolasi Mandiri Bisa Pinjam Tabung Oksigen via Pikobar, Begini Caranya
Vaksin Masih Dianggap Efektif
Menurut kementerian kesehatan India, Delta plus dapat memiliki kemampuan yang sama untuk menghindari kekebalan dan kemampuan untuk mengurangi efek terapi antibodi monoklonal yang digunakan untuk mengobati Covid-19.
Mutasi ini mengkhawatirkan karena terletak di bagian penting virus, protein lonjakan, yang digunakan untuk menembus sel manusia.
Mutasi sebelumnya telah terjadi pada domain pengikatan reseptor dari protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk menempel pada reseptor di sel kita.
Mutasi unik pada varian Delta berarti virus dapat lolos dari sistem kekebalan sampai batas tertentu.
Tetapi varian Delta sebelumnya juga telah terbukti mengurangi efektifitas vaksin.
Itu menyebabkan adanya anggapan bahwa hanya menerima satu dosis vaksin tidak akan memberi dampak yang signifikan.
Namun, dosis kedua telah terbukti menghasilkan antibodi yang cukup terhadap infeksi simtomatik dan penyakit parah.
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar vaksin Covid tidak memberikan kekebalan sterilisasi mutlak, tetapi bekerja untuk mengurangi keparahan penyakit.
Peneliti Inggris menemukan vaksin Pfizer memiliki kemanjuran 33 persen terhadap Delta setelah satu suntikan, dan 88 persen setelah kedua dosis.
Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca, kemanjurannya hanya 33 persen setelah dosis pertama tetapi naik menjadi 60 persen setelah dosis kedua.
Varian Delta plus mungkin memiliki tingkat pengurangan kemanjuran yang sama terhadap vaksin yang saat ini digunakan.
Meskipun belum ada data yang bisa memastikan hal tersebut.